SYDNEY, Suara Muhammadiyah- Dalam semangat mempererat ukhuwah dan berbagi ilmu, Pimpinan Cabang Istimewa ‘Aisyiyah (PCIA) Australia, Pimpinan Ranting Istimewa ‘Aisyiyah (PRIA) New South Wales, dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menyelenggarakan kegiatan International Community Services bertajuk Seminar Kesehatan dan Inovasi Digital. Acara ini berlangsung di Parry Park Sport Centre, Lakemba, New South Wales, Australia (4 Mei 2025).
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan literasi kesehatan, memperkuat ketahanan masyarakat, serta memperkenalkan inovasi digital dalam pelayanan kesehatan bagi komunitas Indonesia di Australia, khususnya di Sydney.
Acara ini dihadiri langsung oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Dr. apt. Salmah Orbayinah, M.Kes, serta Sekretaris PP Muhammadiyah, Muhammad Sayuti, S.Pd., M.Pd., M.Ed., Ph.D. Hadir pula perwakilan PCIA, PRIA NSW, PRIM (Pimpinan Ranting Istimewa Muhammadiyah) NSW, tim UMY, serta warga Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah Australia.
Seminar ini mencakup edukasi tentang pengelolaan obat yang tepat, pelatihan pertolongan pertama, dan deteksi dini serta pengelolaan diabetes. Selain itu, diperkenalkan juga aplikasi P3KU sebagai alat bantu edukasi kesehatan. Sebagai pelengkap, panitia juga menyediakan layanan pemeriksaan kesehatan gratis meliputi pengecekan gula darah, tekanan darah, serta konsultasi kesehatan bersama tenaga medis dan apoteker UMY. Peserta antusias memanfaatkan layanan ini untuk mengetahui kondisi kesehatan mereka secara langsung.
Kegiatan ini menjadi contoh kolaborasi apik antara perguruan tinggi Muhammadiyah dengan organisasi otonom di luar negeri. Sebagai penutup, UMY menyerahkan cinderamata berupa alat kesehatan dan souvenir apresiasi kepada narasumber dan pengurus PCIA, PRIA, dan PRIM NSW.
Melalui kegiatan ini, jejaring Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah di Australia semakin kokoh, sekaligus mendorong warga diaspora untuk berkontribusi dalam penguatan kesehatan komunitas. Dalam closing remarks-nya, Pak Sayuti mengungkapkan rasa bangganya terhadap Muhammadiyah, yang dikenal sebagai ormas Islam dengan aset yang terbesar keempat di dunia. Ia menyoroti bahwa semua institusi pendidikan dan kesehatan yang dimiliki Muhammadiyah, seperti sekolah, perguruan tinggi, dan rumah sakit, adalah atas nama persyarikatan, bukan individu. Dr. Sayuti menegaskan, “Semua pencapaian ini adalah berkat pertolongan Allah, dan semoga Muhammadiyah terus dikuatkan dan istiqomah dalam memberikan manfaat.” (izza).