YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Keterpanggilan hati menjadi dorongan dari sosok Muhammad Busyro Muqoddas, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang juga pernah menjadi Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) 2010-2014, berperang melawan korupsi yang telah lama mencengkeram Republik ini.
Demikian disampaikan Busyro dalam acara Nada Wicara: Bincang Cerdas Tentang Nilai Kesederhanaan dan Integritas peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia di Plasa Monumen Serangan Umum 1 Maret 1949 Ngupasan, Gondomanan, Yogyakarta, Sabtu (6/12).
"Berusaha dengan berikhtiar, berdoa sekuat-kuatnya dengan kerja keras memohon kepada Allah, agar korupsi betul-betul sebagai kejahatan kemanusiaan bisa dihilangkan," katanya.
Di samping itu, selama di KPK pada zamannya, Busyro berkomitmen hadir di garda terdepan untuk membela kepentingan rakyat secara totalitas dalam menegakkan keadilan di tengah korupsi yang kian menggurita dan tak berkesudahan itu. Kendati demikian, sarat dengan tantangan yang dihadapinya.
"Saya dan teman-teman bergabung di KPK membela rakyat secara tulus, kerja keras, profesional, pakai moral, pakai akhlak, dan pakai ilmu. Ketemu di sana dengan teman-teman KPK periode-periode sebelumnya," terangnya.

Sementara orang mengatakan, korupsi sebagai perbuatan perampokan uang rakyat. Yang semestinya, hal tersebut harus dikelola dengan penuh kesaksamaan dan juga pertanggung jawaban tinggi kepada sesiapa saja yang diberikan mandat.
"Jangan sampai uang rakyat itu dirampok. Oleh karena itu, ini sebagai gambaran kita," tuturnya.
Di sinilah Busyro mendorong untuk memberantas korupsi secara berkelanjutan. Meski sedikit dan bertahap, tapi upaya itu harus diarahkan sampai ke tujuan utamanya: kehidupan benar-benar bersih sampai ke akar-akarnya dari virus korupsi, sebagai idaman yang diharapkan selama ini.
“Pemberantasan korupsi itu sesungguhnya merupakan bentuk kemanusiaan kita yang murni dan original. Manusia Indonesia itu 240 juta lebih, itu perlu dilindungi hak-hak hidupnya. Hak hidup ekonomi, hak hidup politik, hak hidup pendidikan, alam semesta, lingkungan jangan sampai dirusak,” tegasnya. (Cris)


