Lawan Kekerasan, Aisyiyah Semarang Aktifkan Posbakum

Publish

4 August 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
146
Foto Istimewa

Foto Istimewa

SEMARANG, Suara Muhammadiyah - Dalam upaya nyata memerangi peningkatan kasus kekerasan, khususnya yang menimpa perempuan dan anak, Aisyiyah Kota Semarang secara resmi kembali mengaktifkan Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Aisyiyah. Inisiatif strategis ini menjadi fokus utama dalam seminar dan konsolidasi Majelis Hukum dan Hak Asasi Manusia Aisyiyah yang digelar pada Ahad (3/8/2025) di Gedung Dakwah Muhammadiyah Kota Semarang, Jalan Wonodri Baru Raya, Semarang.

Penguatan Posbakum ini merupakan respons langsung terhadap data mengkhawatirkan dari Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah, yang mencatat 140 kasus kekerasan pada anak di Kota Semarang sepanjang tahun 2024. Angka ini menuntut tindakan konkret dan cepat untuk melindungi kelompok rentan.

Acara yang menandai pengaktifan kembali Posbakum ini dihadiri oleh 57 peserta, meliputi jajaran Pimpinan Aisyiyah serta Ketua dan Sekretaris Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) se-Kota Semarang.

Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kota Semarang, Aminah Kurniasih, S.Pd., M.Pd., menegaskan bahwa Aisyiyah memiliki tanggung jawab besar dalam bidang hukum, khususnya dalam memperjuangkan keadilan bagi kaum perempuan.

"Setelah sosialisasi ini, kami sangat berharap Aisyiyah dapat bertindak secara efektif dalam menangani berbagai insiden kekerasan di lingkungan masing-masing," ujarnya.

Posbakum Aisyiyah: Sejarah dan Misi

Wakil Ketua PD Aisyiyah Kota Semarang, Widyastuti Renaningsih, S.H., yang juga menjadi pemateri dalam acara tersebut, menjelaskan bahwa Posbakum Aisyiyah sebenarnya telah berdiri sejak tahun 2023 yang diketuai saat itu oleh Sri Haryadhi, S.H. 

Pembentukan Posbakum ini merupakan tindak lanjut dari sejumlah isu mendesak yang menjadi perhatian utama Muktamar Aisyiyah ke-48. Isu-isu tersebut mencakup tingginya angka perceraian, maraknya pernikahan yang tidak tercatat secara resmi, serta belum optimalnya pendampingan hukum bagi individu yang menjadi korban kekerasan.

Widyastuti juga menyoroti pentingnya peran keluarga sebagai benteng utama. "Bahasa cinta yang diberikan di lingkungan rumah tangga akan membentuk cara berpikir anak dan anggota keluarga lainnya dalam merespons kekerasan domestik. Oleh karena itu, bina lah rumah tangga dengan lingkungan yang positif," jelasnya, menekankan pentingnya pondasi keluarga yang harmonis.

Guna memastikan efektivitas layanan Posbakum, Aisyiyah berencana melakukan evaluasi mendalam terhadap program-program yang telah berjalan. Selanjutnya mengidentifikasi hambatan dalam penyediaan layanan terpadu, dan merumuskan taktik kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan terkait.

Selain itu, Aisyiyah berkomitmen untuk menggandeng Fakultas Hukum dari Perguruan Tinggi Muhammadiyah setempat demi menjamin ketersediaan advokat yang berkualitas dan berdedikasi.


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Tahun 2024 bangsa Indonesia menghelat Pemilihan Umum (Pemilu)....

Suara Muhammadiyah

23 February 2024

Berita

CILACAP, Suara Muhammadiyah - Sebanyak 280 siswa SMP Muhammadiyah 1 (Mutu) Plus Cilacap mengiku....

Suara Muhammadiyah

26 April 2025

Berita

SAMBAS, Suara Muhammadiyah - Nelayan Sambas di pesisir Paloh selama dua tahun mendapat pendampingan ....

Suara Muhammadiyah

26 February 2025

Berita

JAKARTA, Suara Muhammadiyah - GreenFaith Indonesia berkolaborasi dengan Eco Bhinneka Muhammadiyah me....

Suara Muhammadiyah

13 June 2024

Berita

MEDAN, Suara Muhammadiyah – Ketua Pimpinan Daerah (PDM) Kota Medan, Maulana Siregar MA membuka....

Suara Muhammadiyah

16 June 2025

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah