MALANG, Suara Muhammadiyah – Malam itu, tiga dosen UMM mendapat anugerah academik leader pada acara Anugerah Kampus Unggul (AKU. Mereka adalah Dr. Sugiarti, M.Si. pada bidang seni dan budaya, Prof. Dr. Tobroni, M.Si pada bidang kependidikan, dan Prof. Ir. Ilyas Masudin dalam bidang teknologi.
Kampus berjuluk Kampus Putih itu juga kembali menorehkan prestasi lain. Kali ini UMM sukses memborong banyak penghargaan yang diberikan oleh Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VII Jawa Timur.
Pada kategori instansi, ada empat penghargaan dalam anugerah tersebut. Antara lain kualitas pelaporan terbaik, perguruan tinggi berprestasi bidang kemahasiswaan, implementasi sistem penjaminan mutu internal (SPMI), dan kinerja penelitian dan pengabdian kepada masyarakat klaster mandiri.
Kepala Humas UMM, Isnaini menyampaikan bahwa berbagai penghargaan yang didapatkan tersebut menjadi komitmen nyata dalam memajukan pendidikan. Selain itu juga menjadi bentuk konsistensi sivitas akademika UMM dalam menjaga pelayanan pendidikan. Apalagi mengingat bahwa ini bukanlah kali pertama UMM mendapat anugerah kampus unggulan dari LLDIKTI Wilayah VII, bahkan setiap tahun.
“Menjaga pelayanan pendidikan di UMM itu wajib hukumnya dan itu bisa dibuktikan dari anugerah yang kami raih. Ini bukan kali pertama kami memperolehnya, hampir setiap tahun kami raih,” ungkapnya.
Menurutnya, prestasi tersebut tentu akan dijaga dan terus ditingkatkan. Mengingat bahwa kebutuhan masyarakat juga sangat dinamis di setiap zamannya. Hal itulah yang menjadi tantangan tersendiri bagi perguran tinggi untuk terus meningkatkan inovasi dan produk unggulan.
Sementara itu, Kepala Bagian Umum LLDIKTI Wilayah VII Dr. dr. Ivan Rafian, M.KP., menyampaikan, anugerah kampus unggulan tersebut dimaksudkan untuk menciptakan semangat bagi universitas, baik negeri maupun swasta yang ada di Jawa Timur. Semangat tersebut tentu untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang lebih unggul. Terlebih lagi sebagai persiapan dalam menyambut Indonesia Emas tahun 2045.
Selain itu, ia juga mendorong para pimpinan universitas untuk saling berkolaborasi untuk kemajuan pendidikan. Apalagi melihat tantangan global yang sangat dinamis dan akan sulit jika dihadapi sendirian. Ia berharap, anugerah ini menjadi motivasi bagi semua kampus, khususnya yang ada di Jawa Timur untuk terus meningkatkan kualitas. (diko)