JAKARTA TIMUR, Suara Muhammadiyah — Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Jakarta Timur bersama Fasilitator Daerah menggelar kegiatan Masifikasi Ecobhineka bertema “Kolaborasi Hijau Lintas Agama untuk Ekonomi Sirkular dan Budi Daya Ikan dalam Ember (Budikdamber)”, bertempat di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UHAMKA.
Kegiatan ini hadir sebagai wujud nyata komitmen PDNA Jakarta Timur dalam menguatkan peran perempuan muda pada isu lingkungan dan ketahanan pangan berkelanjutan. Program ini berfokus pada dua agenda utama: ekonomi sirkular berbasis limbah fashion dan praktik Budikdamber (Budidaya Ikan dalam Ember) sebagai solusi pangan perkotaan.
Sebagai penguatan substansi program, Prof. Dr. Muhammad Nur Rianto Al Arif, Ketua PDM Jakarta Timur sekaligus Asisten Utusan Khusus Presiden Bidang Ketahanan Pangan, menjelaskan bahwa persoalan sampah menjadi tantangan besar bagi ekonomi dan lingkungan nasional.
“Kerugian ekonomi akibat sampah makanan sangat besar, mencapai Rp213 hingga Rp551 triliun per tahun atau sekitar 4–5 persen dari PDB nasional. Ini bukan sekadar masalah lingkungan, melainkan juga masalah ekonomi.” Tekan Arif.
Ia juga menambahkan pentingnya penerapan model ekonomi yang dapat memaksimalkan sumber daya yang ada. “Ekonomi sirkular mendorong efisiensi sumber daya, daur ulang limbah, dan penciptaan nilai tambah dari sisa produksi. Ini relevan bagi Indonesia untuk membangun sistem pangan yang tangguh dan inklusif.” Jelasnya.
Sementara itu, Ana Utami Zainal, M.P.H, perwakilan Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah Departemen Kesehatan dan Lingkungan menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari Gerakan Nasional Ecobhineka, yang berfokus pada pemberdayaan perempuan muda.
Dalam keterangannya, disampaikan bahwa gerakan ini bertujuan memperkuat partisipasi perempuan muda dalam pengelolaan lingkungan dan ketahanan pangan berbasis komunitas, dengan menekankan kolaborasi dan aksi nyata di tingkat akar rumput.
Dengan adanya kegiatan ini, PDNA Jakarta Timur berharap dapat memperluas jaringan kolaborasi lintas agama, mencetak kader perempuan peduli lingkungan, serta mendorong implementasi ekonomi sirkular dan Budikdamber di masyarakat perkotaan.
Melalui seminar ekonomi sirkular, peserta mendapatkan wawasan mengenai peluang pengelolaan limbah fashion menjadi produk bernilai guna dan bernilai jual, sejalan dengan upaya pengurangan sampah tekstil di perkotaan. Model ekonomi sirkular ini tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga mendorong kemandirian ekonomi perempuan.
Sementara itu, praktik Budikdamber menghadirkan solusi sederhana namun inovatif dalam menghadapi keterbatasan lahan di kota besar. Peserta langsung mempraktikkan teknik budidaya ikan yang terintegrasi dengan tanaman sayur dalam satu wadah, sehingga dapat membantu ketahanan pangan rumah tangga secara berkelanjutan. Praktik ini dipandu oleh Pak Uut yang sudah mempraktikan Budikdamber sejak masa covid-19.
Masing-masing peserta yang hadir diberikan seperangkat alat Budikdamber untuk dibawa pulang agar bisa praktik di rumah. Seperangkat alat dan bahan Budikdamber ini didukung oleh Lazizmu dan Nasyiatul Aisyiyah.
Selain memberikan edukasi, kegiatan ini juga menjadi ruang kolaborasi bersama komunitas lintas agama, organisasi perempuan, dan generasi muda untuk memperkuat solidaritas hijau di Jakarta Timur.
Dengan terselenggaranya program ini, PDNA Jakarta Timur berharap akan lahir lebih banyak agen perubahan lingkungan yang mampu menggerakkan masyarakat dalam menjaga bumi sekaligus menciptakan kebermanfaatan ekonomi.
Dalam sambutannya, ketua PDNA Jakarta Timur, Restiana, S.S., menyampaikan terimakasih banyak kepada semua mitra yang mendukung kegiatan ini.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Lazismu Pusat selaku pemberi bantuan pendanaan, PPNA yang telah mendorong dan mensupport giat kami. Juga pada PDM Jakarta Timur, FKIP Uhamka yang telah menyediakan tempat berlangsungnya workshop serta pada seluruh mitra dan sponsorship yakni Sudin KPKP Jakarta Timur, Sudin Pertamanan dan Hutan Kota administrasi Jakarta Timur, Al Fath Muslim, Snack Bu Anas dan Bu Ayu SR12, pada seluruh panitia baik dari PDNA Jakarta Timur maupun dari Fasilitator Daerah DKI Jakarta yang turut mensukseskan Workshop Eco Bhineka Duta Green Nasyiah.” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa tanpa ridho keluarga bagi kader Nasyiatul Aisyiyah di rumah, kegiatan ini akan sulit diadakan.
“Ucapan terimakasih juga untuk para orangtua dan suami yang telah memberikan ridhonya dan menjadi supporting system terbaik hingga meringankan langkah para kader Nasyiatul Aisyiyah tuk bergerak dan beramal Sholih menebar manfaat lewat organisasi otonom ini.” tambahnya.


