Khutbah Jum'at: Ciri-ciri Generasi Terburuk

Publish

10 July 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
309
Foto Istimewa

Foto Istimewa

Oleh: Ahmad Fatoni, Dosen Pendidikan Bahasa Arab FAI-UMM

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. يَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. 

Jamaah Jum`at Rahimakumullah

Salah satu dambaan hidup kita adalah munculnya generasi terbaik. Indikasi adanya generasi terbaik memang sudah ada. Ambil contoh, banyaknya kaum muslimin yang memiliki komitmen yang kuat terhadap Islam sebagai agama yang harus diamalkan dalam kehidupan nyata. Akan tetapi, jika dibandingkan dengan generasi sebaliknya, tampaknya generasi terbaik masih sedikit sekali. Kenyatannya, begitu banyak generasi manusia yang mencerminkan profil generasi terburuk. Dalam sebuah hadits, Rasulullah saw telah mengilustrasikan ciri-ciri generasi terburuk sebagai berikut: 

سَيَأْتِى عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ هِمَّتُهُمْ بُطُوْنُهُمْ وَشَرَفُهُمْ مَتَاعُهُمْ وَقِبْلَتُهُمْ نِسَاؤُهُمْ وَدِيْنُهُمْ دَارَهِمُهُمْ وَدَنَانِيْرُهُمْ اُوْلئِكَ شَرُّ الْخَلْقِ لاَخَلاَقَ لَهُمْ عِنْدَ الله في الأخرة

“Akan tiba suatu zaman atas manusia di mana perhatian (obsesi) mereka hanya tertuju pada urusan perut dan kehormatan mereka hanya pada kekayaan (benda) semata, kiblat mereka hanya urusan wanita (seks) dan agama mereka adalah uang (harta, emas dan perak). Mereka adalah makhluk Allah swt yang terburuk dan tidak akan memperoleh bagian di sisi Allah swt di akhirat kelak.” [HR. Ad-Dailami]

Dalam hadits tersebut, terdapat empat ciri-ciri generasi terburuk, yaitu lebih mementingan perut, kemuliaan hanya diukur dari kepemilikan materi, suka mengagungkan perempuan, dan selalu mementingkan uang dan harta benda.

Pertama, mementingkan perut. Salah satu keinginan manusia dalam hidup adalah memiliki perut yang kenyang dengan berbagai jenis makanan. Namun, yang membahayakan adalah jika segala sesuatu dilakukan untuk kepentingan perut.

Fenomena itulah yang kini banyak terjadi pada masyarakat kita. Mementingkan perut berarti seseorang ingin memperoleh kekayaan dengan menghalalkan segala cara. Bahkan meskipun seseorang sudah mendapatkan rezeki yang secara halal, hal itu akan dimanfaatkan untuk kepentingan diri dan keluarganya saja sehingga tidak peduli dengan kekurangan yang dialami orang lain.

Akibat lain yang sangat berbahaya dari mementingkan perut adalah seseorang menjadi takut lapar, kuatir tidak mendapatkan rizeki sehingga membuatnya takut menanggung risiko dalam menjalani kehidupan secara benar. Tak heran, orang yang selalu mementingan urusan perut menjadi manusia yang melakukan sesuatu jika menguntungan dirinya secara materi. Dia tidak mau mengerjakan sesuatu ketika sesuatu itu mengakibatkan kesulitan dalam hidupnya, apalagi jika sampai mengakibatkan perutnya menjadi lapar.

Jamaah Jumat rahimakumullah

Ciri kedua dari generasi terburuk adalah memuliakan perhiasan. Dalam hidup ini, manusia menghiasai dirinya dengan berbagai perhiasan hidup seperti rumah, kendaraan, pakaian, emas permata, dan lain sebagainya. Semua itu sering kali dijadikan ukuran bagi kemuliaan seseorang, padahal benda-benda itu hanya aksesoriis belaka. Nah, generasi terburuk menjadikan perhiasan hidup sebagai tolok ukur kemuliaan seseorang, sementara kemuliaan seseorang di mata Allah akan diukur seberapa besar ketakwaannya.

Hal ketiga yang merupakan ciri generasi terburuk adalah mengagungkan perempuan, yaitu menuruti syahwat terhadap perempuan yang tidak halal baginya atau memenuhi ajakan perempuan untuk melakukan perzinahan. Ini merupakan sesuatu yang sangat hina. Allah berfirman:

وَلاَ تَقْرَبُواْ الزِّنَى إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاء سَبِيلاً

“Dan janganlah kamu mendekati zina, (zina) itu sungguh suatu perbuatan yang keji, dan suatu jalan yang buruk.” [QS. Al-Isra: 32].

Selain itu mengagungkan perempuan juga dapat dipahami sebagai pemenuhan keinginan-keinginan yang tidak baik dari prempuan, termasuk seorang suami yang takut kepada istrinya sehingga harus memenuhi keinginan istrinya yang tidak benar. Ketakutan kepada istri membuat suami tidak berani meluruskan ksesalahan istri, padahal istri merupakan tanggungjawab suami untuk diselamatkan dari api neraka. 

Jamaah Jumat rahimakumullah

Ciri keempat dari generasi terburuk adalah gila harta. Dalam Islam, uang dan harta merupakan sesuatu yang boleh dicari dan dimiliki. Namun, semua itu harus dalam kendali manusia, bukan justru manusia yang dikendalikan harta. Banyak orang menjadikan harta seolah sebagai agama baru sehingga melalaikan mereka. Allah telah mengingatkan, 

Dari gambaran hadits di atas, sangat terasa bahwa ciri-ciri generasi terburuk sebagaimana yang disebutkan oleh Rasulullah saw, itu tercermin pada generasi sekarang. Maka, menjadi kewajiban kita untuk memperbaiki generasi mendatang agar kehidupan masa depan dapat kita songsong dengan keyakinan dan optimisme sesuai tuntunan syariat Islam.

بارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بما فيه مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أقُوْلُ قَوْلِي هَذا وَأسْتَغْفِرُوا اللهَ لَيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

Khutbah Kedua

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيْرًا طَيِّبًا مُّبَارَكًا فِيْهِ، كَمَا يُحِبُّ رَبُّنَا وَيَرْضَى. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. الَّلهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ وَ بَارِكْ عَلىَ نَبِيِّناَ مُحَمَّد وَ عَلىَ اٰلِهِ وَ صَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ اُتَّقُوا اللَّهَ، اُتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ، وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُّسْلِمُونَ.

اَلَّلهُمَ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَ اْلمُسْلِمَاتِ وَاْلمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ، اَلأَحْيَاِء مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ  مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ، فَيَاقَاضِيَ اْلحَاجَاتِ.اَلَّلهُمَ إِنَّانَسْأَلُكَ اْلهُدَى وَالتُّقَى وَاْلعَفَافَ وَاْلغِنىَ.

رَبَّناَ هَبْ لَناَ مِنْ أَزْوَاجِناَ وَذُرَّيَّاتِناَ قُرَّةً أَعْيُنٍ وَاجْعَلْناَ لِلْمُتَّقِيْنَ إِمَاماً. رَبَّناَ لاَ تُزِغْ قُلُوْبَناَ بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَناَ وَهَبْ لَناَ مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً، إِنَّكَ أَنْتَ اْلوَهَّابُ .رَبَّناَاٰتِناَ فِي الدُّنْياَ حَسَنَةً وَفِى اْلأٰخِرَةِ حَسَنَةً وَقِناَ عَذَابَ النَّارِ. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ اْلعَزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلىَ اْلمُرْسَلِيْنَ، وَاْلحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ.

Sumber: Majalah SM Edisi 13/2025


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Khutbah

Oleh: Lulus Bektiono, Anggota PCM Tebet Barat إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْ....

Suara Muhammadiyah

14 November 2024

Khutbah

Ketidakjujuran di Mana-mana Ahmad Fatoni, Dosen Pendidikan Bahasa Arab FAI UMM إِنَّ الْح....

Suara Muhammadiyah

23 August 2024

Khutbah

Khutbah Idul Fitri: Membuka Pintu Surga Oleh: Assoc. Prof.  Saidun Derani, Dosen Panca Sarjana....

Suara Muhammadiyah

7 April 2025

Khutbah

Oleh: Wahjudin Anggota PRM Podosari Kesesi Pekalongan اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّ....

Suara Muhammadiyah

14 March 2024

Khutbah

Oleh: Ihsan Nursidik, MAg, Pengajar di Pondok Pesantren Darul Arqam Daerah Garut الْحَمْدُ....

Suara Muhammadiyah

22 May 2025

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah