TUBAN, Suara Muhammadiyah - Suasana gembira menyelimuti Kelurahan Panyuran, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, saat peresmian dan penyerahan waqaf Masjid Supangat dilangsungkan dengan penuh khidmat.
Acara bersejarah ini turut dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur, Sukadiono, dan Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Tuban, Masrukin.
Masjid yang bernama "Masjid Supangat" yang diresmikan langsung oleh Ketua PWM Jawa Timur ini tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga sebuah simbol kebaikan dan kenangan yang mengharukan bagi warga Panyuran.
Edi Utomo, dalam sambutannya, menjelaskan latar belakang pemberian nama Supangat untuk masjid ini. Nama Supangat dipilih untuk mengenang almarhum Supangat, ayah dari Edi Utomo yang merupakan figur penting dalam hidup putra-putrinya.
"Masjid ini bukan sekadar bangunan fisik, tetapi juga wadah kebaikan dan kenangan yang tak terlupakan. Nama 'Supangat' dipilih sebagai penghormatan kepada almarhum ayah saya yang telah memberikan banyak kontribusi bagi kami," ungkap Edi Utomo.
"Awalnya kami menginginkan namanya Alfatih, namun para tetangga dan kerabat banyak membicarakan tentang sosok almarhum, akhirnya kamipun memberi nama masjid ini Supangat,"imbuhnya.
Edi yang merupakan sekertaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah Tuban ini berharap, tanah dan bangunan masjid yang sudah diserahkan pengelolaannya kepada Muhammadiyah tidak hanya digunakan oleh warga Muhammadiyah tetapi juga umat Islam seluruhnya.
Sementara itu, Masrukin, selaku ketua PDM Tuban menyampaikan terimakasih kepada keluarga almarhum Supangat yang telah mewaqafkan tanah dan bangunan masjid kepada Muhammadiyah.
Ia berpesan kepada Pimpinan Ranting Muhammadiyah Panyuran dan juga Pimpinan Cabang Muhammadiyah Palang lokasi masjid itu berdiri untuk mengelola masjid tersebut dengan baik.
Kata dia, masjid tidak hanya difungsikan untuk shalat saja, tetapi juga untuk kegiatan lain yang memberi kebermanfaatan yang besar bagi umat.
"Hendaknya yang menerima waqaf, khususnya ranting Panyuran untuk meneruskan termasuk PCM ada beberapa titik yang belum selesai, tolong selesaikan,"tandasnya.
"Karena ini rumah Allah, maka jangan dipakai untuk shalat 5 waktu saja, tetapi juga untuk kajian dan lain sebagainya yang mendatangkan kebermanfaatan bagi umat,"imbuhnya.
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur, Suka Diono, juga turut memberikan kata sambutan yang menginspirasi. Beliau menekankan pentingnya meninggalkan anak keturunan yang baik.
"Ini adalah gambaran dari keluarga almarhum bapak Supangat, saya terus terang sangat terharu. Inilah keluarga yang sudah lulus ujian, baik dari sisi harta maupun anak-anaknya yang insya Allah shaleh dan shalehah,"ujarnya.
Ia menegaskan bahwa, Masjid Supangat akan menjadi tempat beribadah yang menyatukan seluruh komunitas, tak terkecuali. Ini adalah cerminan dari semangat Muhammadiyah untuk berperan aktif dalam pembangunan sosial dan spiritual masyarakat.
Peresmian Masjid Supangat ini menjadi tonggak bersejarah bagi warga Panyuran, mengingatkan semua orang akan pentingnya berbagi kebaikan, menjaga kenangan, dan bersatu dalam beribadah serta berkontribusi dalam pembangunan umat yang lebih baik. (Iwan/Riz)