Masjid Harus Bisa Menghidupkan Denyut Nadi Ekonomi Umat

Publish

28 December 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
130
H Aris Madani, SPdI., MSI. Foto: Cris

H Aris Madani, SPdI., MSI. Foto: Cris

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Masjid Jogokariyan sangat fenomenal. Masjid ini merupakan wakaf Muhammadiyah, demikian tutur Aris Madani, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Yogyakarta dalam Ruang Publik TvMu: Inspirasi Dari Jogokariyan, Sabtu (28/12).

“Masjid tidak pernah tidur. Full 24 jam melayani umat. Ini yang saya kira fenomenal,” ulas Aris.

Diperkuat Aris, keberadaan Masjid Jogokariyan meniscayakan pelopor dari pusat memberdayakan masjid. Ia mengetengahkan, banyak masjid Muhammadiyah belajar bersama pengelolaan masjid kepada masjid tersebut.

“Dari awal, masjid ini inklusif, sangat terbuka dan memberikan kesempatan bagi orang lain untuk bersilaturahmi, maka begitu mengadakan kegiatan responsnya luar biasa,” bebernya.

Termasuk, saat bulan Ramadan datang. Setiap tahun, selalu ada Pasar Ramadan di sepanjang Masjid Jogokariyan. “Dari Barat ke Timur itu full dengan pedagang kaki lima,” ungkap Aris.

Bahkan, para pedagang itu mendapatkan bantuan dari masjid dan masyarakat setempat, “sehingga bisa berdikari dan bisa menghidupi keluarganya,” lanjutnya.

Termasuk, iftar (buka puasa) bersama. “3000 jamaah hadir,” ucapnya. Tidak hanya dari umat Islam, “Ada yang non-muslim juga, mungkin orang asing juga datang,” sambungnya.

Dengan tidak terjebak pada pengkultusan ketokohan, Aris menggarisbawahi sosok Muhammad Jazir yang telah berpulang pada Senin (22/12) RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta, banyak secercah inspirasi yang laik dijadikan pembelajaran bagi masjid-masjid yang lain.

“Dikelola dengan manajemen modern,” sebut Aris. Yang berdampak pada pelaksanaannya di lapangan. “Terprogram dan memberikan manfaat yang seluas-luasnya,” lanjutnya.

Pada saat yang sama, menggandeng anak muda. Lebih khusus lagi, menyediakan ruang bagi mereka. “Pengelolaannya dilakukan oleh anak-anak muda,” jelasnya.

Demikian halnya fokus utamanya masjid menjelma sebagai tempat ibadah yang menggembirakan. “Gembira, senang berada di masjid,” tambahnya. Bukan datang ke masjid, tidak ada lagi perasaan gamang dan berkecamuk yang membelenggu.

“Kalau ada jamaah yang kehilangan sandal akan diganti, handpone akan diganti, bahkan motor pun kalau kehilangan akan diganti oleh takmir masjid tersebut,” tandasnya. (Cris)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

PURWOKERTO, Suara Muhammadiyah - Kongres Regional ke-13 Search for SEAMEO Young Scientists (SSYS) 20....

Suara Muhammadiyah

19 June 2024

Berita

JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial (MPKS) Pimpinan Pusat Muhammadi....

Suara Muhammadiyah

19 December 2024

Berita

AGAM, Suara Muhammadiyah - Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Buya Dr H Amirsya....

Suara Muhammadiyah

9 March 2024

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Koordinasi, Sosialiasi, dan Training Pemberatasan Skabies di Pesant....

Suara Muhammadiyah

29 April 2025

Berita

LAMPUNG, Suara Muhammadiyah – Majelis Pendidikan Dasar, Menengah, dan Pendidikan Nonformal (Di....

Suara Muhammadiyah

21 July 2025