JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Himpunan Mahasiswa Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta (HIMAPAUD FIP UMJ) berikan edukasi dalam mencegah tindakan perundungan dan pelecehan seksual pada anak.
Edukasi itu dikemas dalam bentuk seminar untuk mahasiswa FIP UMJ di Auditorium FIP UMJ, Jumat (08/03/2024), dengan menghadirkan Ketua Prodi PG-PAUD FIP UMJ Dr. Munifah Bahfen, M.Pd. Kemudian dilanjutkan di Masjid Al-Barokah Jombang, Tangerang Selatan, melibatkan sebanyak 30 anak.
Kegiatan itu diapresiasi oleh Ketua Prodi PG-PAUD FIP UMJ Dr. Munifah Bahfen, M.Pd. “Saya mengapresiasi kegiatan ini. Mereka mengangkat tema yang menarik karena masalah bullying dan kesehatan mental tidak ada habisnya. Setiap tahun angka bullying luar biasa (tinggi),” ujar Munifah.
Pada seminar bertajuk “Pencegahan Perundungan dan Pelecehan Seksual pada Anak” itu, Munifah menyampaikan tentang tindakan pencegahan (preventif) yang perlu dilakukan dengan cara memberikan edukasi pada orang tua dan anak.
Pelaku perundungan dan pelecehan umumnya adalah orang terdekat anak, misalnya orang tua dan saudara. Maka orang tua sangat perlu diberikan edukasi. “Orang tua harusnya bisa memberikan edukasi berdasarkan logika, tidak boleh mengarang. Caranya dengan memberitahu aurat dan bagian tubuh yang tidak boleh disentuh. Ada sentuhan aman dan tidak aman,” jelas Munifah.
Orang tua, kata Munifah, harus menjadi sahabat anak dalam proses belajar bersama. Di antara tindakan yang harus dilakukan, orang tua perlu menjadi pendengar yang baik, memberikan ruang pada anak untuk berinteraksi, memberikan apresiasi, mendukung anak, dan lain-lain.
Ia sangat tidak merekomendasikan orang tua berkomunikasi dengan cara memerintah, menyalahkan, melabeling, mengancam, mengkritik, membohongi, membully, dan tindakan lainnya yang dapat menghambat proses belajar anak.
Sementara pada kasus perundungan yang kerap terjadi baik di sekolah maupun lingkungan bermain, Munifah melihat bahwa perundungan dapat menjadi tindakan kriminal dan berbahaya karena berdampak pada kesehatan mental anak.
“Dengan adanya edukasi pencegahan, harapannya tidak ada tindakan kekerasan seksual dan bullying. Karena bullying lama-lama jadi tindakan kriminal. Itu berbahaya sekali, bisa membuat anak jadi stres, tidak mau sekolah. Orang tua dan anak harus dibekali pengetahuan. Kalau merasa tidak nyaman harus bersuara,” pungkas Munifah.
Rangkaian acara itu merupakan tindak lanjut dari kegiatan Latihan Dasar Himpunan yang telah digelar beberapa waktu silam. Berdasarkan keterangan dari Ketua Pelaksana Naila Sabira Fahrani, anak-anak sekitar Masjid Al-Barokah diajak bermain dan belajar bersama untuk melatih motorik, kognitif, dan sosial emosional anak.
“Kegiatannya bermain dan belajar bersama anak-anak mulai dari estafet gelas, mewarnai dan belajar keseimbangan menggunakan bola. Selain itu anak-anak juga diberikan edukasi tentang anggota tubuh yang tidak boleh disentuh orang,” ungkap Naila.
Selain bermain, anak-anak juga dikenalkan dengan anggota tubuh yang tidak boleh disentuh melalui lagu. Ini merupakan upaya dalam mencegah tindakan perundungan dan pelecehan seksual.
Sementara itu Ketua Umum HIMA PGPAUD Andara Gusti Ratu Faiza Firzatullah menjelaskan bahwa tema itu diangkat karena melihat tren kenaikan kasus perundungan dan pelecehan seksual yang terjadi pada anak.
“Sebagai orang dewasa yang ada di sekitar anak, baiknya kita dapat mencegah perilaku-perilaku itu. Target seminar ini adalah mahasiswa FIP secara umum, harapannya semuanya bisa jadi garda terdepan untuk mencegah kasus-kasus perundungan dan pelecehan seksual. Apalagi mahasiswa FIP dididik untuk jadi guru,” ungkapnya.