MEDAN, Suara Muhammadiyah - Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Sadaqah Muhammadiyah (LazisMu) Sumatera Utara menggelar Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) yang diikuti 11 Daerah yang memiliki Kantor Layanan Lazismu. Rakerwil berlangsung, Sabtu (13/1) di Hotel Grand Jameek, Jalan Gagal Hitam ( ringroad) Medan.
Kegiatan Lazis yang berlangsung dua hari (13-14/1) itu dihadiri Ketua PWM Sumatera Utara Prof. Dr. Hasyimsyah Nasution MA, Direktur LazisMu Pusat Edy Surya, Wakil Ketua Bidang Kelembagaan dan Sumber Daya Manusia, Dr. Nuryadi Wijiharjono, Ikhwanushofa, Manager Area Layanan LazisMu Jawa Tengah, Bendahara PW Aisyiyah Sumut Kusmilawaty dan Pengurus Lazismu Daerah se-Sumatera Utara.
Rakerwil LazisMu Sumatera Utara mengambil tema : Penguatan Inovasi Sosial untuk Pencapaian SDG's diharapkan dapat menguatkan keberadaan LazisMu di seluruh Sumatera Utara.
Ketua LazisMu Wilayah Sumatera Utara, Dr. Syahrul Amsari pada laporan pembukaan rakerwil itu menjelaskan bahwa potensi ZIS Sumatera Utara sangat besar yakni mencapai Rp 8 Triliun. Sedangkan potensi yang sudah tergarap 2 sampai 5 persen saja. Artinya, potensi ZIS yang dapat digarap masih sangat besar. Untuk itu, semua Kantor LazisMu di daerah harus berpikir serius menggarap potensi yang masih sangat terbuka.
Syahrul Amsari menjelaskan perkembangan LazisMu di Sumatera Utara. Disebutkan, dari hasil audit pihak akuntan publik independen telah mengeluarkan hasil auditnya, yakni 4 Kantor LazisMu telah teraudit WTP ( Wajar Tanpa Pengecualian), yakni : LazisMu Sumatera Utara, LazisMu Kota Medan, LazisMu Binjai dan LazisMu Asahan.
LazisMu Sumatera Utara pada periode 2022-2027 diharapkan mampu membentuk LazisMu di semua daerah. " Saat ini di Sumut baru ada 16 Kantor Layanan, diharapkan semua Pimpinan Daerah Muhammadiyah segera memiliki Kantor Layanan," harap Syahrul Amsari.
Terkait dengan pengembangan LazisMu, Syahrul Amsari berharap agar terjadi penguatan Badan Pengurus dan Tenaga Eksekuti. Karena Badan Pengurus dan Eksekutif LazisMu menjadi kunci sukses," jelas Syahrul Amsari.
Hal lain yang disampaikan Syahrul Amsari adalah, perlunya semua kantor Layanan LazisMu untuk memerankan teknologi informasi ( digital ) dalam platform layanan filantropi dan fundraisning.
Terkait dengan target pencapaian LazisMu Sumatera Utara pada periode 2022-2027 adalah sebesar Rp 70 Miliar. Syahrul Amsari juga menjelaskan pencapaian donas untuk Palestina dari LazisMu Sumatera Utara sebesar Rp. 3.198,192.000,- Jumlah ini perlu disyukuri. Hasil capaian donasi Palestina, merupakan 5 besar dari donasi wilayah secara nasional.
Ke depannya, LazisMu Sumatera Utara akan menyediakan dana abadi yang nantinya dapat digunakan berbagai persoalan seperti kebencanaan.
Kunci Keberhasilan: Amil dan System
Ketua PW Muhammadiyah Sumatera Utara Prof. Dr. Hasyimsyah Nasution MA pada pembukaan rakerwil itu menjelaskan, berbagai hal dalam pengembangan LazisMu Sumatera Utara. Hasyimsyah berharap, LazisMu terus begerak untuk menggarap potensi ZIS yang ada. Hasyimsyah mengingatkan, agar amil LazisMu tidak hanya menggarap ZIS dari perusahaan besar tapi tetap memberi kesempatan kepada muzakki yang kecil.
Kata Hasyimsyah Nasution, warga Muhammadiyah sudah sangat terbiasa dan terlatih ber-infaq, tapi persoalannya adalah, belum merata dan jumlah masih sedikit. Ini yang perlu ditumbuhkan.
Hasyimsyah sangat setuju dengan program digitalisasi ZIS di LazisMu, karena sesungguhnya, hari ini adalah eranya digital, untuk itu sistem atau aplikasi harus dikembangkan. Selain itu, LazisMu mampu membangun jaringan (Liked) eecara eksternal. Tanpa jaringan yang kuat, sulit untuk LazisMu berkembang. " Lihatlah bagaimana warga China dalam membangun Jaringan. Lihatlah dimana Kota besar du dunia selalu ada China Town," kata Hasyimsyah.
Rakerwil LazisMu Sumatera Utara dibuka secara resmi oleh Wakil Ketua Bidang Kelembagaan dan Sumber Daya Manusia LazisMu Pusat Dr. Nuryadi Wijiharjono SE MM sekali memberikan pembekalan pada peserta rakerwil.
Rakerwil ditandai dengan penyerahan sertifikat WTP kepada LazisMu Kota Medan, LazisMu Asahan dan LazisMu Kota Binjai.(Syaifulh/Riz)
