Jangan Sekadar Ber-IMM, Jadikan Tulisan Sebagai Karya Utama

Publish

28 November 2023

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
493
Foto Istimewa

Foto Istimewa

Jangan Sekadar Ber-IMM, Jadikan Tulisan Sebagai Karya Utama

Oleh: Fathan Faris Saputro

Dalam dunia perkuliahan, terutama bagi para mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), penting untuk tidak hanya terpaku pada aktivitas keorganisasian semata. Meskipun kegiatan ber-IMM memberikan pengalaman berharga, terdapat potensi besar untuk lebih dari sekadar ikut-ikutan. Salah satu wujud konkret dari eksistensi dan kontribusi dapat ditemukan dalam dunia tulis-menulis.

Menjadi bagian dari IMM tentu merupakan kehormatan dan kesempatan untuk terlibat dalam berbagai kegiatan sosial, keagamaan, dan kemanusiaan. Namun, saat kita melangkah lebih jauh, tulisan dapat menjadi medium yang sangat efektif untuk menyuarakan gagasan, mengekspresikan pandangan, dan membagikan pengetahuan. Ini bukan hanya keterampilan tambahan, melainkan sarana utama untuk menciptakan perubahan dan memberikan dampak positif.

Tulisan memungkinkan IMM untuk merangkul peran sebagai agen perubahan yang aktif. Di dalam karya tulis, mahasiswa dapat menyajikan ide-ide kreatif, solusi atas masalah-masalah sosial, dan pemikiran kritis terhadap isu-isu aktual. Ketika kegiatan ber-IMM dihubungkan dengan karya tulis yang substansial, hasilnya bisa menjadi kekuatan nyata dalam membentuk opini publik.

Pentingnya menulis sebagai karya utama terletak pada daya tangkalnya terhadap lupa dan kecepatan perubahan zaman. Melalui tulisan, ide dan pemikiran yang terlontar dapat diabadikan secara lebih langgeng. IMM memiliki kesempatan untuk menulis tentang perjalanan organisasi, pencapaian bersama, dan refleksi atas perubahan yang terjadi. Tulisan menjadi arsip yang berbicara tentang perjalanan panjang dan perkembangan positif yang telah dicapai.

Tidak hanya itu, kemampuan berbahasa dan argumentasi yang terasah melalui tulisan dapat memberikan IMM keunggulan dalam berbagai situasi. Menulis adalah cara efektif untuk menyampaikan ide dengan jelas dan persuasif. Mahasiswa yang mampu mengekspresikan gagasannya secara tertulis dengan baik akan lebih mampu memengaruhi orang lain, baik dalam lingkungan kampus maupun masyarakat umum.

Tulisan juga dapat menjadi sarana untuk menjembatani pemahaman antaranggota IMM dan masyarakat umum. Mahasiswa dapat menggunakan tulisan sebagai alat untuk menjelaskan tujuan organisasi, menginformasikan masyarakat tentang kegiatan yang diadakan, atau merespons isu-isu yang berkaitan dengan IMM. Dengan demikian, tulisan bukan hanya menjadi karya individual, melainkan juga sarana komunikasi yang kuat.

Bagi IMM yang memiliki aspirasi lebih tinggi, karya tulis dapat menjadi pintu gerbang menuju kegiatan jurnalistik, penelitian, atau bahkan karir penulisan yang lebih luas. Pengalaman menulis secara terus-menerus tidak hanya meningkatkan keterampilan tulis-menulis itu sendiri, tetapi juga membuka peluang untuk terlibat dalam dunia media, riset, dan pengembangan intelektual.

Melalui karya tulis, IMM dapat menempatkan diri mereka sebagai agen perubahan yang melekat pada nilai-nilai keislaman dan kemanusiaan. Tulisan dapat menjadi panggung bagi ide-ide inovatif yang mendorong transformasi positif dalam masyarakat. Inilah saatnya bagi mahasiswa untuk melampaui batas-batas fisik kehadiran organisasional dan memperluas pengaruh mereka melalui tulisan.

Berkarya melalui tulisan juga mengajarkan keterbukaan terhadap berbagai perspektif dan pandangan. IMM dapat menggunakan tulisan sebagai medium dialog dan diskusi yang membangun, tidak hanya di antara sesama anggota organisasi, tetapi juga dengan masyarakat luas. Sebuah tulisan yang diproduksi dengan cermat dan disertai dengan argumen yang kuat dapat membuka pintu dialog yang mendalam, memupuk pemahaman, dan menghormati perbedaan pendapat.

Tulisan memiliki kekuatan untuk memberikan inspirasi kepada orang lain. Ketika IMM membagikan cerita pengalaman, tantangan, dan pencapaian mereka melalui tulisan, hal tersebut bisa menjadi sumber motivasi bagi pembaca yang mungkin sedang menghadapi situasi serupa. Tulisan menjadi alat untuk merayakan perjalanan bersama, menguatkan solidaritas, dan memberikan dukungan moral.

Bagaimanapun, menjadikan tulisan sebagai karya utama tidaklah selalu mudah. Diperlukan dedikasi, waktu, dan kemauan untuk terus belajar dan berkembang dalam dunia penulisan. IMM dapat memanfaatkan berbagai peluang yang ada di sekitar mereka, seperti mengikuti workshop penulisan, menjadi kontributor di media kampus, atau terlibat dalam proyek-proyek penelitian yang melibatkan penulisan ilmiah.

Dalam perjalanan melibatkan tulisan sebagai karya utama, mahasiswa IMM dapat menggali keberagaman tema dan isu yang relevan dengan misi organisasi mereka. Menulis tentang keadilan sosial, pendidikan berkualitas, kesejahteraan masyarakat, atau isu-isu keagamaan adalah langkah yang dapat memberikan warna dan makna lebih pada tulisan mereka. Melalui penggalian ini, tulisan tidak hanya menjadi sarana ekspresi diri, tetapi juga medium untuk memberikan pemahaman mendalam kepada pembaca.

Selanjutnya, melibatkan diri dalam kegiatan penulisan dapat merangsang rasa tanggung jawab terhadap informasi yang disampaikan. IMM, dengan pengetahuan dan pemahaman yang mereka peroleh melalui organisasi, memiliki kesempatan untuk menyebarkan informasi yang akurat dan berimbang. Oleh karena itu, penting untuk selalu menjaga integritas dan keobjektifan dalam setiap tulisan yang dihasilkan.

Tulisan juga merupakan jendela ke dunia profesional. Menyajikan portofolio tulisan yang kuat dapat membuka pintu bagi IMM untuk peluang kerja, beasiswa, atau kegiatan-kegiatan akademis dan kepenulisan lainnya. Proses menulis sendiri dapat menjadi bukti keterampilan komunikasi dan analisis yang sangat dicari dalam berbagai konteks karir.

IMM dapat memanfaatkan platform digital untuk memperluas jangkauan tulisan mereka. Menyebarkan tulisan melalui blog, media sosial, atau platform online memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk berkontribusi pada percakapan global. Dengan begitu, pengaruh positif dan ide-ide konstruktif yang dihasilkan melalui tulisan dapat menjangkau audiens yang lebih luas.

Dengan demikian, "Jangan Sekadar Ber-IMM, Jadikan Tulisan Sebagai Karya Utama" adalah panggilan untuk menjelajahi dunia penulisan sebagai perpanjangan dari keterlibatan dalam organisasi. Tulisan adalah karya utama yang mampu membentuk dan membawa perubahan, melebihi batasan waktu dan ruang. IMM, melalui karyanya, dapat menjadi pelaku utama dalam menciptakan dunia yang lebih baik dan memberikan kontribusi berkelanjutan untuk kebaikan bersama. Wallahu a’lam bishawab.


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Wawasan

Brand “MU” Harus Disikapi dengan Cerdas dan Bijak  Oleh Amidi, Dosen FEB Universit....

Suara Muhammadiyah

20 December 2023

Wawasan

Bermuhammadiyah di Akar Rumput: Antara Peluang dan Tantangan Oleh: Rumini Zulfikar, Penasehat PRM T....

Suara Muhammadiyah

25 July 2024

Wawasan

Dahlan Menjawab Zamannya Oleh: Saidun Derani Dalam bukunya ”Politik Kaum Modernis: Perlawana....

Suara Muhammadiyah

23 May 2024

Wawasan

Memperkaya Muhammadiyah, Bukan Mencari Kekayaan di Muhammadiyah Oleh: Bahren Nurdin, Wakil Ketua Pi....

Suara Muhammadiyah

21 June 2024

Wawasan

KOKAM Sebagai Subkultur (Refleksi Milad Kokam ke-59)  Oleh : Dr. Iwan Setiawan, M.S.I. (Wakil ....

Suara Muhammadiyah

2 October 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah