Mahasiswa PBSI Uhamka Peduli Pelestarian Bahasa Daerah

Publish

9 October 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
54
Foto Istimewa

Foto Istimewa

Hadiri Kuliah Umum Kebahasaan di Badan Bahasa

JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (UHAMKA) menghadiri undangan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah dalam kegiatan Kuliah Umum Kebahasaan bertema “Tantangan dan Upaya Pelestarian Bahasa Daerah yang Terancam Punah di Indonesia.”

Kegiatan yang berlangsung di Aula Sasadu, Gedung Tabrani, Kompleks Badan Bahasa, pada Kamis (9/10) itu dihadiri oleh Prof. Gufron Ali Ibrahim, Guru Besar Antropolinguistik Universitas Khairun, Ternate, sebagai narasumber. Acara dimoderatori oleh Adi Budiwiyanto, Kepala Bidang Fasilitasi dan Advokasi Bahasa dan Sastra, Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra.

Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Hafidz Muksin, menyampaikan pentingnya menjaga kedaulatan bahasa sebagai bagian dari kemajuan bangsa. Ia mengajak seluruh peserta, khususnya mahasiswa dan pelajar, untuk terus bangga menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. “Bahasa Indonesia harus menjadi identitas dan kebanggaan nasional. Namun, pada saat yang sama, kita juga harus melestarikan bahasa daerah dan menguasai bahasa asing, sebagaimana semangat Trigatra Bangun Bahasa: Utamakan Bahasa Indonesia, Lestarikan Bahasa Daerah, dan Kuasai Bahasa Asing,” ujar Hafidz.

 menambahkan bahwa program revitalisasi bahasa daerah terus dilaksanakan secara berkelanjutan. Hingga saat ini, sebanyak 120 bahasa daerah telah berhasil direvitalisasi melalui berbagai kegiatan pendidikan dan komunitas bahasa di daerah. Upaya ini diharapkan dapat menumbuhkan kembali minat generasi muda untuk menggunakan bahasa daerah dalam kehidupan sehari-hari maupun kegiatan pembelajaran di sekolah.

Moderator acara, Adi Budiwoyanto, mengantarkan sesi bahwa Indonesia merupakan rumah bagi ratusan bahasa daerah yang kini terancam punah. Oleh karena itu, diperlukan langkah konkret dan kolaboratif dari berbagai pihak untuk menjaga keberlangsungan bahasa daerah sebagai bagian dari jati diri bangsa. Kegiatan kuliah umum ini merupakan bagian dari rangkaian Bulan Bahasa dan Sastra 2025 yang mengusung semangat “Bahasa Indonesia Berdaulat, Indonesia Maju.”

Sementara itu, narasumber Prof. Gufron Ali Ibrahim menjelaskan bahwa kepunahan bahasa merupakan fenomena serius yang disebabkan oleh berbagai faktor, seperti dominasi budaya, kolonisasi, imigrasi, bencana sosial, dan kontak budaya. Menurutnya, penyebab utama kepunahan bahasa daerah adalah terputusnya transmisi antargenerasi, tekanan dari bahasa lain, serta perpindahan penutur ke bahasa lain.

“Banyak bahasa daerah terancam punah karena orang tua tidak lagi mengajarkan bahasa ibu kepada anak-anaknya di rumah. Jika satu generasi berhenti menuturkan bahasa ibu, maka bahasa itu berada di ambang kepunahan,” jelasnya.

Lebih lanjut, Prof. Gufron menawarkan dua strategi utama dalam pelestarian bahasa daerah, yakni konservasi dan revitalisasi. Konservasi dilakukan dengan menulis tata bahasa serta menyediakan berbagai teks alamiah, seperti narasi, prosedur, eksposisi, dan hortatori. Sementara itu, revitalisasi dilaksanakan melalui pembelajaran berbasis komunitas, program sekolah alam, serta gerakan keluarga untuk menggunakan bahasa ibu di rumah. Ia juga mengusulkan agar pemerintah memberikan insentif bagi ibu-ibu yang konsisten menggunakan bahasa daerah di lingkungan keluarga, dengan evaluasi berkala setiap enam bulan.

Menurut Sri Mulyani, M.Pd., dosen PBSI FKIP UHAMKA yang mendampingi 30 mahasiswa peserta, kegiatan tersebut memberikan wawasan penting tentang pelestarian bahasa daerah. “Bahasa tidak akan punah karena penuturnya berhenti berbicara, melainkan karena orang tua tidak membiasakan anak-anak menggunakan bahasa ibu di lingkungan keluarga,” ujar Sri Mulyani.

Dr. Abdul Rahman Jupri, M.Pd selaku Ketua Program Studi (kaprodi) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Uhamka menyambut baik kegiatan Kuliah Umum  Kebahasaan dengan tema “Punah di Tanah Sendiri” yang dilakukan oleh Badan Bahasa. Kegiatan tersebut merupakan langkah konkret Prodi dalam memperluas wawasan dan meningkatkan kesadaran kebahasaan mahasiswa, terutama dalam menghadapi tantangan globalisasi dan perubahan sosial budaya yang berpotensi menggeser penggunaan bahasa Indonesia dan bahasa daerah.

Hal ini menjadi refleksi penting agar mahasiswa sebagai generasi muda tidak hanya mahir berbahasa Indonesia secara baik dan benar, tetapi juga memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga keberlangsungan bahasa sebagai identitas bangsa.  "Terima kasih kepada Badan Bahasa yang sudah mengizinkan mahasiswa PBSI FKIP Uhamka dalam mengikuti kegiatan tersebut. Semoga sinergi Prodi PBSI dan Badan Bahasa terus berlanjut dikegiatan-kegiatan berikutnya,” ucapnya. (Hendra Apriyadi)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah melaku....

Suara Muhammadiyah

31 July 2025

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Ziya Ul Albab biasa disapa Bang Zi ini, merupakan mahasiswa prodi I....

Suara Muhammadiyah

8 October 2023

Berita

LHOKSEUMAWE, Suara Muhammadiyah – Dua lembaga pendidikan anak usia dini di bawah naungan Pimpi....

Suara Muhammadiyah

19 June 2025

Berita

KLATEN, Suara Muhammadiyah – MPKU bekerjasama dengna Majelis Dikdasmen PNF PP Muhammadiyah dan....

Suara Muhammadiyah

26 July 2023

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Rumah Sakit AMC Muhammadiyah Yogyakarta melaksanakan acara Toping O....

Suara Muhammadiyah

18 September 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah