Oleh: Ahmad Fatoni
Dosen Bahasa Arab UM Malang
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. أَمَّا بَعْدُ؛ يَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.
Jamaah Jumat rahimakumullah
Sebagai makhluk sosial, setiap manusia pasti hidup di tengah masyarakat yang beragam. Beragam agamanya, beragam warna kulitnya, beragam bahasanya, beragam adat serta budayanya. Al-Quran pun telah menegaskan bahwa keragaman dan perbedaan tersebut adalah hukum yang berlaku dalam kehidupan.
Kendati berbeda agama sekalipun, Islam sejak awal memberi sumbangsih bagi terciptanya hidup bersama dalam bingkai persaudaraan. Sebab pada prinsipnya, semua manusia adalah bersaudara. Hal ini sejalan dengan apa yang terkandung dalam Al-Quran surat Al-Hujurat ayat 10 yang menyatakan bahwa orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Bahkan, dalam surat Al-Hujurat ayat 13, Al-Quran juga memerintahkan agar setiap manusia saling mengenal dan memperkuat hubungan persaudaraan di antara manusia sebab semuanya berasal dari ayah dan ibu yang satu.
Jamaah Jumat rahimakumullah
Keragaman dan perbedaan merupakan bagian dari sunnatullah yang tidak bisa ditolak kehadirannya. Dalam konteks kebangsaan, keberadaan masyarakat yang heterogen adalah karunia terindah bagi bangsa Indonesia yang harus dirawat bersama, agar benar-benar menjadi bangsa yang beradab dan masyarakat yang mendapatkan ampunan-Nya menuju cita-cita baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur.
Allah SwT melalui Rasulullah saw telah mengajarkan umat Islam bagaimana cara menyikapi keragaman dan perbedaan. Dalam Islam, keberadaan masyarakat yang beragam corak meniscayakan adanya sikap saling mengenal dan saling menghargai antara komunitas masyarakat yang satu dengan komunitas masyarakat lainnya.
Jamaah Jumat rahimakumullah
Fakta di lapangan, masyarakat kerap dipertontonkan oleh berbagai media bahwa di sebagian wilayah, ada masyarakat yang belum memahami tentang arti sebuah perbedaan. Berita-berita menunjukkan masih adanya pemaksaan kepada komunitas lain untuk menjadi bagian dari komunitasnya. Pemaksaan apa pun bentuknya tidak jarang menimbulkan konflik yang memicu pertengkaran sesama anak bangsa. Tentu model bermasyarakat semacam itu, menjadi momok karena dapat merobek nilai-nilai persaudaraan dan persatuan.
Suatu komunitas, bangsa, dan negara tidak akan berdiri dengan tegak, bila di dalamnya tidak terdapat persaudaraan. Salah satu upaya memperkuat persaudaraan ialah dengan mengajarkan nilai-nilai persaudaraan sejak dini dengan membiasakan budaya kebersamaan serta persatuan tanpa adanya sekat-sekat agama, ras maupun kebangsaan. Itulah yang diajarkan oleh Allah dan rasul-Nya.
Jamak dimaklumi, salah satu kunci kesuksesan Rasulullah saw dalam membangun peradaban Islam dimulai dari konsep mempersaudarakan antara penduduk Madinah yang heterogen. Dalam catatan sejarah, di Madinah ada Suku Auz dan Khazraj yang selalu berkonflik selama ratusan tahun. Mereka berhasil dipersaudarakan oleh Rasulullah saw dalam syariat Islam.
Sejak berhijrah ke Madinah, hal pertama yang dilakukan Nabi Muhammad saw adalah menyatukan kaum Anshar dengan kaum Muhajirin dalam ikatan persaudaraan atas dasar keimanan. Tujuan Rasulullah mempersaudarakan kaum Anshar dengan kaum Muhajirin agar terjalin sikap kekeluargaan yang saling tolong-menolong di antara mereka. Begitu mereka melebur menjadi satu keluarga, orang-orang Anshar yang merupakan asli penduduk Madinah sangat mencintai kaum Muhajirin yang berasal dari Kota Makkah. Semangat persaudaraan itulah yang kemudian melahirkan peradaban Islam di Madinah.
Jamaah Jumat rahimakumullāh
Sudah saatnya umat Islam menggali kembali ayat-ayat Allah SwT yang mengajarkan pentingnya merawat persaudaraan di tengah ragam perbedaan. Justru adanya keragaman dan perbedaan bisa dijadikan sebagai media untuk terus berbuat kebajikan. Selebihnya, kita bertawakal kepada Allah dan menerima dengan lapang dada apa pun penilaian orang lain atas kebajikan yang kita lakukan.
بارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بما فيه مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أقُوْلُ قَوْلِي هَذا وَأسْتَغْفِرُوا اللهَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
Khutbah Kedua
اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا . أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوا اللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ. وَقَالَ تَعاَلَى: إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ.