SEMARANG, Suara Muhammadiyah - Untuk meningkatkan mutu dan kualitas pengembangan kurikulum di Sekolah/Madrasah Muhammadiyah, khususnya terkait dengan Buku Pendidikan, Al Islam, Kemuhmmadiyahan, dan Bahasa Arab (ISMUBA), dilaksanakan kegiatan review penulisan buku ISMUBA. Acara pembukaan diadakan di Aula BBPMP pada pukul 16.00 - 17.30 dan dihadiri oleh Didik Suhardi, Ph.D, selaku Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PP Muhammadiyah., Dr. Iwan Junaidi, Wakil Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PP Muhammadiyah., Mohammad Sofyan, Wakil Bendahara Majelis Dikdasmen dan PNF PP Muhammadiyah., Dr. Bagus Mustakim, S.Ag., M.SI, perwakilan dari Kementerian Agama RI., Nurhuda Kurniawan, S.Ag., M.SI., juga merupakan perwakilan dari Kementerian Agama RI.. M. Sofyan, ST., MT., dari Majelis Dikdasmen dan PNF PP Muhammadiyah.. Drs. Martono, M.Pd, pimpinan dari Majelis Dikdasmen dan PNF PWM Jawa Tengah. Pada (02/03/2024)
Selain itu, 64 orang penulis buku ISMUBA dari sekolah/madrasah Muhammadiyah dari 6 provinsi: Lampung, Banten, Jakarta, DIY, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, juga turut memeriahkan acara ini.
Wakil ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PP Muhammadiyah bidang ismuba, Dr. Iwan Junaidi mengungkapkan bahwa progress pengerjaan buku ismuba telah mencapai tahap yang membanggakan. bahwa beberapa buku telah selesai dan siap dijilid untuk memastikan kualitasnya. Sebelum proses finishing dilakukan, buku-buku tersebut akan ditelaah oleh tim Majelis Tarjih.
Iwan Junaidi menegaskan bahwa buku ismuba, yang merupakan terjemahan dari kurikulum, akan menjadi kebanggaan bersama bagi para penulisnya, karena buku ini akan digunakan oleh seluruh guru Muhammadiyah di Indonesia. Namun, menurutnya, tugas tidak berhenti pada penulisan buku dan kurikulum saja, melainkan juga mencakup evaluasi. Dengan semangat yang tinggi, dia berkomitmen untuk memaksimalkan proses penulisan dan review agar buku-buku tersebut dapat selesai dan dicetak sebelum kegiatan berakhir pada hari Senin mendatang.” Ucapnya
Senada dengan pendapat Didik Suhardi, sebagai Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PP Muhammadiyah, ia mengungkapkan harapannya bahwa Buku Ismuba kali ini harus lebih baik dari edisi sebelumnya. Didik menyampaikan akan meminta bantuan kepada Majelis Tarjih Pimpinan Pusat Muhammadiyah untuk melakukan review dan memastikan tidak ada kesalahan substansi, langkah berikutnya adalah finalisasi dan uji publik. Langkah terakhir adalah sosialisasi, terutama terkait kurikulumnya, dilengkapi dengan membuat presentasi standar, dan menentukan siapa yang akan menyampaikan paparannya.
Metode penulisan buku ismuba kali ini didasarkan pada aktivitas, bukan hanya berorientasi pada konten, sehingga anak-anak tidak merasa bosan. Metodologi ini juga perlu disosialisasikan, karena orang yang akan menyampaikan materi Ismuba di sekolah/madrasah Muhammadiyah mungkin bukan hanya guru atau kader Muhammadiyah. Model evaluasi juga penting, harus menekankan pada kompetensi yang diharapkan, bukan hanya formalitas belaka, sehingga hasilnya tidak hanya tentang pengetahuan teoritis, tetapi juga implementasi tindakan moral.
Poin utamanya adalah mengenai kurikulum, bahan ajar, metodologi, dan evaluasi, yang harus melalui tahapan berikutnya setelah buku ini selesai, yaitu pembuatan buku panduan Ismuba bagi guru. Setelah seluruh rangkaian penulisan buku Ismuba selesai, langkah berikutnya adalah menulis minimal tiga buku lainnya, meliputi sains, matematika, dan bahasa Inggris, agar bisa menjadi buku ajar dengan tetap menonjolkan ciri khas Muhammadiyah.” Ungkapnya (Hendra Apriyadi)