LBH MHH PWA Jateng Adakan Pelatihan Paralegal

Publish

8 July 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
490
Foto Istimewa

Foto Istimewa

WONOSOBO, Suara Muhammadiyah - Lembaga Bantuan Hukum Majelis Hukum dan HAM Pimpinan Wilayah Aisyiyah Jawa Tengah bekerja sama dengan Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN) Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia menyelenggarakan Pelatihan Paralegal dengan tema Penguatan Peran Aisyiyah dalam Pendampingan terhadap Perempuan, Anak dan Difabel Korban Kekerasan serta Penyelenggaraan Posbakum di Pengadilan. Acara berlangsung di SMA Muhammadiyah Wonosobo Komplekas Perguruan Muhammadiyah di Jalan Ahmad Dahlan Wonosobo 5 sampai 7 Juli 2024.

Hadir para peserta dari 35 kabupaten kota yang mewakili dari Pimpinan Ddaerah Aisyiyah se-jawa Tengah 100 peserta, hadir dalam acara itu undangan dari Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Wonosobo, Kapolres, Ketua Pengadilan Tinggi Agama Semarang Dr. H. Zulkarnain, SH., MH., ketua Pengadilan Agama Wonosobo, Drs.H. Abd Malik, SH., M.S.I.,  Ketua Pengadilan Negeri, Bidang Hukum Pemda Kabupaten Wonosobo Agung Wibowo, Kepala Dinas PPKBPPA Kabupaten Wonosobo Dyah Retno Sulistyowati, S. STP. Ketua PDM Kabupaten Wonosobo, dan para Narasumber dari Akademisi, Profesional Hukum dan Praktisi.

Acara diawali pembukaan dilanjutkan Tilawah Ustadzah Teti, menyanyikan lagu Indonesia Raya, Mars Sang Surya dan Mars ‘Aisyiyah. Dilanjutkan Khutbah iftitah oleh Dra Hj Siti Fatimah. “Pimpinan wilayah dalam hal ini adalah tahun yaitu LBH-nya Lembaga hukum HAM atau posbakum ini mengadakan kegiatan pelatihan paralegal di sini ada tema silakan ibu bapak lebih baca informasi Karena ini bagus sekali Menurut kamu ini aja dia ada penguatan peran aisyiyah dalam pendampingan terhadap Perempuan, anak, dan difabel korban kekerasan serta penyelenggaraan posbakum di pengadilan,” ungkapnya.

“Kita sudah punya 12 posbakum dari 35 kabupaten kota ini. kita harapkan pada tahun ini kita bisa selesai”. “Oleh karena itu awal kita siapkan pelatihan paralegaL dan alhamdulillah 35 kabupaten kota ini sangat merespon," tambahnya..  

Dra Hj Herawati Ketua Panitia penyelenggara, “Seluruh pimpinan cabang bisa mengikuti pelatihan ini jadi perlu kami sampaikan bahwa sebagian besar pesertanya adalah dari Wonosobo. Jadi kalau ada 80 orang 35 orang ini dari Wonosobo jadi dari semua cabang mengirimkan ada yang satu ada yang 2 karena kita memiliki cabang 16”.

Sementara Direktur LBH MHH PWA Jateng Siti Kasiyati, S. Ag., M. Ag., CM. menjelaskan mengapa pelatihan peralihan ini menjadi penting”  Pertama adalah ini bagian dari amanah Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2011 yang diamanahkan juga di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2021 bagian dari sebagai pendamping advokat yang dapat melakukan litigasi. 

Kemudian mulai akreditasi tahun kemarin karena perubahan nomenklatur Majelis Hukum dan HAM menjadi LBH Majelis Hukum dan HAM. LBH Majelis Hukum dan HAM sebagai AUM yang bergerak di bidang hukum, sementara Mejelis Hukum dan HAM sebagai majelisnya yang membidang masalah hukum dan hak asasi manusia.

Kami terapkan MoU bersama Kanwil Hukum dan HAM Provinsi Jawa Tengah, Biro Hukum Provinsi Jawa Tengah dengan Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia menyelenggarakan Posbakum peradilan di 6 pengadilan agama kabupaten kota. Dan tahun ini ada delapan Purbalingga, Temanggung, Boyolali, Kota Surakarta, Sukoharjo, Sragen, Wonogiri, dan Klaten

Saat ini kami juga menjadi salah satu tim nurmalisasi salah satu lembaga keuangan koperasi terbesar nomor 2 di Indonesia untuk kasus likuiditas dan berbagai persoalan lainnya di seluruh Jawa Tengah bahkan di Indonesia.

Sementara tutur Kasiyati perlindungan perempuan dan anak, saat ini kami menjangkau 6000 perempuan, anak korban kekerasan, termasuk disabilitas. Kemudian sekitar 1000 anak korban peninggalan, kemudian dispensasi nikah dan lain sebagainya di seluruh Jawa Tengah. 

"Oleh karena itu pentingnya kami mendidik paralegal baru untuk bisa terus berkiprah, karena kebutuhan masyarakat untuk bisa terakses ke keadilan dan bantuan hukum belum merata. Kami berikan secara cuma-cuma kepada Masyarakat. Karena adanya sinergi dengan berbagai pihak saat ini," tegasnya.

Secara horizontal maupun vertikal Kementerian Hukum dan HAM, Pemerintah provinsi, pemerintah daerah semua terlibat dalam akses of Justice kepada masyarakat tidak mampu maupun kelompok rentan. Oleh karena itu terbentuknya paralegal di desa. Kami mohon kepada Kabupaten Wonosobo termasuk, paralegal di Kabupaten Banjarnegara dan lain sebagainya ini bisa dioptimalkan. Oleh karena itu optimalisasi peran dan bagaimana penguatan bagi paralegal

Hadirnya Aisyiyah di ruang-ruang sempit di lorong-lorong jembatan, di tempat-tempat yang umum itu tidak hanya akses pendidikan tetapi di bidang hukum sekarang menjadi Aras, yang terus dilakukan oleh pimpinan pusat dan tentu pimpinan wilayah Aisyiyah se-Indonesia. Termasuk dalamnya adalah Aisyah Jawa Tengah Oleh karena itu tidak lagi saatnya kita berpikir perbedaan antar umat perbedaan antar bangsa komponen-komponen dalam Masyarakat.

 Sementara sambutan Koordiator MHH PWA Jawa Tengah Dr Hj. Sri Gunarsih, SH, MH. turut memberikan semangat. “Hari ini keroyo-royo untuk mengadakan pelatihan, untuk memberikan bantuan hukum biar merata sampai ke pelosok-pelosok," tuturnya.

Sementara acara pendidikan paralegal akan berlangsung selama tiga hari dengan matari teori dan praktik, hingga role game untuk memantapkan materi secara implementatif. Hari pertama Jumat dengan materi pengantar hukum dan demokrasi dengan narasumber dari BPHN Kementerian Hukum, Bantuan Hukum dan Advokasi yang disampaikan oleh ansi; Kemenkumham provinsi Jawa Tengah, struktur Masyarakat dipampaikan Dr. Tri Hastuti Nur Rahimah, M. Si. Sekretarin Umum Pimpinan Pusat, Risalah Repempuan Berkemajuan, Hak asasi Manusia oleh Dr. Hj. Sri Gunarsi, SH., MH., Keparalegalan, Hukum Perkawinan dan Waris Islam di Indonesia,

Hari Kedua Sabtu dengan materi Tehnik Hukum Acara Perdata/ Hukum Acara Peradilan Agama, Prosedur Hukum dalam Sistem Peradilan di Indonesia, Gender, Minoritas, Kelompok Rentan dan Instrumen Hukum bagi Perempuan dan anak, Instrumen Hukum tentang penynandang disabilitas, Fiqh Al-Ma’un, Fikih Anak dan Fikih Difabel dalalm Pandangan Muhammadiyah, Teknik komunikasi bagi paralegal bagi korban kekerasan (Teknik konsultasi, investigasi, dan analisas kasus), pemulihan bagi korban kekerasan.

Sementara hari ketiga, terakhir Ahad, Teknik penyusunan dokumen laoran, pengadunan, dan kronologis (surat kuasa, dan Surat Permohonan/ Gugatan, Legal Opinion, Surat Perjanjian, Akta Perdamaian Risalah Mediasi), Role Play dan Praktik Surat Kuasa, Gugatan dan Laporan, Aktualisasi Peran Paralegal, Rencana Tindak Lanjut, penutupan peserta masih antusias, hingga rencana tndak lanjut untuk magang selama 3 bulan Posbakum terdekat dan di LBH MHH Jawa Tengah.

 Selain mengikuti acara paralegal yang membutuhkan konsentrasi dan tenaga yang ekstra, peserta juga diajak Trip Ke Gardu Pandang di Pintu Langit melihat pemandangan indah alam Wonosobo di Tieng Kejejar dan menikmati Telaga Menjer di Kecamatan Garung, bahkan ada peserta yang bisa sampai di Khayangan melihat panorama indah karunia Allah Swt. (Muhammad Julijanto).


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

KUPANG, Suara Muhammadiyah - Dua mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) FKIP U....

Suara Muhammadiyah

17 January 2024

Berita

SURAKARTA, Suara Muhammadiyah – Biro Perencanaan dan Pengembangan (BPP) bekerja sama dengan Bi....

Suara Muhammadiyah

28 November 2023

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Mahasiswa KKN Alternatif ke-94 unit IV.C.1 berkolaborasi deng....

Suara Muhammadiyah

25 November 2024

Berita

JAKARTA, Suara Muhammadiyah – Rektor Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Dr Abd Rakhi....

Suara Muhammadiyah

25 September 2024

Berita

MEDAN, Suara Muhammadiyah –  Pimpinan Wilayah Aisyiyah Sumatera Utara menerima audiensi P....

Suara Muhammadiyah

21 September 2023

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah