Inspiratif, PRM Tajur Halang Jadi Narasumber Training Masjid Profesional

Publish

4 August 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
63
Foto Istimewa

Foto Istimewa

BOGOR, Suara Muhammadiyah - Masjid, sebagai pusat ibadah dan syiar Islam, memiliki peran krusial dalam kehidupan umat. Namun, dalam menghadapi dinamika zaman, banyak masjid masih dikelola secara tradisional, sehingga fungsinya kurang optimal dan kurang menarik bagi jamaah, khususnya generasi muda. 

Tantangan seperti manajemen administratif yang belum tertata, keterbatasan sumber daya manusia, serta kurangnya inovasi program seringkali menjadi penghambat.

Dalam bayangan banyak orang, mungkin masih identik dengan ruang besar berkarpet hijau, tempat azan dikumandangkan, lalu ditinggalkan sepi usai salat berjamaah. Tapi di tengah kompleks Zona Madina milik Dompet Dhuafa, gagasan soal masjid mendapat napas baru. 

Sebuah pelatihan manajemen masjid digelar bukan untuk membahas soal teknik membetulkan speaker atau membagi jadwal marbot, melainkan untuk membicarakan sesuatu yang jauh lebih besar yakni masa depan peradaban umat.

Melihat urgensi tersebut, Masjid Al-Madinah di Zona Madina Dompet Dhuafa mengambil langkah strategis dengan menyelenggarakan "Training Manajemen Masjid" pada 30 Juli 2025. Pelatihan ini mengangkat tema "Menuju Masjid yang Lebih Profesional untuk Kebangkitan Umat". 

Tujuan utamanya adalah membekali para takmir dan pengurus masjid dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan untuk mengelola masjid secara modern, efisien, dan akuntabel.

Kegiatan ini menghadirkan tiga pemateri dari lintas bidang yang telah lama bergelut dalam pengelolaan masjid dan komunitas dakwah. Pesertanya? Takmir, pengurus masjid, serta perwakilan komunitas yang selama ini menjadi tulang punggung operasional masjid di wilayahnya masing-masing.

Jika ditanya apa masalah utama dalam pengelolaan masjid hari ini, jawabannya bisa beragam. Tapi satu benang merah yang hampir selalu muncul adalah soal pengelolaan yang masih tradisional. 

Banyak masjid masih mengandalkan pola pikir lama asal ada pengurus, ada tempat wudu, dan bisa salat berjamaah, maka dianggap cukup. Padahal, zaman sudah berubah. Tantangan umat tak lagi sama. Kebutuhan jamaah pun lebih kompleks.

Pengurus masjid kini dituntut untuk punya kemampuan administratif, manajerial, komunikasi publik, hingga adaptasi teknologi. Sayangnya, tak semua takmir punya latar belakang itu. “Banyak pengurus masjid kita yang semangatnya luar biasa, tapi tidak diberi bekal keilmuan yang cukup. 

Ini akhirnya memengaruhi efektivitas pengelolaan masjid itu sendiri,” kata Ust. Iwan, S.Th.I, Sekretaris Jenderal Komunitas Masjid Profesional (KMP), sekaligus pemateri pertama dalam pelatihan tersebut.

Ust. Iwan membawa materi tentang “Profesionalisme dalam Pengelolaan Masjid.” Di awal penyampaiannya, ia menegaskan bahwa kata “profesional” jangan ditakuti. Ini bukan soal menggaji semua orang atau mengkomersilkan ruang ibadah. Profesionalisme, menurutnya, adalah soal komitmen, akuntabilitas, dan kejelasan arah.

“Masjid itu organisasi. Ia punya aset, jamaah, program, dan target. Maka cara mengelolanya juga harus seperti organisasi dengan sistem, dengan struktur, dengan laporan,” jelasnya. Ust. Iwan 

Ia juga mencontohkan indikator-indikator masjid yang dikatakan professional laporan keuangan transparan, program kerja yang terukur, database jamaah yang aktif, hingga pelayanan yang ramah dan inklusif. “Kalau masjid sepi dari anak muda, itu bukan salah anak muda. Bisa jadi program kita tidak menyapa mereka,” tambahnya.

Masjid Tidak Sendiri Perlu Kolaborasi Antar-Pengurus

Materi kedua tak kalah menarik. Ust. H. TB Irwan Kurniawan, MM, Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kabupaten Bogor, mengangkat tema “Relasi dan Hubungan antar Masjid.” Menurutnya, banyak masjid hari ini berjalan sendiri-sendiri. Padahal, di tengah tantangan zaman, kolaborasi adalah kunci.

Ia mencontohkan bagaimana masjid bisa saling bantu dalam hal program, logistik, bahkan tenaga dakwah. “Bayangkan kalau satu masjid ada ustaz yang ahli parenting, satu lagi punya relawan literasi, lalu mereka bikin program bareng. Efeknya akan luar biasa,” katanya sambil tersenyum. 

Ia mengajak peserta untuk tidak hanya berpikir lokal, tapi juga membangun jaringan. Karena, menurutnya, semangat berjamaah seharusnya tidak berhenti di shaf salat, tapi juga dalam pengelolaan masjid.

Sesi terakhir dibawakan oleh sosok yang sehari-hari mengurus langsung Masjid Al-Madinah, tempat pelatihan ini berlangsung: Ust. Jabaludin, SKM. Ia menyampaikan materi berjudul “Konsep Masjid Ramah Keluarga.” Materi ini menjadi semacam penutup yang menyentuh sisi emosional. yang sejalan dengan semangat tajdid Muhammadiyah: memodernkan pengelolaan masjid tanpa kehilangan ruh keikhlasan dan pengabdian.

“Masjid bukan hanya untuk bapak-bapak. Masjid harus jadi ruang tumbuh bersama. Harus ramah pada ibu menyusui, anak kecil, dan lansia,” katanya. 

Ia pun memaparkan bagaimana Masjid Al-Madinah berbenah mulai dari menyediakan loker jamaah, ruang bermain anak, ruang menyusui, hingga toilet ramah lansia. Bukan proyek mewah, tapi hadir dari semangat untuk membuat masjid kembali menjadi rumah bagi semua.

Kontribusi Ust. Jabal tidak hanya di Masjid Al-Madinah, tetapi juga di Pimpinan Ranting Muhammadiyah Tajur Halang, tempat beliau menggagas banyak gerakan dakwah berbasis komunitas dan penguatan manajemen masjid. 

Dalam tradisi Muhammadiyah, pengelolaan masjid harus berjalan seiring dengan prinsip tajdid (pembaruan), akuntabilitas, dan kemandirian umat. Maka bukan hal yang asing bila semangat mengelola masjid seperti CEO menjadi relevan

Total peserta yang hadir dalam pelatihan ini adalah 55 orang. Mereka datang dari berbagai penjuru Bogor dengan semangat belajar yang luar biasa. Sepanjang pelatihan, diskusi berlangsung hangat, ide-ide bermunculan, dan relasi antar-masjid mulai terjalin. 


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Staf Khusus Menteri Pendidikan Dasar Menengah Arif Jamali Muis meli....

Suara Muhammadiyah

11 June 2025

Berita

PURWOKERTO, Suara Muhammadiyah - Biro Humas dan Protokoler Universitas Muhammadiyah Purwokerto ....

Suara Muhammadiyah

14 November 2023

Berita

KOTIM, Suara Muhammadiyah - Berbagi kebahagiaan dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti y....

Suara Muhammadiyah

3 September 2024

Berita

TUBAN, Suara Muhammadiyah - Suasana gembira menyelimuti acara peresmian Gedung Muhammadiyah Children....

Suara Muhammadiyah

26 September 2023

Berita

Soft opening SM Residence Asri, Haedar Nashir Tekankan Etos Kerja Keras  Menghuni rumah di SM ....

Suara Muhammadiyah

14 August 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah