Jejak Masjid Taqwa Muhammadiyah Sumatera Barat

Publish

17 October 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
103
Foto Istimewa

Foto Istimewa

Jejak Masjid Taqwa Muhammadiyah Sumatera Barat: Dari Mihrab Spiritualitas ke Labor Intelektual Peradaban

Oleh: Muhammad Najmi, Wakil Ketua PWM Sumatera Barat

Di tengah hiruk pikuk Kota Padang yang terus tumbuh modern, berdiri sebuah masjid yang tak sekadar menjadi tempat bersujud. Ia adalah penjaga denyut spiritual dan intelektual umat, tempat lahirnya gagasan dan kader-kader pencerah. Masjid itu bernama Masjid Taqwa Muhammadiyah Sumatera Barat, masjid yang tak hanya menjadi rumah ibadah, tetapi juga menjadi saksi perjalanan dakwah dan peradaban Muhammadiyah di ranah Minangkabau.

Masjid Taqwa bukanlah bangunan yang berdiri tiba-tiba. Ia tumbuh bersama denyut gerakan Muhammadiyah di Sumatera Barat sejak pertengahan abad ke-20. Letaknya di jantung Kota Padang menjadikannya bukan sekadar tempat berkumpul jamaah, tapi juga pusat pertemuan gagasan, tempat musyawarah, dan ruang lahirnya keputusan-keputusan penting dalam dinamika dakwah persyarikatan.

Dari hari ke hari, Masjid Taqwa menjadi saksi perjuangan kader dan ulama Muhammadiyah yang menyalakan semangat tajdid, pembaruan Islam dalam bingkai rasionalitas, kesalehan sosial, dan pencerahan akal budi. Di bawah kubahnya, ratusan halaqah, pengajian, dan diskusi telah berlangsung. Di lantai dinginnya, generasi muda Muhammadiyah tumbuh, berdebat, membaca, dan berdialog. Di sanalah mereka menimba ilmu, membangun kesadaran, dan menata langkah untuk mengabdi.

Masjid Taqwa bukan sekadar bangunan religius. Ia adalah laboratorium peradaban, tempat nilai Islam berjumpa dengan realitas sosial dan berpadu menjadi amal nyata. Tak berlebihan jika dikatakan, Masjid Taqwa adalah denyut nadi Muhammadiyah Sumatera Barat.

Kawah Candradimuka Kader dan Cendekia

Banyak tokoh lahir dari rahim masjid ini. Mereka datang sebagai remaja yang haus ilmu dan tumbuh menjadi figur bangsa. Dari mimbar dan serambi Taqwa, mereka belajar berbicara, berorganisasi, dan berpikir kritis. Dari sana pula mereka menapaki tangga pengabdian baik di ranah dakwah, akademik, maupun sosial kemasyarakatan.

Sebutlah Prof. Dr. Sobhan Lubis, akademisi dan cendekiawan yang kiprahnya melampaui batas ruang akademik; Dr. Bakhtiar, kini Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Barat; Dr. Endang Tirtana, Komisaris PT Kereta Api Indonesia; serta Dr. Jasra Putra, Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), yang jejak awal perjuangan sosialnya berakar di lingkungan Masjid Taqwa.

Dari dunia akademik, muncul nama Dr. Suhardin, kini Wakil Rektor Universitas Muhammadiyah Bogor Raya (UMBARA), yang pernah memimpin Ikatan Pelajar Muhammadiyah Sumatera Barat dan di masjid ini. Ada pula Maigus Nasir, kini Wakil Wali Kota Padang, dan Muhayatul Chaniago, anggota DPRD Sumatera Barat, yang menapaki jalan kepemimpinan dari lingkungan pengajian dan kegiatan remaja di Masjid Taqwa.

Dari jalur intelektual modern, hadir Dr. Za'im Rais, alumnus University of Chicago, pemikir progresif yang membumikan Islam berkemajuan dengan gaya reflektif dan argumentatif. Dari sisi perempuan, Dr. Syur’aini, kini Ketua Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Sumatera Barat, juga tumbuh dan berkembang dalam atmosfer pembinaan perempuan Muhammadiyah di Masjid Taqwa.

Tak kalah penting, Drs. H. Adrian Muis Chatib Saripado, penggerak perkaderan Muhammadiyah, yang konsisten menanamkan nilai-nilai keislaman dan kepemimpinan kepada generasi muda, serta Dr. Shofwan Karim Elha, kini anggota Majelis Lingkungan Hidup Pimpinan Pusat Muhammadiyah, seorang intelektual dan penulis produktif yang masa mudanya ditempa dalam dinamika dakwah dan pemikiran di Masjid Taqwa, merupakan.

Lebih jauh, dari rahim Masjid Taqwa juga lahir barisan aktivis dan pemikir tangguh yang menorehkan kiprah di panggung nasional. Mereka di antaranya Drs. Zaitul Ikhlas Saad, M.Si., intelektual dan organisatoris yang dikenal dengan ketajaman analisis sosialnya; Drs. Apris Yaman, M.M., penggerak dakwah dan pelatih kader yang gigih dalam membina generasi muda; Drs. Marhadi Efendi, M.Si., akademisi dan aktivis yang turut merancang arah pembinaan masjid sebagai pusat kaderisasi; Dr. Maneger Nasution, M.A., mantan Ketua Komnas HAM dan LPSK RI, yang menegaskan bahwa dari serambi masjid pun bisa lahir pembela kemanusiaan sejati; Prof. Dr. Ikhwan Matondang, S.H., M.Ag., guru besar hukum Islam yang kiprahnya menembus batas akademik dan sosial; Dr. Fakhrurazi Reno Sutan, M.A., dosen senior Universitas Muhammadiyah Jakarta; Drs. Mirwan Pulungan, M.M., aktivis sosial-ekonomi umat; serta Amora Lubis, politisi senior yang meniti kariernya dari diskusi keummatan di Masjid Taqwa. Ada Dr. M. Rifki, sosok yang energik, produktif, meniti karir di Kemenag Sumbar, kini dipersiapkan sebagai Kepala Kanwil Haji dan Umroh Sumatera Barat, juga Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Barat.

Nama-nama ini menjadi bukti bahwa Masjid Taqwa bukan sekadar tempat ibadah, melainkan ruang pembentukan peradaban. Di sinilah nilai-nilai tauhid berpadu dengan intelektualitas, dan semangat dakwah bertemu dengan panggilan kemanusiaan.

Kepemimpinan Baru, Napas Pembaruan

Kini, Masjid Taqwa Muhammadiyah Sumatera Barat memasuki babak baru di bawah kepemimpinan Ki Jal Atri Tanjung, S.Pd, SH, MH, seorang organisatoris dan tokoh Muhammadiyah Sumatera Barat yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Barat. Ia adalah adik kandung dari almarhum Syahrudji Tanjung, salah satu tokoh legendaris dakwah Muhammadiyah yang dikenal karena keteguhan, keluasan ilmu, dan dedikasinya dalam membesarkan Persyarikatan.

Di tangan Ki Jal Atri, Masjid Taqwa berbenah dengan semangat baru. Pembenahan ini tidak sekadar memperindah bangunan, tetapi juga memperkuat arah dan ruh dakwahnya. Masjid Taqwa memperindah interior dan eksterior, memperkuat visi dan misi, serta memperluas makna keindahan dan keberadaan. Keindahan bukan hanya tampilan fisik, tetapi juga ekspresi nilai spiritual dan sosial.

Menurut Ki Jal Atri, masjid harus tampil bersih, indah, dan nyaman, sebab keindahan adalah bagian dari dakwah. Arsitektur yang tertata rapi, pencahayaan yang meneduhkan, dan taman yang asri adalah bagian dari dakwah bil hal, dakwah melalui tindakan nyata. Karena itu, pembaruan Masjid Taqwa bukan semata proyek fisik, tetapi juga revitalisasi makna dan fungsi: menjadikannya pusat peradaban dan pusat pembentukan karakter umat.

Gerakan Tabungan Akhirat: Dakwah yang Menyatu dengan Amal

Dalam semangat pembaruan ini, Masjid Taqwa mengajak seluruh jamaah, kader Muhammadiyah, dan masyarakat luas untuk berpartisipasi dalam Gerakan Tabungan Akhirat, sebuah gerakan kebersamaan untuk mendukung renovasi dan revitalisasi Masjid Taqwa Muhammadiyah Sumatera Barat.

Infaq dan donasi dapat disalurkan melalui : Bank Syariah Indonesia (BSI)
a.n. Renovasi Masjid Taqwa Muh Sumbar
No. Rekening : 7328275068

Partisipasi ini bukan sekadar sedekah, tetapi bentuk nyata cinta kepada dakwah dan ilmu. Setiap rupiah yang disalurkan akan menjadi cahaya yang menerangi mihrab dan menyalakan kembali semangat dakwah pencerahan. Setiap ubin yang diletakkan, setiap lampu yang menyala, dan setiap jamaah yang bersujud di bawah atap Masjid Taqwa akan menjadi aliran pahala bagi yang berkontribusi.

Masjid ini bukan hanya milik jamaah Kota Padang. Disamping icon Muhammadiyah Sumatera barat, Ia adalah milik seluruh umat, milik sejarah, dan milik setiap hati yang merindukan dakwah yang mencerahkan. Melalui kebersamaan ini, kita menanam amal yang tak lekang oleh waktu, amal yang terus hidup sepanjang masjid ini berdiri dan jamaahnya beribadah.

Menyalakan Kembali Lentera Peradaban

Masjid Taqwa telah membuktikan bahwa dari ruang ibadah yang sederhana bisa lahir gagasan besar, dari serambi yang teduh bisa tumbuh tokoh-tokoh bangsa. Kini, tantangan kita bukan hanya menjaga warisan itu, tetapi menghidupkannya kembali dengan semangat yang segar, visi yang berkemajuan, dan komitmen untuk menjadikan masjid taqwa sebagai pusat ilmu, iman, dan amal.

Masjid Taqwa harus terus menjadi tempat bertemunya dzikir dan pikir, iman dan akal, ibadah dan kemajuan. Di sanalah hakikat Islam berkemajuan hidup: Islam yang meneguhkan nilai tauhid, menumbuhkan akal sehat, dan memuliakan kemanusiaan.

Dan mungkin, di situlah makna terdalam dari nama “Taqwa” itu sendiri, bukan sekadar simbol religius, tetapi cermin kesadaran bahwa hidup di bawah pandangan Allah menuntut kita untuk terus bergerak menuju kebaikan. Dari mihrab spiritual menuju labor intelektual, Masjid Taqwa Muhammadiyah Sumatera Barat akan terus menjadi saksi bahwa dakwah bukan hanya kata-kata, tapi cahaya yang menerangi zaman.


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Wawasan

Oleh: Mohammad Fakhrudin Di dalam “Anak Saleh” (AS) 8 telah diuraikan keteladanan dalam....

Suara Muhammadiyah

19 September 2024

Wawasan

Kesucian, Kebersihan, dan Keragaman: Potret Ibadah di Masjidil Haram Oleh: Ahsan Jamet Hamidi, Ketu....

Suara Muhammadiyah

15 July 2025

Wawasan

Ketika Amal dan Dalil Bertukar Tempat Oleh: Rusydi Umar, Dosen S3 Informatika UAD, Anggota MPI PP M....

Suara Muhammadiyah

9 July 2025

Wawasan

Memaknai Idul Fitri Dibalik Baju Baru dan Ketupat Oleh: Asyraf Al Faruqi Tuhulele, Forum Mahasiswa ....

Suara Muhammadiyah

10 April 2024

Wawasan

  Dari BJ Habibie Hingga FX Silaban Oleh: Assoc. Prof. H. Wawan Gunawan Abdul Wahid Judul di....

Suara Muhammadiyah

12 September 2023

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah