Oleh: Nurhira Abdul Kadir, Anggota Rombongan Tim Ekplorasi Potensi Kerjasama, Dosen UIN Alauddin Makassar
Berkunjung ke Rumah Sakit (RS) di negara lain merupakan kesempatan yang berharga untuk dapat melihat secara langsung perbandingan antara situasi pengelolaan RS di luar negeri dibanding dengan di negara tercinta.
Saat ini UIN Alauddin Makassar sedang berusaha merampungkan pembangunan RS dan melengkapi fasilitas RS agar segera dapat dioperasionalkan sesuai rencana.
Kunjungan ke RS lain yang telah mapan menjadi salah satu cara yang bermanfaat untuk memperoleh ide segar tentang perampungan RS UIN Alauddin Makassar dan mencari peluang kerjasama dengan rumah sakit tersebut baik untuk pengelolaan rumah sakit ataupun penyelenggaraan pendidikan di dalam RS.
Dekan FKIK UIN Alauddin Makassar mendapatkan kesempatan yang sangat berharga untuk menyaksikan langsung situasi rumah sakit dalam kunjungannya ke Sydney Australia awal September ini.
RS Canterbury terletak di kawasan padat pemukiman sekitar 25 menit berkendara dari salah satu landmark ikonik dunia, Sydney Opera House. RS ini merupakan salah satu RS pendidikan yang berafiliasi dengan University of Sydney dan memiliki kapasitas 217 tempat tidur dengan pelayanan utama pada kasus maternity, geriatrics, dan general medicine.
Ketika mengunjungi RS, Dekan FKIK UIN Alauddin Makassar beserta rombongan berkesempatan melakukan hospital tour dan memperoleh penjelasan terkait situasi RS dan penggunaannya sebagai teaching hospital.
Yang paling berkesan adalah rasio pasien dan perawat dalam satu rotasi jaga adalah 1:4, satu perawat untuk 4 pasien, kesetaraan petugas di mana tak ada profesi yang dianggap lebih penting dari pada yang lain, team work yang rapi dan job description yang jelas. Selain itu Dekan diantarkan melihat beberapa lokasi dalam RS, termasuk area untuk kesehatan ibu dan anak.
Di kesempatan lainnya, Senin, 9 September 2024, Dokter Dewi, sapaan akrab dekan, juga mengunjungi rumah sakit pendidikan lainnya yang letaknya berseberangan dengan the University of Sydney yaitu Royal Prince Alfred Hospital atau yang disingkat RPA.
Pada kesempatan ini, Dekan FKIK dan rombongan memperoleh gambaran RS lainnya di kota yang sama sebagai perbandingan. RPA merupakan rumah sakit pendidikan utama untuk University of Sydney Medical School dan selain melayani pasien dengan kasus sulit, semacam rumah sakit pusat rujukan di tanah air kita.
RS yang berkapasitas 1200 tempat tidur dan 4000-an staf ini juga adalah pusat riset terkemuka untuk penyakit seperti melanoma, kanker payudara dan diabetes. Memang tak salah jika RS yang dibangun pada tahun 1871 ini masuk ke dalam list kunjungan Dekan FKIK UIN Alauddin Makassar.
Meskipun kedua RS pendidikan ini terletak di benua kanguru, yang membanggakan adalah anak bangsa dari tanah air kita juga turut berkontribusi dalam pelayanan kesehatan di kota dunia ini.
Ada di antara mereka yang bekerja di kedua RS terkemuka ini. Yang lebih membesarkan hati pula, di antara mereka adalah putra-putri Sulawesi, ada yang berprofesi sebagai dokter adapula sebagai perawat.
Hal ini merupakan suatu catatan tersendiri dalam kunjungan UIN Alauddin Makassar kali ini. Semoga perjalanan muhibah ini adalah secercah harapan untuk memperluas jangkauan impak dari perguruan tinggi Islam negeri terkemuka di kawasan timur Indonesia ke benua Kanguru, Insya Allah.