LAMPUNG, Suara Muhammadiyah – Direktur Utama PT Syarikat Cahaya Media / Suara Muhammadiyah Deni Asy’ari melakukan kunjungan ke Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Lampung. Kunjungan ini dilaksanakan pada Jumat (3/10) yang menjadi rangkaian dari program Suara Muhammadiyah Road To Sumatera.
Deni bersama rombongan menyampaikan terima kasih karena telah diterima dengan baik oleh keluarga besar PWM Lampung. “Alhamdulillah hari ini kami bisa berkunjung ke PWM Lampung. Ini merupakan kunjungan pertama kami di PWM Lampung,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Deni menceritakan perkembangan bisnis yang telah dilakukan oleh Suara Muhammadiyah pada abad kedua. Di mana memfokuskan untuk menjalankan bisnis di sektor perekonomian dan pariwisata.
Dari segmen perekonomian, Deni membongkar telah menciptakan inovasi bisnis kontemporer. Dan dampaknya dirasakan kemanfaatannya oleh masyarakat. Di antaranya seperti Logmart, SM Corner, BulogMu, SM Logistik, dan teranyar SM Tower.
“Perkembangan bisnis ini, Alhamdulillah makin hari menunjukkan tren yang sangat baik. Kami sangat bersyukur respons dari masyarakat,” tuturnya.
Khusus SM Tower, Deni mengatakan, selain di Yogyakarta sebagai episentrumnya, juga telah menyebar di beberapa wilayah, seperti di Berau, Kalimantan Timur. Dan dalam waktu dekat, akan segera dilaunching Aisyi Tower, yakni hotel pertama Muhammadiyah di Klaten, Jawa Tengah yang pengelolaannya oleh Pimpinan Daerah Aisyiyah Klaten.
“Hari ini kami sedang menggarap hotel di Klaten. Itu hotel pertama yang dikelola oleh ibu-ibu Aisyiyah. Dan ini kemungkinan akan menjadi pilot project untuk pendirian hotel-hotel Aisyiyah. Saya yakin lebih cepat pergerakannya Aisyi Tower dibandingkan dengan SM Tower,” ungkapnya.
Deni mengungkapkan, ini merupakan mata rantai dari bisnis ekonomi berbasis jamaah. Yang diorientasikan sebagai jihad ekonomi untuk mengelola dan mengoptimalkan segala potensi yang dimiliki setiap daerah menjadi kekuatan ekonomi umat dan masyarakat.
“Suara Muhammadiyah hari ini tidak sekadar perusahaan yang bergerak di bidang media, tapi kami coba lakukan espansi bisnis yang hari ini kami telah mengelola ada 12 bisnis. Model bisnis yang dikembangkan oleh Suara Muhammadiyah adalah bersifat kolaboratif dan bersinergi dengan jamaah. Tentu ini menjadi tujuan kami hadir sebagai pusat bisnis Persyarikatan melalui model pengelolaan potensi dan kekuataan jamaah,” ujar Wakil Sekretaris Majelis Ekonomi, Bisnis, dan Pariwisata Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu.
Di sisi lain, Ketua PWM Lampung Sudarman mengaku senang dan memberikan apresiasi dengan perkembangan bisnis Suara Muhammadiyah. Lebih-lebih melihat perkembangan pesat SM Tower yang banyak menginspirasi masyarakat.
“Kalau SM Tower misalnya dapat membangun untuk hotel 27 lantai, lalu 2 lantai ditempati kantor Muhammadiyah di Lampung, saya kira itu sangat strategis sekali,” paparnya. (Cris)