SURABAYA, Suara Muhammadiyah - Kelompok Kerja Kepala (K3S) SD/MI Muhammadiyah se-kota Surabaya tahun 2024 kembali mengadakan acara olimpiade tingkat sekolah dasar sederajat yakni Apresiasi Kreasi Seni Islami dan Sains, Sport, Mathematic, Islamic Olympiade atau yang disingkat Aksi Spotic di Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, Sabtu (24/2/24).
Kegiatan tersebut bertujuan untuk mengapreasi setiap bakat dan minat siswa baik di bidang akademik dan olah raga. Sebelum sambutan disampaikan oleh tamu undangan acara pembukaan dimeriahkan banyak penampilan, diantaranya band, tari remo, dan paskibra. Para penampil tersebut merupakan siswa berbakat SD-MI Muhammadiyah se-Kota Surabaya
Aksi Spotic Special Edition 2024 menyelenggarakan 14 jenis lomba yakni, 3 lomba kategori olah raga tradisional, 5 lomba kategori seni, 5 lomba olimpiade sains, dan 1 lomba inovasi pembelajaran guru.
Ketua K3S SD/MI Muhammadiyah se-kota Surabaya Umi Sarofah menyampaikan jumlah keseluruhan peserta lomba Aksi Spotic 2024 kali ini ada 308 siswa dan 28 guru. Peserta yang terdaftar berasal dari 5 Madrasah dan 22 SD Muhammadiyah se-kota Surabaya.
"Harapannya di tahun ini akan muncul banyak anak-anak yang mempunyai bakat luar biasa, dan ke depan bisa lebih banyak lagi jenis-jenis lomba yang diadakan." tutur Umi menutup sambutannya.
Pembukaan kegiatan Aksi Spotic 2024 kali ini juga turut dihadiri oleh
Kasi Kurikulum Dinas Pendidikan Kota Surabaya Suyono MM MPd yang mewakili Kadisdik Kota Surabaya.
Dalam sambutannya, Suyono mengapresiasi banyaknya peserta yang mengikuti Aksi Spotic 2024. Menurutnya kegiatan semacam Aksi Spotic 2024 tersebut bagus untuk pengembangan minat dan bakat serta rasa kompetitif siswa.
Ada hal yang menarik dalam isi pidato sambutan yang disampaikan oleh Suyono guna membuka acara. Yakni pesan yang dititipkan oleh Kadisdik Kota Surabaya agar murid-murid SD/MI Muhammadiyah terutama yang sedang berada di kelas 6 agar nantinya melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya di lembaga pendidikan Muhammadiyah.
"Kepala Dinas Pendidikan berpesan agar Kepala Sekolah SD-MI Muhammadiyah se-kota Surabaya agar memotivasi siswa kelas 6 untuk melanjutkan lagi ke sekolah Muhammadiyah. Karena jika Siswa Muhammadiyah melanjutkan ke sekolah Muhammadiyah beban PPDB sekolah negeri juga berkurang," ujar Suyono.
Lanjut Suyono, jumlah siswa kelas 6 di sekolah negeri Surabaya ada sekitar 11 ribuan sedangkan daya tampung SMP negeri di Surabaya hanya sekitar 7 ribuan.
"Maka siswa kelas 6 dari sekolah Muhammadiyah dan melanjutkan ke jenjang selanjutnya di lingkungan pendidikan Muhammadiyah itu sangat membantu mengurangi beban PPDB sekolah negeri," ujarnya.
"Di sisi lain, di masa sekarang kualitas pendidikan Muhammadiyah sudah sangat bagus bagi perkembangan pendidikan anak," imbuhnya.
Acara kemudian ditutup dengan penandatanganan MoU antara K3S SD-MI Muhammadiyah se-kota Surabaya yang diwakili Umi Sarofah MPd selaku ketua dengan FKIP UMSurabaya yang diwakili dekan FKIP. MoU tersebut terkait dengan kerjasama dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. (Yuda)