Kaprodi TI UM Bandung: Big Data Dorong Akuntabilitas Program Filantropi

Publish

15 November 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
378
Foto Istimewa

Foto Istimewa

BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Kaprodi Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Bandung Ririn Suharsih menyoroti pentingnya pemanfaatan big data untuk meningkatkan efektivitas filantropi saat mengisi program Gerakan Subuh Mengaji (GSM) Aisyiyah Jawa Barat belum lama ini.

Dalam pemaparannya, Ririn menjelaskan bahwa big data, yang mencakup data dalam jumlah besar dan berasal dari berbagai sumber, dapat memberikan wawasan mendalam yang bermanfaat bagi organisasi filantropi dalam memahami kebutuhan masyarakat secara lebih akurat.

Menurut Ririn, data digital terus berkembang membentuk "datasphere global" yang diperkirakan akan mencapai 163 zettabyte pada 2025. Data ini mencakup segala sesuatu dari data di perangkat pribadi hingga data transaksi dan media sosial. ”Datasphere global ini dapat menjadi sumber informasi yang sangat berharga bagi organisasi filantropi untuk merancang program yang lebih relevan dan efektif,” ujar Ririn.

Pemanfaatan big data dalam filantropi memungkinkan organisasi untuk mendapatkan informasi lebih dalam mengenai perilaku dan kebutuhan masyarakat. Dengan insight ini, organisasi dapat merancang program yang lebih sesuai dan meningkatkan akuntabilitas serta transparansi dalam pengelolaan dana. Ririn menekankan bahwa memahami dan memanfaatkan big data merupakan kunci untuk mengoptimalkan strategi filantropi di era digital.

Proses pengumpulan data menjadi langkah awal yang penting. Organisasi filantropi perlu mengidentifikasi sumber data relevan, seperti data internal, media sosial, survei, dan database publik. Setelah terkumpul, data tersebut perlu divalidasi untuk memastikan keakuratannya. ”Proses pengumpulan yang teliti merupakan landasan penting bagi analisis yang akurat," tambah Ririn.

Setelah data terkumpul, analisis data menggunakan metode seperti machine learning dapat membantu organisasi mengelompokkan penerima manfaat. Misalnya, metode klastering K-Means dapat mengidentifikasi kelompok-kelompok yang berbeda sesuai dengan kebutuhan spesifik sehingga organisasi dapat menyesuaikan program bantuan secara lebih tepat sasaran.

Selain segmentasi penerima manfaat, big data juga bermanfaat untuk memahami pola donasi dari para donatur. Dengan mengelompokkan donatur berdasarkan karakteristik tertentu, organisasi dapat mengembangkan strategi komunikasi dan pendekatan yang lebih personal. Ririn menekankan bahwa personalisasi pendekatan ini dapat meningkatkan keterlibatan dan loyalitas donatur.

Sebagai penutup, Ririn Suharsih menyampaikan bahwa masa depan filantropi akan sangat dipengaruhi oleh kemampuan organisasi dalam memanfaatkan data. ”Organisasi yang mampu beradaptasi dengan teknologi data akan memiliki keunggulan dalam menciptakan dampak sosial yang lebih besar,” tandas Ririn.*(FA)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (P....

Suara Muhammadiyah

16 December 2023

Berita

MAGELANG, Suara Muhammadiyah - Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ahmad Dahlan Rais mengatakan, menga....

Suara Muhammadiyah

26 April 2025

Berita

MALANG, Suara Muhammadiyah - Dalam rangka mendukung pencapaian visi UMM menjadi kampus yang memiliki....

Suara Muhammadiyah

29 April 2025

Berita

MEDAN, Suara Muhammadiyah - Tahun 2024, Pembangunan UMSU Tower dimulai. UMSU Tower setinggi 17 tingk....

Suara Muhammadiyah

2 January 2024

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Pesantren Mahasiswa K.H. Ahmad Dahlan (PERSADA) Universitas A....

Suara Muhammadiyah

8 September 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah