KULON PROGO, Suara Muhammadiyah - Perhatian 'Aisyiyah terhadap lanjut usia sangatlah tinggi karena lansia merupakan salah satu kelompok yang menjadi titik perhatian, khususnya Majelis Kesejahteraan Sosial (MKS). Oleh karena itu, pada Ahad, 19 Januari 2025, di PRA Banaran, PCA Galur, Kulon Progo, Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA) DIY bersama Lazismu dan MKS PWA menyelenggarakan kegiatan Ta’awun Sosial Sayangi Lansia, Keluarga Bahagia.
Acara ini mengundang 100 lansia dari Kalurahan Banaran, Galur, dan bertempat di Panti Asuhan ‘Aisyiyah Banaran Galur (LKSA).
Kegiatan dimulai dengan pemeriksaan kesehatan oleh Tim GJDJ 13 RS PKU Muhammadiyah Gamping. Hadir dalam acara ini Panewu Kapanewon Galur, Lurah Kalurahan Banaran, serta sejumlah tokoh masyarakat.
Lurah Banaran, Haryanta, dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada PWA, PDA, PCA, PRA, serta para lansia yang hadir. "Tidak mudah mencapai kebahagiaan, tetapi ibu-ibu lansia di sini terlihat sangat bahagia. Semoga silaturahmi ini memberikan manfaat dan umur yang panjang," ujarnya. Ia juga mengapresiasi ‘Aisyiyah yang telah memilih Banaran sebagai lokasi pelaksanaan kegiatan ta’awun.
Acara diselingi dengan menyanyikan lagu khas Muhammadiyah, doa, dan papan kabegjan yang dipandu oleh Sa’adah, Ketua dan Pendiri LKSA Banaran.
Panewu Kapanewon Galur juga memberikan sambutan. Ia mengucapkan terima kasih atas pelaksanaan ta’awun di wilayahnya. "Program MKS PCA Galur sejalan dengan program ILP dari pemerintah, khususnya Dinas Kesehatan, dengan pembentukan kader-kader kesehatan," tuturnya.
Ketua PWA DIY, Zulaikhah, dalam sambutannya menyampaikan harapan agar kerja sama ini terus berlanjut. Ia mengapresiasi keberadaan Ranting Sehat Jiwa dan Posyandu Lansia di PCA Galur. "Pemberian bantuan ini jangan dilihat dari nilainya, tetapi sebagai wujud cinta kasih kami kepada ibu-ibu semua," ungkapnya.
Acara dilanjutkan dengan penampilan tiga lagu dari Tim Angklung Khoirunnisa, pimpinan Istiana, sebelum pengajian oleh Wuri Astuti, Ketua MKS PWA DIY.
Dalam pengajiannya, Wuri mengusulkan istilah baru untuk lansia, yaitu juwita (punjul suwidak tahun), agar terdengar lebih positif. Ia mengingatkan pentingnya berprasangka baik, sebagaimana tertuang dalam QS An-Nashr ayat 8, karena pikiran yang baik akan menghasilkan perkataan yang baik pula.
Wuri juga mengajak PCA Galur dan PRA Banaran untuk membentuk Day Care Lansia ‘Aisyiyah (DCLA) sesuai panduan yang ada. "Banaran sudah melakukan banyak kegiatan, sehingga layak dijadikan DCLA Khoirunnisa," jelasnya. Hal ini juga membuka peluang untuk mengakses dana bantuan dari Dinas Sosial.
Ia menutup pengajiannya dengan pesan tentang pentingnya mengejar kebahagiaan dunia dan akhirat melalui ilmu dan amal. "Ada tiga panggilan dari Allah: panggilan sholat, panggilan haji, dan panggilan terakhir, yaitu kematian," pungkasnya, sambil mengutip QS Al-Hasyr ayat 18 yang menekankan ketaqwaan dan perbuatan baik.
Yang dikatakan betaqwa apabila selalu menafkahkan rizkinya diwaktu lapang dan sempit, sabar, mudah memaafkan orang lain, tidak pendendam, dan selalu berbuat baik. (umi)