Khutbah Jum'at: Beragama dengan Santun

Publish

30 January 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
235
pixabay

pixabay

Oleh: Abdul Malik, Guru Bahasa Arab MA Muhammadiyah 1 Purbolinggo Lampung Timur

إِنَّ الْحَمْدَ للهِ، نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِهَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، أَمَّا بَعْدُ. فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ، قَالَ اللهُ تَعَالى : يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. وَ قَالَ : يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah

Setiap orang pasti mendambakan hidup yang damai dan tenang, tidak adanya permusuhan dan pertikaian. Dan adalah agama Islam merupakan satu-satunya jalan yang menawarkan keselamatan dan perdamaian dalam hidup. Sebagaimana makna dari Islam itu sendiri adalah berserah diri, selamat, atau damai.

Islam adalah agama yang mengajarkan umatnya untuk menunjukkan kasih sayang dan kepedulian kepada semua makhluk hidup, termasuk alam semesta. Setiap muslim ditugaskan oleh Allah Swt untuk menjaga keseimbangan alam dan menghormati hak-hak semua makhluk hidup di muka bumi.

Rasulullah Saw. adalah orang yang senantiasa menunjukkan contoh teladan dengan memberikan belas kasih terhadap makhluk hidup dan alam secara keseluruhan, serta tidak menyakiti atau merugikan makhluk hidup tanpa alasan yang jelas. Inilah alasan kenapa Islam disebut sebagai agama rahmatan lil ‘alamin.

Namun hari ini kita menyaksikan ada beberapa hal yang membuat rusaknya kesan Islam selaku agama rahmatan lil ‘Alamin yaitu; pertama, kurangnya pemahaman sebagian umat muslim terhadap agamanya sendiri, sehingga berdampak kepada pemahaman yang kaku dan praktik keberagamaan yang intoleran. Sebagai contoh, banyak di antara kaum muslimin yang mudah sekali tersulut emosinya dan saling bertengkar hanya karena perbedaan praktik beribadah yang bersifat furu’iyah. Oleh sebab itulah muncul saling mencerca,  menyalahkan, bahkan saling membenci golongan satu dengan yang lain, karena merasa dirinya paling benar.

Kedua, kita juga menyaksikan sebagian umat muslim hari ini mudah sekali menghina dan mengolok-mengolok praktik beribadah agama yang lain, dan menyebabkan pemeluk agama lain membalas perilaku tesebut dengan hinaan yang lebih buruk lagi. Padahal Allah Swt. Telah mengingatkan di dalam firman-Nya: 

وَلَا تَسُبُّوا الَّذِيْنَ يَدْعُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللهِ فَيَسُبُّوا اللهَ عَدْوًاۢ بِغَيْرِ عِلْمٍۗ كَذٰلِكَ زَيَّنَّا لِكُلِّ اُمَّةٍ عَمَلَهُمْۖ ثُمَّ اِلٰى رَبِّهِمْ مَّرْجِعُهُمْ فَيُنَبِّئُهُمْ بِمَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ 

Artinya: “Dan janganlah kamu memaki sesembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa dasar pengetahuan. Demikianlah, Kami jadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. Kemudian kepada Tuhan tempat kembali mereka, lalu Dia akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan.” (QS Al-An'am: 108).

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah

Maka sudah selayaknya kita harus menunjukkan perilaku beragama secara santun. Santun beragama itu bukanlah berarti sekadar persoalan rangkaian ibadah yang dilakukan semata melainkan juga tampilan nilai sosial yang kita pelajari dari agama yang kita yakini. Inilah kesadaran yang harus kita bangun di tengah-tengah dua hal penyebab rusaknya kesan  agama Islam sebagai rahmatan lil ‘alamin. Hal ini sesuai dengan hadist Nabi Saw. yang berbunyi:

عَنْ تَمِيمٍ الدَّارِيِّ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: «الدِّينُ النَّصِيحَةُ» قُلْنَا: لِمَنْ؟ قَالَ: «لِلَّهِ وَلِكِتَابِهِ وَلِرَسُولِهِ وَلِأَئِمَّةِ الْمُسْلِمِينَ وَعَامَّتِهِمْ

Artinya: Dari Tamim Ad-Dari (meriwayatkan) bahwa Nabi SAW bersabda, “Agama adalah nasehat.” Kami (sahabat Nabi) bertanya, “Untuk siapa?” Beliau menjawab, “Untuk Allah, Kitab, Rasul, para pemimpin muslimin dan mereka secara umum.” (HR. Bukhari, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa’i, dan Ahli hadist lainnya).

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah

Pada hadis tersebut jelas sekali bahwa agama itu adalah nasehat, agama adalah suatu sarana yang dapat mengontrol seseorang. lantas kenapa banyak sekali orang yang menjalankan praktik beragama secara keras dan kasar, serta tidak menampakkan agama sebagai transformasi perdamaian? Jawabannya adalah karena boleh jadi banyak yang gagal di dalam memahami hakekat beragama.

Ketika banyak orang yang tidak mampu memahami agamanya dengan baik tentu akan ada pihak-pihak yang dengan mudahnya mengambil manfaat atas nama agama untuk kepentingan-kepentingan tertentu; baik itu berupa pengikut, ekonomi, politik, ataupun yang lainnya.

Oleh karena itu, umat Islam harus cerdas dan mampu menunjukkan wajah Islam yang ramah kepada dunia dan  memahami ajaran agamanya secara benar sesuai dengan yang dicontohkan dari generasi terbaik kaum muslimin yaitu Nabi Muhammad Saw. dan para ulama salafus shalih.

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فيِ القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنيِ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآياَتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ وَتَقَبَّلْ مِنيِّ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ َإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ.

Khutbah Kedua

اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ الْاِيْمَانِ وَالْاِسْلَامِ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ الْأَنَامِ. وَعَلٰى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْكِرَامِ.

 أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلَامُ وَأَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَاحِبُ الشَّرَفِ وَالْإِحْتِرَامِ أَمَّا بَعْدُ. 

قَالَ اللهُ تَعَالَى اِنَّ اللهَ وَ مَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يٰأَيُّهَا الَّذِيْنَ أٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَ سَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

 اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى مُحَمَّدٍ وَ عَلٰى أٰلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى اِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى اٰلِ اِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلٰى مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى اِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى اٰلِ اِبْرَاهِيْمَ فْي الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ،اَللّٰهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ. اللّهُمَّ وَفِّقْنَا لِطَاعَتِكَ وَأَتْمِمْ تَقْصِيْرَنَا وَتَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ. رَبَّنَا اٰتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ. عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ

Sumber: Majalah SM Edisi 24/2024


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Khutbah

Oleh: M Husnaini. Dosen Fakultas Ilmu Agama Islam, Universitas Islam Indonesia. Anggota Majelis Tarj....

Suara Muhammadiyah

19 September 2024

Khutbah

Oleh: Ihsan Nursidik Pengajar di Pondok Pesantren Darul Arqam Daerah Garut   إِنَّ ال....

Suara Muhammadiyah

21 March 2024

Khutbah

Oleh: Lulus Bektiyono, Anggota PCM Tebet Barat اْلحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ �....

Suara Muhammadiyah

23 January 2025

Khutbah

Oleh: Safwannur, MPd Alumnus Ponpes Ihyaaussunnah Lhokseumawe, Aceh dan Pendidikan Ulama Tarjih Muh....

Suara Muhammadiyah

9 February 2024

Khutbah

Oleh: Ihsan Nursidik Kader Muhammadiyah Jawa Barat   اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ ح�....

Suara Muhammadiyah

9 May 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah