BANYUMAS, Suara Muhammadiyah - Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta, (UMS), Prof. Dr. Sofyan Anif, M.Si. menyampaikan apresiasinya kepada Pondok Pesantren Modern (PPM) Zam-Zam Muhammadiyah yang sudah lama dikenal dan diketahui prestasinya, tetapi baru berkesempatan berada di Pesantren Muhammadiyah terbesar pertama di Jawa Tengah ini dalam kegiatan Haflah Takharruj Angkatan X, pada Sabtu (1/06/2024) di aula Kampus 2 Desa Pernasidi, Cilongok, Banyumas, Jateng. Sebelum memberikan tausyiyah, selaku Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM), Prof. Sofyan juga mengucapkan selamat kepada 202 wisudawan / wisudawati.
"Pondok Pesantren Modern ini menjadi salah satu kebanggan PWM, dari sekian Pesantren Modern yang telah memiliki prestasi hingga di tingkat international,” puji Bendahara PWM.
Mengawali tausyiyahnya, Prof. Sofyan membacakan pantun sanjungan dan berkisah seputar aktivitas kunjungannya di berbagai negara serta di penjuru wilayah Indonesia. Banyak dijumpai lembaga pendidikan pesantren modern seperti di Sumbawa, Palembang, hingga PPM Zam-Zam dan setelahnya ke Ciamis Jawa Barat. Dikandung maksud untuk menunjukan betapa padatnya amal perjuangan warga Muhammadiyah yang begitu nyata sebagai gerakan Islam berkemajuan.
“Kita sudah menunjukan sebagai warga Muhammadiyah bagaimana upaya kita dalam rangka untuk memajukan bangsa,” kata Pak Rektor.
Dalam amanatanya, jika melihat perkembangan di dunia ini, kini tidak lagi berjalan secara normatif. Sebagaimana kebutuhan manusia hidup yang harus fungsional baik secara lahir maupun secara batin. Secara badaniyah dan rukhaniyah. Ketimpangan antara kemajuan di bidang iptek dan teknologi yang tidak disertai sisi kerukhaniyahan, tentu ini menjadi tatangan ke depan.
“Maka kita harus bangga jadi warga Muhammadiyah karena kehidupan kita sudah ada guiden yaitu al Quran dan as Sunah. Sehingga kita menjadi kelompok masyarakat yang beruntung. Sebagaimana disebut dalam al Quran surat Al Imran 110,” terangnya dengan berdalil.
Tetapi, lanjut Tokoh Muhammadiyah yang mengenyam pendidikan dasarnya di Pesantren Nahdliyin ini, menurutnya di tengah masyarakat harus diadakan upaya kelompok-kelompok yang senantiasa menyeru kepada kebaikan sebagaimana perintah dalam surat al Imran ayat 104.
“Yad’una ila al khairi, ini akan mampu mengubah dan mentranformasikan pikiran seseorang yang tidak maju menjadi maju. Waya’muruna bil al ma’ruf, wayan hauna ‘anil munkar. Mengajak kepada yang makruf atau humanisme dan mencegah kepada yang munkar, ini adalah kebebasan yang terbatas. Kemudian ayat ini oleh banyak orang disitir sebagai dasar berdirinya Muhammadiyah. Namun, sebetulnya tidak hanya itu. Banyak yang dilupakan oleh para kader mubaligh kita itu, bahwa Kyai Dahlan sering mengutip al Qashas 77,” urai Rektor UMS kelahiran Demak. Kemudian secara lengkap beliau memberikan penjelasan mengenai pentingnya keseimbangan antara mengejar kehidupan akherat dengan tanpa mengabaikan kebahagiaan di dunia (justly balance).
Penjelasannya ditutup dengan konsep berbuat baik kepada manusia tanpa melihat perbedaan baik suku, ras, budaya dalam urusan duniawi dan muamalah. Ayat ini sebagai penjabaran dari salah satu pasal Matan dan Keyainan Cita-cita Hidup Muhammadiyah (MKCH).
Terkait prestasi yang berhasil diraih para wisudawan dan wisudawati dijabarkan dalam laporan hasil pendidikan oleh Kepala SMA MBS Zam-Zam, Ustadz Pandi Yusron, B.Sh., M.H, katanya, 202 anak terdiri 82 putra dan 120 putri dari program pilihan IPA, IPS, dan DAI yang berhasil lulus 100 prosen.
“Secara umum santri lulus dengan prestasi membanggakan. Mereka capaian tahfidznya rata-rata 6 juz. Adapaun capaian hafalan antara 4 - 9 juz sebanyak 193 santri (83 %). Memiliki hafalan 10 sd 19 juz ada 22 santri (11 %) dan memiliki hafalan 20 sd 29 ada 6 santri atau (11%) dan 4 santri hafal 30 juz,” rincinya.
Di bidang prestasi akademik dan non akademik, lanjut Ustadz Pandi, para wisudawan telah menyumbang 77 medali dan kejuaraan baik tingkat kabupaten, karesidenan, provinsi, nasional hingga international. Bahkan di hari diwisuda ada 85 anak telah diterima di Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta.
Lima Nasihat Direktur
Direktur PPM Zam-Zam, Ustadz Arif Fauzi, Lc., M.Pd., dalam sambutannya memberikan lima nasihat kepada calon alumni. Sebagaimana sudah dipesankan para asatidz, bahwa ciri ilmu bermanfaat adalah ilmu yang diamalkan. Sekadar memiliki ilmu belum tentu menjadi orang yang sukses, tetapi harus dikembangkan dengan pondasi yang kuat berupa iman.
“Jaga salatnya, jaga qur'annya dan jaga jilbabnya. Itu berat, karena ketika berada di lingkungan luas, ketika kita tidak punya pondasi iman kokoh bisa saja terkontaminasi. Agar benar-benar mencamkan dan menjaga pesan itu. Bagi yang ikhwan jaga salat dan akhlaknya. Jika salatnya beres, semua akan beres. Soal studi lanjut, mau pilih fakultas apapun, kampus manapun insya Allah kalau kita salatnya beres, semua jadi mudah,” tandas Direktur.
Dalam rangkaian wisuda disertai penandatangan MoU antara UMS dengan PPM Zam-Zam, kemudian ada ikrar Alumni dipimpin Ketua IKAPM Zam-Zam, Sugian Dwi Pangestu, M.Pd. Sambutan Kepala Kemenag Banyumas diwakilkan Kepala Seksi PD Pontren, Nauval Iskandar, sambutan PDM Banyumas oleh Drs. H. Tohar, M.Si. Sedangkan tamu undangan terdiri dari Ketua Badan Pembina PPM Zam-Zam, Kepala Cabang Wilayah 10 Dinas Pendidikan Jateng, Pengawas SMA, Muspika Kecamatan Cilongok, PC Muhammadiyah dan Aisyiyah Cilongok, Kades Pernasidi, Formasi PPM Zam-Zam, ustadz dan Ustadzah serta para wali santri kelas 12 dan dari perbankan. Sebelum dan sesudah prosesi wisuda kegiatan dimeriahkan dengan tampilan Tari Saman, Padusa, Hadroh Putra, Tapak Suci, dan tayangan Video Clip lagu karya santri dan berbagai penghargaan kepada santri berprestasi, ustadz/ustadzah pilihan dari santri dan kenang-kenangan alumni kepada PPM Zam-Zam. (hamidin)
