Kepala Pusat Tarjih Beberkan Kedudukan Akal dalam Al-Qur’an

Publish

5 March 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
74
Foto Istimewa

Foto Istimewa

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Bulan Ramadhan menjadi salah satu wadah umat Islam untuk mempertajam potensi manusia yang diberikan oleh Allah yaitu akal dengan belajar dan memperdalam ilmu agama. Pada serial kajian Menjelang Berbuka Puasa yang ke-4 Ramadhan di Kampus UAD, dalam kesempatan yang berbahagia ini diisi oleh Kepala Pusat Tarjih Muhammadiyah UAD yaitu Dr. Miftah Khilmi Hidayatullah., Lc., M.Hum. dengan membawakan tema “Kedudukan akal dalam Al-Qur’an”.

Miftah sampaikan bahwa tema ini suatu hal yang penting untuk dikaji,  karena di al-Qur’an itu beberapa kali dapat ditemukan ada kalimat istifham ingkari (pertanyaan yang tidak membuthkan jawaban). Seperti Afala Ta’qilun 

“Memang kita sebagai manusia tampaknya diminta menggunakan akal yang memang telah diberikan oleh Allah. Robb itu yang menciptakanNya, memelihara penciptaaannya, artinya menetapkan ketetapan pada ciptaanNya dan nanti yang akhirnya menghancurkan alam semesta” terangnya.

Allah menetapkan manusia baru lahir dari proses yang sudah ditetapkan. Hal yang menarik pada manusia, adalah memiliki sebuah potensi yaitu menerima ilmu, merekam pengetahuan, menambah wawasan, dan kemampuan ini tidak dimiliki oleh makhluk lainnya (Q.S. Al-Baqarah ayat 30-34).

Miftah mengingatkan kembali kisah nabi Adam selaku manusia pertama yang Allah mengajarkan ilmu kepada manusia, dan manusia memiliki potensi menerima ilmu dan merekam pengetahuan tersebut dengan lancar. Dan Allah memerintahkan kepada semua makhluk untuk sujud kepada nabi Adam As kecuali Iblis yang membangkang.

“Inilah kejadian ghaib yang terjadi yang tidak akan pernah kita ketahui kecuali dari nash al-Qur’an. Dan kita beriman dengan hal ini,” jelasnya.

Ada ilmu yang tidak perlu membutuhkan pembuktian empiris(Apriori), dan itu dikuasai oleh para ahli ilmu kalam, filsuf, mantiq, bahkan ahli matematika juga menguasai ilmu tersebut. Ilmu Apriori yaitu ilmu yang mencari aksioma dan tidak membutuhkan pembuktian empiris. 

Miftah sampaikan keistimewaan ilmu dapat diperoleh dengan akal. Dan akal itu berbeda dengan otak. Al-Ashfahani menyatakan,

اَلْعَقْلُ يُقَالُ لِلْقُوَّةِ الْمُتَهَيِّئَةِ لِقَبُوْلِ الْعِلْمِ, وَيُقَالُ لِلْعِلْمِ الَّذِيْ يَسْتَفِيْدُهُ الْإِنْسَان بِتِلْكَ الْقُوَّةَ عَقْلٌ

Artinya:

“Akal disebut sebagai potensi yang tersedia untuk menerima ilmu, dan ilmu yang diperoleh manusia dengan potensi tersebut juga disebut akal.”

“Inilah keistimewaan kita manusia. Karena saking istimewanya manusia ini, manusia tidak boleh minta tolong pada makhluk lain dalam hal ini jin. Ketika manusia minta tolong kepada jin maka tidak akan bertambah kecuali kesesatan,” terangnya.

Umat Islam tertinggal dengan umat yang lain, karena tidak memiliki kesadaran terkait hal ini. dapat dilihat, bahwa masyarakat Barat sudah berebut ruang angkasa. Seperti China membangun ruang angkasa. Dan semua itu karena ilmu. Dalam tafsir at-Tanwir berkaitan dengan tafsir ar-Rahman yaitu nama Allah yang memberikan rahmat tanpa batas kepada seluruh makhlukNya tapi hanya sedikit. Dan Allah juga memberikan potensi akal itu seluruh manusia, maka siapa yang banyak menggunakan akal maka akan banyak ilmu yang didapatkan.

Al-Ashfahani membagi akal menjadi 2 bagian, yaitu pertama bahwa potensi objektif yang dimiliki manusia untuk menerima pengetahuan (Q.S. Al-Baqarah: 164). Dan pemahaman yang mengantarkan manusia kepada kebenaran (Q.S. Al-Baqarah: 171). Allah SWT memberikan perumpamaan model manusia dalam menggunakan akal (Q.S. Al-Baqarah: 26-27) 

Dalam akhir kajian, Miftah mengajak jamaah untuk merenungi bahwa hebatnya akal manusia itu bisa membuat akal tiruan. Seperti Ai yang diciptakan oleh manusia. Maka sebagai posisi umat Islam, kita ada disebelah mana di antara manusia yang telah menggunakan akal tersebut? (Fina Dwi)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

LIMAPULUH KOTA, Suara Muhammadiyah- Santri Ponpes Modern Al Kautsar Muhammadiyah Harau Kabupaten Lim....

Suara Muhammadiyah

6 September 2023

Berita

SLEMAN, Suara Muhammadiyah - Kwarda HW Sleman pada hari Sabtu (18/11/2023) menggelar lomba Giat Peng....

Suara Muhammadiyah

20 November 2023

Berita

OKU TIMUR, Suara Muhammadiyah - Lembaga Amil Zakat Infak dan sedekah Muhammadiyah (Lazismu) Kabupate....

Suara Muhammadiyah

27 August 2024

Berita

JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) bekerja sama dengan Ditjen Kebu....

Suara Muhammadiyah

9 October 2024

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Pemandangan tidak biasa pada pagi hari di ruang Redaksi Suara....

Suara Muhammadiyah

13 November 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah