MALANG, Suara Muhammadiyah - Majelis Pustaka Informasi dan Digitalisasi (MPID) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur (PWM Jatim) bersama dengan APIMU (Aliansi Penulis Muhammadiyah) menggelar Bedah Buku di Rumah Baca Cerdas (RBC) Institute pada Selasa (26/03) dengan pembahasan mengenai Isu-Isu Pemikiran dan Pendidikan Islam Kontemporer. Kegiatan ini dibuka secara umum dan dihadiri oleh berbagai penulis, komunitas, dan masyarakat umum.
Kegiatan ini diawali dengan pembicara pertama sekaligus penulis buku yakni Nafik Muthorin, Ia mengutarakan cara pandangnya mengenai munculnya gerakan-gerakan hijrah yakni "Melihat cara pandang (gerakan-gerakan hijrah yang bermunculan) di sosial media, sama-sama memiliki pandangan gerakan hijrah namun dengan cara yang berbeda".
Para penanggap menyampaikan isi buku dengan komprehensif dan menarik. "Meskipun kita diajarkan untuk bersikap moderat itu bukan berarti kita tidak memiliki pendirian dan sikap, dan tulisan dalam buku ini dijelaskan secara gamblang" sebut Manda Danstri selaku Staf Program RBC Institute.
Pembahasan banyak dilakukan dalam kegiatan ini salah satunya mengenai banyak timbulnya gerakan hijrah milenial yang dimulai pada sekitar tahun 2019 oleh beberapa tokoh penggerak seperti Ust. Hannan Attaki melalui sosial media dan gerakan tahajud berjam'ah yang disiarkan langsung. Namun, menurut Bintang Sasmita W. selaku Koordinator APIMU Malang Raya, ia mengatakan bahwa "Islam itu tidak hanya kajian di masjid, namun ada karya akademik yang membahas mengenai studi islam, adanya pendekatan yang lebih ilmiah seperti sejarah, antropologis, dan sosial".
Kegiatan bedah buku ini juga diisi dengan berbagai diskusi yang dilakukan oleh para hadirin yang ada disana. Munculnya gerakan sektarian islam fundamentalis dan konservatif yang dibahas secara menyeluruh. Namun ada juga tanggapan dari salah satu peserta mengenai pembahasan yang hanya "ditargetkan" pada kelompok islam konservatif, namun kurang pada islam liberal. (faqih/diko)
