YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Kajian jelang berbuka Masjid Islamic Center UAD sebagai aktivitas rutin dalam menunggu berbuka puasa kembali diadakan pada hari ini Selasa (19/03) dengan menghadirkan pemateri yang spesial karena pemateri kali ini adalah seorang perempuan yang di mana pada kajian jelang berbuka pada hari-hari sebelumnya didominasi oleh pemateri laki-laki. Pemateri hari ini adalah Dr. Utik Bidayati S.E,. M.M Wakil Rektor Bidang Keuangan, Kehartabendaan dan Administrasi Umum. Beliau mengangkat tema "Manajemen Dalam Islam" pada kajian hari ini.
Utik mengartikan manajemen sebagai suatu proses mengelola. "Dalam Islam mengelola itu bukan sesuatu yang asing. Mengelola artian banyak hal, apapun bisa kita kelola apapun bisa kita tata supaya kita bisa mendapatkan manfaat semaksimal mungkin manfaat sebesar mungkin". Begitu tuturnya dalam menjelaskan arti manajemen kepada para jamaah yang hadir.
Pada kajian hari ini berbicara mengenai persoalan manajemen waktu. Satu surat Allah al ashr yang sangat luar biasa terkenal atau cukup populer ketika bicara tentang waktu
وَٱلْعَصْرِإِنَّ ٱلْإِنسَٰنَ لَفِى خُسْرٍإِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ٱلصَّٰلِحَٰتِ وَتَوَاصَوْا۟ بِٱلْحَقِّوَتَوَاصَوْا۟ بِٱلصَّبْرِ
"Demi masa Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran."
Utik menjelaskan surat ini yang membahas tentang waktu. Waktu itu sangat terbatas. Ketika dapat memanfaatkan atau menggunakan dengan maksimal. Maka seolah tidak terasa, yang beberapa bisa terjadi itu menyesal karena waktu telah meninggalkan tanpa mendapatkan atau mengambil manfaat dari waktu yang dimiliki secara maksimal.
"Kita selalu memerlukan proses mengelola waktu ini dengan baik, itu yang dinamakan sebagai proses disiplin. Allah mengatur sedemikian rupa yang perlu kita jadikan acuan seperti halnya salat dalam 1 hari ada 5 waktu. Hal itu bisa dijadikan acuan untuk mengelola hal-hal lain yang berkaitan dengan waktu." Ungkapnya.
Kemudian Utik mencirikan orang muslim yang ideal adalah diantaranya yang mampu menghargai waktu dengan baik. Maksudnya adalah dapat memanfaatkan waktu yang dimiliki secara maksimal. Seperti dalam hadis yang sering didengar "gunakan masa mudamu sebelum masa tuamu", "gunakan masa sempatmu sebelum datang masa sempitmu", "gunakan masa sehatmu sebelum masa sakitmu". Maka Utik menyimpulkan bahwa menghargai waktu sebagai salah satu indikasi keimanan dan bukti ketaqwaan.
Lalu, Utik meyampaikan beberapa dalil yang terkait dengan waktu. Pertama, Q.S. Al-furqan ayat 62
وَهُوَ الَّذِيْ جَعَلَ الَّيْلَ وَالنَّهَارَخِلْفَةً لِّمَنْ اَرَادَ اَنْ يَّذَّكَّرَ اَوْ اَرَادَشُكُوْرًا
"Dia (pula) yang menjadikan malam dan siang silih berganti bagi orang yang ingin mengambil pelajaran atau ingin bersyukur."
Menurut Utik pada proses untuk mendisiplinkan diri dalam mengelola waktu sangat penting. Poin yang pertama yaitu Perencanaan, segala pekerjaan harus terencana dengan baik, tersusun dan terjadwal disertai dengan target dan cara mencapainya. Poin yang kedua yaitu pelaksanaan, setelah direncanakan maka rencana dijalankan secara berurutan. Poin yang ketiga yaitu evaluasi, dikerjakan setelah semua rencana selesai dikerjakan untuk memastikan pencapaian target.
Dalam Islam yang berkaitan dengan waktu, salat fardu sebagai panduan dan pola untuk mendisiplinkan diri. Manajemen waktu dalam Islam juga berarti waktu digunakan sebagai bentuk investasi untuk masa depan yang lebih baik memanfaatkan waktu secara produktif, maksudnya adalah waktu yang digunakan menghasilkan sesuatu yang lebih baik dengan tidak menunda pekerjaan. Setiap yang sudah dilakukan sangat baik apabila melakukan evaluasi untuk memperbaiki penggunaan waktu.
Kemudian, dalil kedua yaitu Q.S. Al-insyirah ayat 7
فَإِذَا فَرَغْتَ فَانصَبْ
"Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain)."
Utik menerangkan bahwa semua orang telah diberikan panduan tapi di masa sekarang banyak sekali godaan yang kemudian membawa pada ketidakmampuan untuk memenuhi rencana. Dan menjadi godaan besar di masa sekarang yaitu berupa penggunaan gadget/handphone dan internet. Penggunaan gadget/handphone dan internet bisa menjadi manfaat apabila pandai mengelola waktu tapi dapat juga menjadi hal yang sia-sia jika tidak bijak dalam penggunaan waktu.
Manfaat yang didapat dari penggunaan handphone dan internet yaitu dapat menurunkan stres, memperluas wawasan, menambah semangat dan menambah ide. Utik juga menyampaikan terkait dampak negatif dari penggunaan handphone dan internet jika tidak bijaksana dalam mengelola waktu penggunaannya yaitu dapat menurunkan produktivitas, menurunkan tingkat keamanan, menurunkan kinerja.
Dan terakhir dalil ketiga yang menjadi inspirasi dalam pemanfaatan waktu, Al-hasyr
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَوَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖوَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُونَ
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (Ekha Yulia Ningsih)