MALANG, Suara Muhammadiyah - Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) turut aktif di berbagai kegiatan, salah satunya terkait aktivitas menciptakan keberlanjutan lingkungan di dunia akademik. Komitmen itu dibuktikan dengan keikutsertaan UMM di UI Greenmetrik sejak 2020 lalu.
“Perguruan tinggi tidak hanya sekadar fokus pada proses belajar mengajar, tapi juga harus bisa menciptakan kondisi yang mendukung pembelajaran serta kampus hijau. Adapun UI Greenmetric adalah pemeringkatan dunia yang menetapkan standar infrastruktur dan tindakan menuju infrastruktur berkelanjutan di seluruh dunia,” kata Asisten Rektor bidang Akreditasi Internasional UMM Suparto.
Disebutkan Suparto, ada 900 universitas di seluruh dunia yang turut bergabung. Selain itu ada enam indikator utama dalam program ini, yakni aspek lingkungan dan infrastruktur, energi dan perubahan iklim, serta pengelolaan limbah. Begitupun dengan transportasi serta pendidikan dan penelitian. Untuk mencapai indikator itu serta menjadi sustainabel university, Kampus Putih juga telah melaksanakan beragam program.
“Sebagai kampus, kami sudah melakukan penelitian dan pengabdian terkait keberlanjutan lingkungan, menyediakan fasilitas untuk disabilitas, mengurangi area parkir dengan membangun parkir bertingkat, bahkan menyediakan air siap minum yang steril di beberapa titik kampus. Hal lainnya seperti pengoperasian mobil listrik sebagai transportasi umum, TPS terpadu dan pembangkit listrik tenaga mikro hidro, panel surya, biogas juga sudah kami lakukan,” terang Suparto.
Dosen UMM itu juga mengatakan, Kampus Putih juga telah banyak berdiskusi terkait praktik terbaik dengan berbagai lembaga. Keterlibatan UMM di UI Greenmetric juga dapat dilihat secara konkret melalui sumber daya intelektual, infrastruktur, dan kemampuan untuk menjalankan penelitian yang inovatif dalam bidang-bidang terkait lingkungan dan keberlanjutan. Keterlibatan generasi muda, termasuk mahasiswa UMM, juga menjadi daya dukung yang strategis. Salah satu caranya yakni dengan memasukkan keberlanjutan dalam kurikulum dan mempromosikan perilaku berkelanjutan.
“Kami tentu terus mempromosikan konservasi energi dan air, daur ulang sampah, dan transportasi ramah lingkungan. Apalagi melihat banyaknya isu lingkungan dan perubahan iklim yang mempengaruhi semua lini kehidupan. Hal itu terlihat dari suhu udara yang lebih panas, terganggunya siklus hidrologi, hingga maraknya bencana hidrometeorologi di berbagai belahan dunia,” katanya.
UMM juga mendorong mahasiswanya untuk turut serta dalam upaya mencapai Sustainabel Development Goals (SDGs), termasuk di dalamnya kampus hijau. Misalnya saja dengan menyelenggarakan pendidikan berkelanjutan, penelitian berkelanjutan, kemitraan dengan masyarakat, dan konservasi lingkungan. Begitupun dengan pembangunan yang inklusif serta kesetaraan dan Inklusi.
“Melalui komitmen terhadap SDGs, UMM tidak hanya menjadi lembaga pendidikan tinggi yang unggul secara akademik, tetapi juga menjadi pionir dalam perubahan menuju masyarakat yang lebih berkelanjutan dan inklusif. Dengan langkah-langkah konkret ini, UMM berperan untuk menjaga kesejahteraan ekonomi masyarakat, keberlanjutan kehidupan sosial, kualitas lingkungan hidup, serta pembangunan yang inklusif, dan berusaha untuk mewariskan dunia yang lebih baik untuk generasi mendatang,” kata penanggungjawab program Prof. Dr. Ir. Sujono, M.Kes. (diko)