YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Pelatihan Layanan Dukungan Psiksosial (LDP) oleh Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) akan berlanjut ke level yang lebih advance di tahun 2024. Disampaikan langsung oleh Zakarija Achmat, Ketua Bidang Pendidikan dan Pelatihan MDMC Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada pelaksanaan LDP Gelombang 3 pada siang hari ini (12/1).
Seperti biasa, pelatihan yang digelar selama 2 hari tepat pada 12-13 Januari 2024 menjadi akhir sesi pelatihan dasar LDP yang diselenggarakan oleh MDMC. Artinya, ditahun ini MDMC akan segera menggelar pelatihan LDP pada tingkat yang lebih tinggi yaitu pelatihan keterampilan secara teknis.
“Sebagai mana yang sudah dirancang sejak LDP gelombang 1 dulu, perlu ada pelatihan lanjutan tingkat advance dengan materi yang membahas teknis di lapangan” terang Zakarija.
Bertempat di LPP Garden Hotel, Yogyakarta, Zakarija juga hadir sebagai pemateri dan menyebutkan bahwa pelatihan LDP yang sudah diselenggarakan ketiga kalinya merupakan pelatihan dasar yang membahas terkait materi umum layanan psikososial bagi peserta calon fasilitator. Namun untuk skill atau pengalaman di lapangan perlu diadakan pelatihan teknis secara terpisah.
“Materi-materi lanjutan yang akan kita berikan seputar teknis untuk pelaksanaan dilapangannya, seperti misalnya teknik relaksasi, dasar komunikasi konseling, self-help group atau hipnoterapi” tambahnya lagi.
Sebagai gambaran, dalam sebuah layanan psikososial salah satu bentuknya adalah komunikasi yang memerlukan pemahaman dan terdapat langkah-langkah sistematis untuk menjawab persoalan di lapangan.
Sejalan dengan itu, Budi Setiawan, Ketua MDMC PP Muhammadiyah juga menjelaskan bahwa masing-masing bencana menimbulkan dampak material yang berbeda-beda. Sehingga respon dan dampak psikologis bagi tiap orang pun berbeda termasuk pada coping stress-nya.
”Kejadian-kejadian seperti itulah yang perlu kita rumuskan bagaimana cara untuk mendampinginya didalam layanan psikososial” ujar Budi Setiawan.
Adapun serangkaian pelatihan LDP telah mendapatkan antusiasme yang tinggi tidak hanya pada kalangan Muhammadiyah saja namun juga instansi umum dan pribadi. Selama 3 kali pelatihan diadakan, sebanyak 98 peserta mengikuti dan hadir secara luring.(*)