PACITAN, Suara Muhammadiyah – Dalam momentum Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia), Eki Marga Rama, Anggota Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Pacitan menjadi salah satau penerima Piagam Antikorupsi 2025. Penghargaan itu diberikan atas komitmen dalam menguatkan budaya antikorupsi di tingkat lokal.
Penyerahan penghargaan berlangsung di Gedung Gasibu Swadaya, Krajan, Pacitan, Jawa Timur, Sabtu (6/12). Yang merupakan kolaborasi antara inspektorat, kejaksaan dan kepolisian kerjasama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI.
Secara khusus, Eki merasa terharu dan bangga dengan raihan penghargaan tersebut. Menurutnya, penghargaan ini bukan hanya untuk personal, tapi upaya edukatif untuk memberantas virus korupsi yang kian menggurita di tubuh bangsa ini.
“Terima kasih kepada PDM Pacitan dan masyarakat yang selalu mendukung gerakan edukasi antikorupsi,” ujarnya.
Sebagai musuh bersama, korupsi, tekan Eki, mesti dilawan. Perang melawan korupsi menjadi keniscayaan bagi seluruh warga masyarakat, lebih-lebih kalangan generasi muda, tunas-tunas penerus kehidupan bangsa.
Serupa itu, Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Pacitan Budi Nugraha dengan tegas menyebut, pemberantasan melawan korupsi sudah harus digalakkan secara masif di tengah kasus yang terus berkelanjutan tanpa berkesudahan.
“Memberantas korupsi adalah amanah moral kita bersama,” tegasnya, yang disambung Heru Wiwoho, Sekretaris Daerah Kabupaten Pacitan, pentingnya menanamkan pendidikan karakter pada generasi muda. “Integritas harus diteladankan sejak dini,” ucapnya.
Demikian, kongruen dengan Pengawas Pemerintahan Muda Inspektorat Pacitan, Tri Esti Hidayah. Ia menyebut, integritas lahir dari langkah kecil yang dilakukan dengan hati.
Dengan penanaman pendidikan karakter dengan pantulan kejujuran yang ditampilkan, menjadi bekal fundamental dalam menyelematkan kerusakan generasi muda di masa depan akibat menyeruaknya virus korupsi tersebut.
“Mereka adalah bukti lahirnya generasi baru yang menjaga kejujuran,” tandasnya. (Yar/Nurvi/Cris)


