SURABAYA, Suara Muhammadiyah - Menjelang tahun ajaran baru tahun 2024-2025, Sekolah Keberbakatan Muhammadiyah Boarding Area Sport Art and Sains SMP Muhammadiyah 2 Surabaya menggelar Capacity Building bagu guru dan karyawannya.
Acara yang bertemakan "Bersinergi Meningkatkan Integritas Sekolah" ini dilaksanakan selama 2 hari bertempat di kota Batu pada tanggal 12-13 Juli 2024.
Kegiatan yang bertujuan untuk men-charging ulang semangat serta menyamakan kembali semangat dalam mendidik siswa-siswi yang kaya akan potensi ini, diikuti oleh seluruh guru dan karyawan yang berjumlah 62 orang.
Diawali sesi pertama pada sore hari, yaitu pembagian tugas mengajar serta tugas tambahan yang dipimpin langsung oleh kepala SMP MUDA ustadzah Ida Indahwati Waliulu, setiap guru dan karyawan mendengarkan dengan seksama yang disampaikan oleh kepala sekolah. Sebelum itu, Ustadzah Ida Indahwati Waliulu menyampaikan perlunya bersinergi setiap guru dan karyawan agar integritas sekolah yang telah dicapai hingga saat ini bisa meningkatkan. "Itu semua dibutuhkan kerja sama dari seluruh guru dan karyawan, bersinergi, sehingga integritas sekolah meningkat." Ujar Ustadzah Ida.
Setelah pembagian tugas dari kepala sekolah, peserta Capacity Building dipersilahkan untuk istirahat serta shalat berjamaah.
Selanjutnya sesi kedua yang dimulai pukul 19.00, materi Capacity Building Guru dan Karyawan yang langsung disampaikan oleh Direktur Penjamin Mutu MBA SPARTANS Genteng Ust. Sudarusman.
Dalam sesi ini, Ust. Sudar menyampaikan kembali tenang Filosofi Sekolah Keberbakatan.
Dalam materinya, Filosofi sekolah itu merupakan dasar dari maksud dan tujuan sekolah itu dibentuk, "sekolah kita mempunyai ciri, yaitu membekali siswa untuk dapat memecahkan problematika yang mereka hadapi".
Dihadapan para guru dan karyawan, Beliau menjabarkan secara detail arti dari pendidikan berbasis luas.
"Ada 3 faktor pendidikan berbasis luas itu, yang pertama sekolah, yang kedua orang tua dan yang terakhir adalah lingkungan dan masyarakat. Setiap faktor ini mempunyai tugas masing-masing yang harus dimasukkan dalam setiap pembelajaran."
"Dalam setiap pembelajaran, kita harus mengedepankan maksud dan tujuan sekolah. Contoh misalkan program Tahfidz, di sekolah para siswa sudah mencapai hafalan sampai juz sekian, lalu di rumah orang tua juga diberikan tanggung jawab agar siswa tersebut bisa menjaga hafalannya, contohnya seperti itu," ujar Ust. Sudar.
Ust. Sudar juga menyampaikan bahwa pendidikan saat ini, sudah tidak jamannya bahwa pembelajaran dilakukan secara sendiri-sendiri, harus dilakukan secara bersamaan atau istilahnya dibuat secara rumpun.
Beliau mencontohkan dalam mengambil kopi, dari segi sains, seseorang pasti harus menakar ia mampu mengambil seberapa banyaknya, lalu dalam segi pendidikan Pancasila ia harus mau mengantri, selanjutnya ketika mau minum, dalam segi agama ia harus berdoa, seperti itulah pembelajaran serumpun itu dibutuhkan. Yang artinya, siswa akan terbiasa dalam melakukannya yang akan menjadi kecakapan hidup.
Lanjut dalam penyampaian materinya, Ust. Sudah mengatakan bahwa Dalam kurikulum merdeka yang sedang dikembangkan oleh Menteri Pendidikan saat ini merupakan kurikulum yang telah dikembangkan lama oleh SMP Muhammadiyah 2 Surabaya.
"Mas menteri itu sebetulnya meniru apa yang dilakukan di SMP Muhammadiyah 2," kelakarnya yang disambut tepuk tangan oleh semua guru dan karyawan.
"Kita sudah lama meyakini bahwa setiap anak mempunyai potensi masing-masing, dan itu harus dipegang teguh, kita sudah mempunyai branding, contohnya kalau ada orang yang anaknya bakat dibidang tertentu, pasti akan menunjuk, sudah sekolah di SMP Muhammadiyah 2 saja, karena pasti akan dapat dikembangkan bakatnya, Tegasnya.
Dalam menutup materinya, Ust. Sudar berpesan kepada seluruh guru dan karyawan SMP Muhammadiyah 2 bahwa ke depan tantangan zaman akan membawa perubahan sikap kepada setiap siswa. "Kita harus mau meng-upgrade diri kita agar bisa mendampingi siswa siswi kita untuk dapat mencapai apa yang mereka cita-citakan", pungkasnya. (Yunan)