Oleh : M. Rendi Nanda Saputra, Sekretaris Umum PC IMM AR Fakhruddin Kota Yogyakarta
Ulasan ini adalah kelanjutan tulisan Irvan Mawardi dan Makhrus Ahmadi sebagaimana dituliskan keduanya dalam bagian akhir buku Suluh dari Surau (2019). Dalam buku tersebut, Irvan Mawardi dan Makhrus Ahmadi mengulas sejarah pembentukan dan dinamika perkembangan PC IMM AR Fakhruddin sejak memasuki warsa 2000-an hingga terakhir kepemimpinan IMM AR Fakhrudin periode 2018-2019 dibawah kepemimpinan Raihan Ibrahin Annas.
Percik Pemikiran
Sabtu (17/6/2023) PC IMM AR Fakhruddin melaksanakan agenda Rembuk Besar dalam rangka membahas dinamika mutakhir perkembangan IMM AR Fakhruddin. Dalam pertemuan tersebut, dihadiri oleh kader lintas generasi, sejak tahun 2018 hingga 2023. Perjumpaan tersebut demi melakukan analisis perkembangan IMM AR Fakhrudin setidaknya selama lima tahun belakangan, selanjutnya menimbang ulang langkah sejarah yang hendak dijalani oleh IMM AR Fakhruddin selama beberapa dekade mendatang.
Terdapat dua pandangan mencolok yang menjadi inti pembicaraan dalam rembuk besar tersebut. Pertama, pandangan mengenai perlunya penguatan identitas dan ideologi kader dengan menimbang disrupsi kebudayaan modern yang sekarang ini turut serta menggerus nilai-nilai IMM. Kedua, pandangan mengenai perlunya IMM AR Fakhruddin terintegrasi dengan zaman, memperbaharui fitur gerakannya agar tidak ketinggalan zaman.
Kelompok pertama melihat urgensi memperkuat identitas IMM AR Fakhrudin dengan cara menelisik kembali sejarah, merawat tradisi dan menghadirkan kembali simbol perjuangan IMM AR Fakhruddin. Kelompok ini melihat krisis ideologi yang menempa IMM AR Fakhruddin diakibatkan oleh abainya para kader untuk merawat nilai-nilai lama yang sesungguhnya sudah dibangun oleh para founding fathers. Sementara, kelompok kedua melihat sisi lain, bahwa fitur gerakan IMM AR Fakhruddin sudah waktunya diperbaharui, menyesuaikan dengan zaman demi merebut budaya populer.
IMM ARF 2018-2023
Pada 10-14 Oktober 2018, PC IMM Ar Fakhruddin menggelar Musyawarah Cabang XV dengan tema, “Membangun Gerakan Ikatan demi Menjawab Tantangan Era”, Musycab ini dilaksanakan di Gedung PP Aisyiyah. Dalam Musycab tersebut, Raihan Ibrahin Annas terpilih sebagai Ketua Umum PC IMM AR Fakhruddin periode 2018-2019 melalui mekanisme rapat formatur. Rapat formatur belangsung khidmat dan bulat bersepakat untuk memilih Raihan sebagai Ketua Umum.
Bukan tanpa dinamika, Musycab saat itu berlangsung dinamis, utamanya dalam beberapa masa sebelum musyawarah dilaksanakan. Dimulai dari pelaksanaan Darul Arqam Madya 5-10 September 2018, para alumni DAM dan beberapa kader lain melakukan diskusi intens menjawab tantangan IMM AR Fakhruddin saat itu. Untuk diketahui, periode sebelumnya, aktivitas organisasi IMM AR Fakhruddin sempat terkendala akibat konflik internal yang tidak mendapatkan penyelesaian utuh. Kendati banyak kegiatan progresif yang dilaksanakan PC IMM AR Fakhruddin kepemimpinan Puna Irawan/Maulana Ayatullah, konflik internal yang terjadi benar-benar membangun trauma sejarah yang cukup membekas, utamanya bagi generasi yang akan melanjutkan kepemimpinan.
Para alumni DAM dan kader post-struktural komisariat yang peduli terhadap perkembangan IMM AR Fakhruddin lantas bersepakat mengakhiri konflik dengan berfokus pada langkah-langkah progresif dan produktif yang berdampak bagi perkembangan organisasi. Pada era ini, konflik horizontal antar komisariat dapat di redam, saat yang sama terus membangun upaya persatuan dan kemajuan organisasi. Ragam creative minority seperti Madrasah Intelektual Muhammadiyah (MIM), Training Politik Nasional (Trapolnas), Sekolah Rakyat (SR), Titik Nol Pers, Sekolah Immawati (Sekimm) dan Madrasah Muballigh Progresif Muhammadiyah (MMPM), creative minority tersebut berjalan seiring dengan pelaksanaan program dan kegiatan organisasi, sebagai usaha menyatukan cara pandang organisasi, PC IMM AR Fakhruddin juga melaksanakan kegiatan Ideopolitor.
Dalam era kepemiminan ini, Pimpinan Cabang mengusung “Jogja Darurat Kemiskinan” sebagai isu strategis organisasi selama satu periode. Sebagai buah pergerakan, IMM AR Fakhrudin melaksanakan riset langsung ke lapangan (Kampung Jlagran), menerbitkan buku (Suluh Pergerakan & Suluh dari Surau) Serta melakukan koordinasi dengan warga setempat. Periode ini berhasil menguatkan identitas IMM AR Fakhruddin sebagai organisasi yang berwatak intelektual progresif, sekaligus sebagai organisasi perkaderan yang memiliki suprastruktur kaderisasi yang mapan, ditunjang perkaderan pendukung berupa creative minority. Era ini, IMM AR Fakhruddin berhasil mempengaruhi dinamika pergerakan Mahasiswa di Kota Yogyakarta secara khusus, dan Daerah Istimewa Yogyakarta secara umum.
Kendati era kepemimpinan ini banyak melakukan dobrakan yang signifikan, terdapat juga beberapa kendala seperti hasil riset yang belum memuaskan, program bersama masyarakat yang belum terlaksana, integrasi kaderisasi dan pergerakan yang belum menemukan bentuk padu dan masalah-masalah lain.
Era kepemimpinan Raihan Ibrahim Annas berakhir ditandai dengan terpilihnya M Taufiq Firdaus sebagai Ketua Umum periode 2019-2020, Musyawarah Cabang XVI yang dilaksanakan di SKB Bantul tersebut berlangsung damai. Era kepemimpinan ini menemukan tantang besar dengan hadirnya gelombang virus Covid-19 yang nyaris melumpuhkan organisasi Mahasiswa. Kendati demikian, kepemimpinan ini berhasil melewati tantangan virus dengan tetap melakukan kegiatan organisasi secara produktif, keberhasilan tersebut misalnya dapat dilihat dari kemampuan personalia PC IMM Fakhruddin untuk menginisiasi beberapa momen perlawanan, utamanya merespons lahirnya RUU Cipta Kerja.
Dengan mengusung krisis lingkungan sebagai isu strategis, PC IMM AR Fakhruddin berupaya terus menerus melakukan kritik terhadap ancaman kriris lingkungan yang memang saat itu sedang menjadi perbincangan publik, utamanya di Kota Yogyakarta. Sebagai upaya merespon virus Covid-19, PC IMM AR Fakhruddin juga menggalang bantuan sosial lewat program Rakyat Bantu Rakyat. Fitur gerakan IMM juga semakin berkembang dengan lahirnya program baru seperti Bincang Merah, Lingkar Studi Gerakan, Kelas Epistemologi, Podcast Islam Millenial, Kelas Pengorganisiran Rakyat dan Kelas Gerakan IMMawati. Kepedulian dan intentitas diskusi dalam organisasi menghantarkan periode ini melahirkan dua buah buku, Islam dan Nalar Kebangsaan serta Tafsir Gender, seiring dengan itu, di ujung periode, diterbitkan majalah Poros Merah bertajuk, “Telisik Ihwal Ekologi” yang menjadi manifesto perlawanan PC IMM AR Fakhruddin terhadap perusakan lingkungan. Periode ini sekaligus juga melahirkan Catatan Akhir Periode sebagai quo vadis kepemimpinan selanjutnya.
Era kepemimpinan PC IMM AR Fakhruddin periode 2019-2020 berhasil melanjutkan dan memodifikasi sekaligus memperbaharui era kepemimpinan sebelumnya. Kepemimpinan ini juga sukses membuang bayang-bayang kesuksesan periode sebelumnya yang dianggap sebagai periode progresif.
Pada 20 Januari 2021, kembali dilaksanakan Musyawarah Cabang XVII dengan tajuk, “Menafsirkan Zaman dalam Rangka Revitalisasi Pergerakan PC IMM AR Fakhruddin”. Muscab saat itu memiliki format yang berbeda sebab pemilihan Ketua Umum diselenggarakan secara langsung, tidak melalui mekanisme rapat formatur. Akhirnya, terpilih Masita sebagai Ketua Umum setelah mengungguli Dwi Bagus Irawan. Terpilihnya Masita sebagai Ketua Umum merupakan peristiwa historis, sebab pada masa itulah, terpilih Ketua Umum perempuan pertama dalam sejarah PC IMM AR Fakhruddin.
Dalam periode ini, PC IMM AR Fakhruddin terus merawat warisan nilai, program dan kegiatan yang sudah dilaksanakan periode sebelumnya. Dalam upaya pembangunan internal organisasi, periode ini melaksanakan program creative minority, sebagaimana periode sebelumnya, sekaligus juga melaksanakan program baru seperi diskusi kolaboratif, Kajian Gender, Sekolah Enterpreneur, Studi Gerakan Sosial Politik (Pengganti Lingka Studi Gerakan) dan Lokakarya Perkaderan.
Secara eksternal, eksistensi PC IMM AR Fakhruddin juga terus dikuatkan, PC IMM AR Fakhruddin juga menginisiasi bantuan sosial bencana Indramayu dan bencana alam di Nusa Tenggara Timur. Dalam soal aksi, PC IMM AR Fakhruddin juga terlibat dalam aksi demonstrasi, seperti aksi hari buruh dan Hardiknas. Pada periode ini, PC IMM AR Fakhruddin mengusung isu strategis, “Jogja Darurat Limbah”, sebagai buahnya, periode ini melahirkan draft Policy Brief bertajuk “Penertiban dan Pengelolaan Sampah Limbah Rumah Tangga di Kelurahan Kricak, Tegalrejo, Kota Yogyakarta”.
Selepas periode kepemimpinan Masita, PC IMM AR Fakhruddin dimpimpin Yamanan sebagai Ketua Umum Periode 2020-2021 sebagai hasil Musyawarah Cabang XVIII yang dilaksanakan di Youth Center. Yamanan berhasil mengungguli Calon Ketua Umum lain, Muhammad Faris. Era ini, PC IMM AR Fakhruddin terus-menerus berupaya untuk meneguhkan identitas gerakannya sebagai entitas gerakan perkaderan, gerakan intelektual sekaligus gerakan sosial, seturut dengan identitas lain, sebagai gerakan dakwah.
Dalam pembangunan internal organisasi, PC IMM AR Fakhuddin kembali melanjutkan dan memodifikasi ragam macam creative minority yang sudah ada. Tradisi literasi juga diperkokoh lewat menulis dan diskusi. Program baru yang dilaksanakan periode ini seperti Pesantren Ramadhan (Kerja sama dengan SMI), Sedekah ramadhan untuk para pekerja informal, halaqah kebudayaan, nandur karwuh, Workshop Sinema “Sangkan Paraning Pakaryan”, Sosiokolah, Titik Nol Lab. Sementara program yang sudah ada juga terus menerus digalakkan. Ujung periode ini ditandai dengan launching film dokumenter AR Fakhruddin yang dilaksanakan pada 16 November 2022 di Unisa. Sebagai buah ijtihad intelektual, periode ini melahirkan karya penelitian bertajuk, “ Menggugat Hak Atas Air”.
PC IMM AR Fakhruddin juga melakukan respon atas bencana gempa cianjur dan bencana Kanjuruhan. Seturut dengan itu, PC IMM AR Fakhruddin juga terus melakukan gerakan perlawanan dengan aksi merespon masalah kenaikan harga BBM, PPN, wacana kenaikan listrik, kritik pembangunan IKN, tolak wacana 3 periode presiden, dan lainnya. PC IMM AR Fakhruddin juga melaksanakan kegiatan September Hitam demi mengenang perjuangan Immawan Randy dan Yusuf. Kegiatan ini dilaksanakan bekerja sama dengan Social Movement Institute dan LBH Yogyakarta. Periode kepemimpinan PC IMM AR Fakhruddin 2021-2022 berakhir dengan terpilihnya Hafizh Renaldi sebagai Ketua Umum PC IMM AR Fakhuruddin periode 2022-2023.
Pada masa ini PC IMM AR Fakhruddin senantiasa menjaga identitas perkaderan, gerakan sosial, dan gerakan dakwah dibawah kepemimpinan Immawan Hafizh Renaldi. Beragam upaya dilakukan untuk melakukan Pembangunan internal organisasi, diantaranya berlangsungnya agenda Creative Minorty yang terdiri dari: Madrasah Intelektual Muhammadiyah, Laboratorium Gerakan dan Politik, Titik Nol Lab, Sekolah Enterpreneur, SekIMM, dan Madrasah Mubaligh Progresif Muhammadiyah.
Disisi lain terdapat beragam diskusi diantaranya, diskusi publik yang membedah buku “IMM STUDIES” karya dari M. Amin Azis dan Diskusi Kebangsaan disertai agenda launching buku “Moderasi Keindonesiaan dalam pendidikan Islam” karya M. Akmal Ahsan. Serta beberapa diskusi lainnya seperti; IWD Talks, Diskusi Kolaboratif yang membahas mengenai Hak Kesehatan seksual dan reproduksi, diskusi kebudayaan, Serta podcast bincang merah.
Secara eksternal, Eksistensi PC IMM AR Fakhruddin terus dikuatkan, PC IMM AR Fakhruddin menginisiasi bantuan sosial terhadap korban erupsi gunung Merapi di Yogyakarta. Disisi lain PC IMM AR Fakhruddin membuat gerakan amal sosial untuk membantu kelompok difabel yang berlokasikan di Panti Asuhan Bina Remaja Donoharjo Daerah Istimewa Yogyakarta. Selain itu juga PC IMM AR Fakhruddin menginisiasi Gerakan Reresik Jogja sebagai upaya menjawab persoalan lingkungan yang tak kunjung selesai di kota Yogyakarta. Pada periode ini, PC IMM AR Fakhruddin mengusung isu strategis “Lingkungan(Sampah)” yang menjadi garapan selama 1 periode.
Diakhir masa kepemimpinan PC IMM AR Fakhruddin menghasilkan beberapa produk diantaranya adalah Integrasi Gagasan (Sebuah upaya dalam memotret Diaspora kader IMM), dan Artikel Ilmiah Kewirausahaan (Riset Bisnis Batik Ayu Prubandini). Era kepemimpinan Hafizh Renaldi berakhir ditandai dengan adanya Musyawah Cabang ke-XX pada 7 Januari 2024 dengan tajuk “Harmoni Moderasi Gerakan Menuju Pencerahan Berkarya”. Musycab dilaksanakan dengan khidmat sebagai hasil dari Musyawah Cabang XX Immawan M. Hakam Biqy berhasil mengungguli Calon Ketua Umum lain yakni Immawan Ramadhanur Putra. Pada Era ini kepemimpinan PC IMM AR Fakhruddin senantiasa berupaya meneguhkan identitas gerakannya sebagai entitas Perkaderan, Gerakan Intelektual, serta Gerakan sosial.
Dalam upaya pengembangan internal organisasi PC IMM AR Fakhruddin kembali melaksanakan creative minorty sembari memodifikasi beragam creative minorty yang ada. Tradisi literasi mencoba dikuatkan kembali ditegah malasnya mahasiswa yang enggan membaca buku dengan gerakan menulis dan berdiskusi. Terdapat beberapa diskusi yang berlangsung pasa masa ini diantaranya Diskusi Immawati, Feeltronasi, Diskusi Media, dan adanya agenda baru yakni Festival Reformasi pada peringatan May Day. Pada periode ini terlaksana beberapa creative minorty yang dirangkai sedemikian rupa dan diharapkan memberikan keberdampakan kepada para kader diantaranya, Madrasah Intelektual Muhammadiyah. Sekolah Rakyat, MMPM, Sekolah Enterpreneur, Sekimm Nasional, dan Lingkar Studi Politik Maroon.
Masa kepemimpinan 23/24 adalah masa kepemimpinan yang cukup Istimewa bagi kader IMM karena pada periode ini bertepatan dengan Muktamar IMM ke 20. PC IMM AR Fakhruddin menuliskan utaian gagasan untuk IMM dengan judul Memoir untuk Palembang “Pasang Surut Dinamika Kaum Merah”. Disisi lain PC IMM AR Fakhruddin merespon atas menerimanya Muhammadiyah atas tawaran konsensi tambang yang di berikan oleh pemerintah. Respon tersebut berupa Launching Kertas Posisi yang berjudul “Muhammadiyah (Jangan Sampai) Disandera Tambang” yang disusun oleh Iqbal Kholidin, Ramadhanur Putra, dan Raka Rahmana Putra. Selain itu adanya karya buku yang berjudul “Gen Z Bicara Islam” hasil dari alumni MMPM. Masa kepemimpinan ini diakhiri dengan kerjasama PC IMM AR Fakhruddin dengan Muhammadiyah Corner UMY dalam menguatkan gerakan literasi dikalangan kader maupun mahasiswa secara umum yang dikemas dengan konsep yang menggembirakan.