SIAK, Suara Muhammadiyah – Peserta Kuliah Kerja Nyata Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (KKN MAs) 2025 turut mengambil peran penting dalam Upacara Bendera memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 Tahun 2025 yang digelar di Desa Perincit, Kecamatan Pusako, Kabupaten Siak.
Tidak hanya hadir sebagai peserta upacara, mahasiswa KKN MAs juga dipercaya menjadi petugas utama, mulai dari komandan upacara, pembaca teks doa, hingga pasukan pengibar bendera. Tugas tersebut bukanlah hal yang ringan, sebab memerlukan persiapan matang dan kedisiplinan tinggi.
Sejak beberapa hari sebelum pelaksanaan, para mahasiswa dengan penuh semangat mengikuti tahap latihan rutin bersama perangkat desa dan pemuda setempat. Latihan dilakukan pada sore hari di lapangan desa, dimulai dari pengaturan formasi, teknik baris-berbaris, hingga simulasi pengibaran bendera. Keaktifan mereka dalam setiap latihan mendapat apresiasi dari warga sekitar yang ikut menyaksikan.
Salah satu warga Desa Perincit mengungkapkan rasa bangganya melihat mahasiswa KKN MAs begitu tekun berlatih. “Mereka rajin sekali. Setiap sore kami lihat mereka berlatih dengan serius. Tidak mudah jadi petugas upacara, tapi mereka menjalaninya dengan penuh tanggung jawab,” ujarnya.
Kepala Desa Perincit dalam wawancaranya setelah sesi upacara menyampaikan penghargaan kepada mahasiswa KKN MAs. “Kami bangga karena anak-anak muda ini bukan hanya datang untuk mengabdi lewat program kerja di desa, tetapi juga mau terlibat menjaga khidmatnya upacara kemerdekaan. Kerajinan mereka saat latihan membuat jalannya upacara semakin lancar dan membanggakan,” ungkapnya.
Koordinator KKN MAs Desa Perincit menambahkan bahwa momentum ini memberikan pengalaman tak terlupakan bagi para mahasiswa. “Bagi kami, bisa dipercaya sebagai petugas upacara adalah suatu kehormatan. Latihan demi latihan membuat kami semakin kompak, sekaligus memberi pelajaran berharga tentang arti kedisiplinan, kebersamaan, dan tanggung jawab. Semoga semangat kemerdekaan terus menjadi motivasi dalam menjalankan pengabdian di desa ini,” tuturnya.
Upacara sendiri berlangsung dengan khidmat. Seluruh rangkaian berjalan lancar, mulai dari pengibaran Sang Saka Merah Putih, pembacaan teks proklamasi, hingga doa bersama. Kehadiran mahasiswa sebagai petugas memberi warna tersendiri, karena masyarakat melihat semangat baru dari generasi muda yang ikut menjaga tradisi peringatan kemerdekaan.
Setelah upacara, acara dilanjutkan dengan berbagai perlombaan rakyat yang melibatkan masyarakat desa bersama mahasiswa KKN. Suasana penuh kegembiraan mewarnai jalannya lomba, mulai dari panjat pinang, tarik tambang, hingga lomba untuk anak-anak. Kehadiran mahasiswa tidak hanya menambah semarak, tetapi juga memperkuat ikatan kebersamaan antara mereka dengan warga Perincit.
Bagi mahasiswa KKN MAs, keikutsertaan dalam upacara ini menjadi salah satu bentuk nyata pengabdian kepada masyarakat dan bangsa. Tidak hanya mengajarkan arti penting menjaga khidmat peringatan hari kemerdekaan, tetapi juga mempererat hubungan emosional dengan warga desa.