TUBABA, Suara Muhammadiyah - Pondasi utama spirit berkemajuan adalah kokohnya akidah. Momen Idul Adha disebut juga sebagai hari raya kurban, hari di mana setiap umat Islam meneguhkan komitmen keimanannya melalui kerelaan menjalani syariat berkurban.
Berkurban dalam arti tekstual merunut pada kisah komitmen cinta Ibrahim kepada Tuhannya. Ketulusan cinta yang Allah balas dan diabadikan menjadi syariat yang dilekatkan pada rukun Islam yang kelima.
Idul Qurban berarti belajar menginternalisasikan nilai-nilai empati dan kepekaan sosial dalam dimensi yang lebih luas. Distribusi daging kurban bukti bahwa kita meluaskan jangkauan kepedulian kita.
Ketua Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) Susilo Aris Nugroho mengajak semua lapisan umat muslim di Tubaba untuk memaknai hari raya Idul Adha sebagai momen istimewa untuk berbuat amal kesalehan sosial.
Hal tersebut disampaikan Susilo Aris Nugroho usai pemotongan hewan kurban Selasa, 18/7, kemarin. Menurutnya, Idul Adha menjadi sarana bagi umat muslim untuk lepas dari sifat keangkuhan menuju taraf hidup yang membebaskan. "Idul Adha kita maknai untuk membebaskan manusia dari belenggu hasrat dunia yang fana dengan saling berbagi pada kaum yang lemah sehingga muncul kesalehan sosial," ungkap Aris, sapaan akrab Ketua PD Muhammadiyah Tubaba yang pada Idul Adha tahun ini kembali menyembelih 1 ekor hewan kurban berupa sapi.
Dirinya mengajak kepada lapisan umat muslim untuk melakukan ibadah kurban dengan semangat pembebasan menuju peningkatan ketakwaan. "Saya berpesan kepada seluruh warga persyarikatan Muhammadiyah dan masyarakat luas di Tubaba agar pada tahun depan bisa turut berkurban. Ayo kita niatkan semua dengan ikhlas guna peningkatan ketakwaan kita sembari memupuk kesalehan sosial dalam membantu sesama."
Untuk diketahui, Muhammadiyah Tubaba pada Idul Adha tahun ini menyembelih 48 ekor sapi dan 46 ekor kambing. "Kesemuanya tersebar di seluruh ranting dari 9 kecamatan yang ada di Tubaba," tambah Yudo Utomo, Sekretaris PD Muhammadiyah Tubaba. (*)