BANTUL, Suara Muhammadiyah - Tim PKM UNY berkolaborasi dengan tim PCM Pleret Bantul menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Penulisan Jurnalistik Bagi Kader Muhammadiyah di Kapanewon Pleret, Bantul, DIY pada Sabtu (19/04/2025). Kegiatan ini merupakan kegiatan pembuka dari serangkaian kegiatan pelatihan yang akan diselenggarakan hingga awal Mei 2025.
Kegiatan hari pertama bertempat di SMP Muhammadiyah Pleret pada hari Sabtu, 19 April 2025 pukul 08.00 pagi hingga 12.00 siang. Selama empat jam kegiatan berlangsung, pelatihan ini telah dihadiri oleh 25 peserta yang merupakan kader Muhammadiyah di Kapanewon Pleret. Materi pelatihan dasar-dasar jurnalistik disampaikan langsung oleh tim PKM UNY yang berasal dari dosen Program Studi Sastra Inggris UNY, Dr. Rachmat Nurcahyo S.S., M.A. dan Dr. Titik Sudartinah S.S., M.A. Menurut sekretaris PCM Pleret Bapak Prayitna, S.Pd., kegiatan ini penting sekali untuk membekali para kader dengan keterampilan jurnalistik untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan menulis mereka.
Prof Erna Andriyanti, S.S., M.Hum., Ph.D., Ketua Tim PkM UNY, menyampaikan juga melalui sambutannya bahwa setiap sekolah di Kapanewon Pleret memiliki potensi unggulan masing-masing. Melalui pelatihan ini, para kader tidak hanya menerima materi jurnalistik, tetapi juga diberi penugasan untuk menulis berita untuk memastikan materi diterima dengan jelas oleh para peserta. Diharapkan, setelah pelatihan ini, para kader mampu mengangkat keunggulan atau branding sekolah mereka melalui karya jurnalistik yang berkualitas.
Pada sesi pertama, materi disampaikan oleh Dr. Rachmat Nurcahyo dengan topik Ragam Tulisan Jurnalistik. Beliau memaparkan gambaran umum tentang dunia jurnalistik, memperkenalkan berbagai jenis tulisan seperti berita, feature, artikel opini, serta menjelaskan karakteristik masing-masing secara rinci. Penjelasan yang sistematis dan disertai contoh konkret membuat peserta mengikuti sesi dengan antusias dan penuh perhatian. Selain itu, Dr. Rachmat juga memperkenalkan konsep citizen journalism, yaitu praktik jurnalistik yang dilakukan oleh masyarakat umum secara sukarela melalui platform digital seperti media sosial. Beliau menekankan bahwa meskipun terbuka untuk siapa saja, praktik ini tetap harus mematuhi prinsip-prinsip jurnalistik, terutama menjaga objektivitas dan keakuratan informasi. “Namun perlu digarisbawahi juga kevalidan data atau peristiwanya agar tidak menimbulkan hoax”, jelas Dr. Rachmat.
Pada sesi kedua, materi pelatihan berjudul Dasar-dasar Penulisan Jurnalistik disampaikan oleh Dr. Titik Sudartinah. Dalam materi ini, peserta diperkenalkan pada jenis-jenis tulisan jurnalistik seperti berita, pandangan, dan feature serta mengidentifikasi jenis-jenisnya pada beberapa contoh tulisan publikasi. Pemateri juga menekankan pada peserta pentingnya memahami kriteria berita yang layak dipublikasi (newsworthiness) seperti ketepatan waktu, kedekatan isu, konflik, dan dampak informasi. Selain itu, peserta juga dibekali strategi mendapatkan ide liputan, mulai dari memantau isu terkini, mewawancarai narasumber, hingga memanfaatkan teknologi dan media sosial. Peserta juga diberi wawasan tentang cara penulisan berita yang baik seperti struktur berita dan feature, objektivitas penulis dalam memberitakan, serta keakuratan berita dengan realita yang terjadi.
Sesi terakhir diisi dengan pelaksanaan latihan menulis paragraf pembuka (introduction) berita dan feature yang dipandu oleh pemateri Dr. Rachmat Nurcahyo dan Dr. Titik Sudartinah. Sesi latihan berlangsung penuh antusiasme dari para peserta yang sigap bertanya untuk memastikan pemahaman mereka pada pemateri. Selama pelatihan, para peserta diminta untuk memilih satu topik hangat, mengidentifikasi kelayakan topik tersebut untuk diberitakan, menentukan jenis tulisan dan pembaca sasaran, lalu menuliskan bagian pembuka baik dalam format berita maupun feature.
(Gadis/Talitha)