BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Wakil Rektor I Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung Dr Hendar Riyadi MAg menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan Stadium Generale Fakultas Agama Islam (FAI) yang dinilai sebagai kesempatan berharga khusus bagi mahasiswa baru untuk menyerap ilmu dan wawasan.
Stadium Generale Fakultas Agama Islam ini dilaksanakan di Auditorium KH Ahmad Dahlan, lantai tiga Gedung UM Bandung, Jalan Soekarno-Hatta Nomor 752, Kota Bandung, pada Senin (30/09/2024), dengan ratusan mahasiswa sebagai peserta.
”Siapa yang mencari ilmu, Allah akan memudahkan jalannya menuju surga,” ungkap Hendar, mengutip hadis Nabi SAW, seraya menegaskan bahwa kuliah di UM Bandung tidak sekadar mencari ilmu, tetapi membangun peradaban. Infrastruktur kampus, seperti lift, laboratorium, dan bangunan lainnya, kata Hendar, merupakan hasil dari kontribusi signifikan mahasiswa dalam pembangunan peradaban ini.
Tiga kompetensi
Hendar menekankan pentingnya pengembangan tiga kompetensi utama bagi mahasiswa UM Bandung, yaitu sikap (attitude), pengetahuan, dan keterampilan. Ia menyebutkan bahwa sikap yang baik harus dimulai dengan memiliki mindset bertumbuh dan berlandaskan tauhid sebagai dasar dari segala pengembangan. ”Jangan merasa pintar sehingga berhenti belajar. Mahasiswa harus terus menumbuhkan pola pikir yang terbuka dan berkembang. Pasalnya, kesuksesan tidak hanya datang dari kecerdasan, tetapi dari karakter yang baik,” ucap Hendar.
Karakter, lanjut Hendar, merupakan penentu utama keberhasilan seseorang dalam segala bidang. Termasuk membersihkan hati dari penyakit hati (iri, dengki, dan sifat negatif lainnya). Oleh karena itu, tegas Hendar, mahasiswa UM Bandung harus membangun karakter yang baik dengan membersihkan hati dari sifat-sifat buruk tersebut.
Selain sikap dan karakter, penguasaan pengetahuan juga menjadi hal yang esensial. Hendar menekankan bahwa mahasiswa harus menguasai teori-teori ilmu pendidikan dan pengetahuan umum, yang nantinya terintegrasi dengan keilmuan Islam, seperti filsafat Islam, tasawuf, teologi, dan ilmu kalam. ”Siapa yang menguasai pengetahuan, dia akan menjadi penguasa ilmu pengetahuan,” ujar Hendar.
Lebih lanjut, Hendar mengingatkan bahwa penguasaan keterampilan 4C (critical thinking, creativity, communication, dan collaboration) juga sangat penting. Selain itu, mahasiswa juga harus memiliki keterampilan dalam entrepreneurship dan leadership untuk menghadapi tantangan dunia kerja di masa depan.
Kuliah yang menyenangkan
Sementara itu, Dekan FAI UM Bandung Prof Dr H Afif Muhammad MA menyampaikan bahwa kuliah di FAI harus menjadi pengalaman yang menyenangkan agar mahasiswa dapat belajar secara maksimal. Ia juga menekankan bahwa setiap generasi memiliki tantangan tersendiri, termasuk tantangan yang dihadapi generasi saat ini dengan kehadiran media sosial.
Afif membandingkan kondisi mahasiswa saat ini dengan generasi terdahulu. Menurutnya, generasi sebelumnya memiliki fisik yang lebih kuat dan harus menghadapi keterbatasan fasilitas yang pada akhirnya memperkuat ikatan kebersamaan di antara mereka.
Pada era yang serba mudah saat ini, lanjut Afif, banyak anak muda yang cenderung lebih individualis karena kemudahan teknologi, seperti penggunaan ponsel dalam berkomunikasi dan kemudahan transportasi. ”Namun, kami optimis bahwa meskipun tantangannya berbeda, generasi sekarang tetap bisa berkembang dengan karakter yang kuat dan tangguh jika mampu memanfaatkan kemudahan teknologi dengan bijak,” ungkap Afif.
Stadium Generale ini diikuti ratusan mahasiswa dari lima program studi (PAI, PIAUD, Hukum Keluarga Islam, dan Komunikasi Penyiaran Islam) yang bernaung di Fakultas Agama Islam UM Bandung. Mereka menyimak berbagai materi motivasi dan inspirasi dari para narasumber agar mahasiswa bisa mendapatkan semangat dalam memulai perkuliahan.***(FA/FK)