MEDAN, Suara Muhammadiyah - Sebagaimana telah diketahui bahwa Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah telah meluncurkan Janji Pelajar Muhammadiyah edisi terbaru pada Muktamar XXIII di Medan pada Agustus lalu. Hal ini memunculkan pertanyaan dari internal pimpinan hingga guru-guru di sekolah Muhammadiyah mengenai arah muatan yang hendak disampaikan.
Guna membahas mengenai hal ini, Pimipian Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur (PW IPM Jatim) melalui Bidang Kajian Dakwah Islam (KDI) mengangkatnya menjadi salah satu tema FGD pada Pelatihan Da’i Pelajar Muhammadiyah 3 yang dilaksanakan pada 28 Oktober lalu di Gedung Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur (PWM Jatim). Peserta pelatihan dibagi menjadi dua kelompok yang mendapat peran sebagai pihak pro dan kontra dengan anggapan bahwa Janji Pelajar Muhammadiyah Terbaru Tidak Islami.
Jika dibandingkan dengan Janji Pelajar Muhammadiyah edisi lama memang terlihat sekali perbedaan yang dapat dilihat secara kasat mata. Keenam poin Janji Pelajar Muhammadiyah edisi terbaru tersebut adalah:
1. Taat Beribadah dan Menjunjung Tinggi Toleransi
2. Cerdas, Kritis, dan Cinta Ilmu Pengetahuan
3. Sehat Jiwa dan Raga
4. Menjaga Kehormatan Diri, Keluarga, Organisasi, dan Tanah Air
5. Mandiri, Berintegritas, dan Murah Hati
6. Cinta Lingkungan dan Menjadi Rahmat bagi Semesta Alam
Kelompok pro menyampaikan beberapa argumentasi yang menegaskan bahwa Janji Pelajar Muhammadiyah terbaru tidak islami. Seperti hilangnya frasa menjunjung tinggi ajaran Islam, hormat kepada orangtua, juga dengan menggunakan bahasa-bahasa yang kurang familiar dalam dialektika keislaman. Di lain sisi, pihak kontra menyampaikan argumen bahwa ajaran Islam itu tidak hanya berputar pada masalah ibadah melainkan juga banyak hal yang dibahas dalam dialektika keislaman.
Di akhir diskusi, Anggota PW IPM Jawa Timur Bidang KDI Rifqy Naufan Alkatiri menyampaikan konklusi dari apa yang telah diutarakan masing-masing kelompok. Menurutnya sisi-sisi keislaman dari janji pelajar Muhammadiyah terbaru tidak cukup dilihat dari kasat mata saja, namun perlu pembacaan mendalam terhadap muatan yang dikandung.
Dia menyimpulkan bahwa keenam poin dalam Janji Pelajar Muhammadiyah terbaru tersebut sangatlah relevan dengan enam poin dalam kajian Maqasid Syariah, yakni menjaga agama, menjaga akal, menjaga jiwa, menjaga kehormatan, menjaga harta, dan menjaga lingkungan. “Saya yakin ada maksud tersendiri dari penyusun Janji Pelajar Muhammadiyah terbaru ini, dan salah satunya adalah membawa kader IPM kepada pandangan visioner namun tetap pada nilai-nilai keislaman yang relevan,” pungkasnya. (Faqih)