JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah melakukan audiensi dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia (Kemendikdasmen RI) pada Kamis, 30 Juli 2025, bertempat di kantor Kemendikdasmen, Jakarta. Dalam pertemuan tersebut, LDK PP Muhammadiyah diwakili oleh Drs. Agus Tri Sundani, M.Si. selaku Wakil Ketua, Mufid Habib Musthofa, M.Si. selaku Bendahara, Kamarul Zaman, S.E., M.Ak. selaku Wakil Bendahara, serta Dr. Tohirin, S.H.I., M.Pd.I. selaku Wakil Sekretaris. Keempatnya diterima langsung oleh Didik Suhardi, Ph.D., Staf Khusus Menteri Dikdasmen RI Bidang Manajemen dan Kelembagaan.
Audiensi ini bertujuan menjajaki peluang kerja sama antara LDK PP Muhammadiyah dan Kemendikdasmen RI dalam memperkuat peran pendidikan nonformal dan pemberdayaan masyarakat di kawasan marginal, terutama komunitas binaan dakwah.
Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak menyepakati tiga poin utama yang dapat disinergikan ke depan. Pertama, program pengiriman guru pendamping atau relawan mengajar untuk pendidikan nonformal di kawasan-kawasan khusus di empat provinsi prioritas. Program ini diharapkan mampu menjawab tantangan keterbatasan akses pendidikan dasar di wilayah terpencil binaan LDK Muhammadiyah.
Kedua, penyelenggaraan pelatihan keterampilan di komunitas binaan dai Muhammadiyah, dengan menyesuaikan potensi dan kebutuhan lokal. Pelatihan ini mencakup keterampilan praktis seperti menjahit, pertanian urban, perbengkelan, kerajinan tangan, dan digital marketing, sebagai upaya meningkatkan kemandirian ekonomi warga. Ketiga, bantuan pendirian dan revitalisasi fisik lembaga PAUD di wilayah-wilayah binaan, sebagai bentuk dukungan Kemendikdasmen terhadap penguatan layanan pendidikan usia dini di komunitas marjinal.
Mufid Habib Musthofa, M.Si. menyampaikan bahwa sinergi ini merupakan bagian dari komitmen dakwah Muhammadiyah yang membumi dan memberdayakan. “LDK Muhammadiyah terus berikhtiar menghadirkan dakwah yang tidak hanya menyentuh aspek spiritual, tetapi juga menjawab kebutuhan pendidikan dan sosial masyarakat secara nyata,” ungkapnya.
Sementara itu, Didik Suhardi, Ph.D. menyambut baik inisiatif kolaboratif dari LDK Muhammadiyah. Ia menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat sipil dalam mendukung program pendidikan nasional, terutama di wilayah-wilayah yang sulit dijangkau oleh pemerintah.
“Kami sangat mengapresiasi langkah konkret LDK Muhammadiyah. Program-program seperti guru relawan, pelatihan keterampilan, dan penguatan PAUD sangat sejalan dengan misi Kemendikdasmen untuk menghadirkan pendidikan yang merata dan berkualitas. Kami siap bersinergi dan memfasilitasi kerja sama ini secara kelembagaan,” ujarnya.