BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Barat Dr Iu Rusliana MSi mengajak semua umat Islam, khususnya warga Muhammadiyah Jawa Barat, untuk memaksimalkan hari-hari menjelang Idul Fitri 1445 Hijriah dengan ibadah dan muhasabah diri agar menjadi lulusan terbaik Ramadan.
"Insyaallah kami warga Muhammadiyah Jawa Barat akan merayakan Idul Fitri 1445 Hijriah pada Rabu 10 April 2024, sebagaimana telah ditetapkan dan diumumkan Pimpinan Pusat Muhammadiyah," jelas Iu Rusliana di Bandung pada Senin (08/04/2024).
Menjadi lulusan terbaik Ramadan, lanjut Iu Rusliana, yakni diraihnya predikat sebagai insan beriman dan bertakwa yang hanya Allah SWT yang mengetahui hakikatnya.
Lebih jauh, lanjut dosen Universitas Muhammadiyah Bandung ini, ciri-ciri hamba yang bertakwa yang sebenarnya digambarkan dalam Al-Quran surah Al-Baqarah ayat 2-5 dan Ali Imran ayat 133-135.
Dijelaskan di dalam surah tersebut bahwa mereka sebagai orang yang beriman kepada yang gaib, mendirikan salat, dan menginfakkan sebagian rezekinya.
“Selain itu, mereka juga beriman kepada kitab Al-Quran dan kitab yang diwahyukan kepada para nabi sebelum Rasulullah Muhammad SAW (Taurat, Injil, dan Zabur). Orang yang bertakwa juga mengimani adanya hari akhir,” tegas Iu Rusliana.
Gemar berbagi
Lebih lanjut, dosen Program Pascasarjana Uhamka Jakarta ini juga menggambarkan ciri orang yang bertakwa di dalam Al-Quran sebagai orang yang gemar berbagi. Mereka berbagi bukan hanya pada saat mampu, bergelimang harta, dan lapang, melainkan saat sempit dan kesusahan.
Dalam relasinya dengan sesama manusia, kata Iu Rusliana, mereka juga menjadi pribadi yang pemaaf walaupun dia sendiri sanggup membalas karena berkuasa.
“Ketika mereka berbuat dosa dan kezaliman, segera memohon ampun kepada Allah Yang Maha Pengampun, mereka tidak mengulangi lagi perbuatan dosa tersebut,” imbuh Iu Rusliana.
Terkait perayaan Idul Fitri Muhammadiyah dan pemerintah tahun ini yang kemungkinan berbarengan, Iu Rusliana juga bersyukur dan menyambut gembira atas hal tersebut.
Momentum tersebut, kata Iu Rusliana, bisa menjadi kesempatan untuk mendiskusikan berbagai hal, misalnya tentang Kalender Hijriah Global yang menjadi wacana dan digaungkan oleh Muhammadiyah.
“Tentu bagi kami, ini sangat menyenangkan. Kami sadar bahwa saat ini kita semua belum bersepakat utuh terkait Kalender Hijriah Global Terpadu. Jadi, potensi perbedaan itu akan selalu ada. Hanya saja, mari kita untuk terus mendewasakan diri, menghormati perbedaan, dan melihat ini sebagai rahmat,” pungkas Iu Rusliana.***