DEPOK, Suara Muhammadiyah — Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) bersama Plan Indonesia melalui Program Urban Nexus Fase 2 berhasil melibatkan lebih dari 16.000 anak muda dalam aksi nyata pengurangan risiko bencana dan adaptasi perubahan iklim. Program ini membuktikan bahwa generasi muda tidak hanya terdampak oleh krisis iklim, tetapi juga mampu menjadi pemimpin dan motor perubahan.
Sebagai bagian dari penutupan program, digelar “Festival Rana Muda”, pada Munggu (18/5), di Gedung Dibaleka Kompleks Kantor Wali Kota Depok. Acara ini dihadiri lebih dari 350 peserta dari berbagai kalangan, termasuk kaum muda, mitra pembangunan, serta pemangku kepentingan lokal.
Momentum ini juga ditandai dengan pengukuhan Depok Youth Disaster Warrior atau Forum Pemuda Tanggap Bencana Kota Depok sebagai wadah kesinambungan aksi.
Selama tiga tahun, Program Urban Nexus dijalankan di Kota Depok khususnya di Kecamatan Cipayung dan Sawangan dengan fokus pada peningkatan kapasitas dan partisipasi kaum muda dalam membangun ketahanan terhadap risiko bencana dan perubahan iklim di kawasan urban.
“Kegiatan Festival Rana Muda diselenggarakan sebagai rangkaian penutupan sekaligus mekanisme diseminasi dan serah terima hasil pembelajaran program Urban Nexus kepada para pemangku kepentingan. Berikan kesempatan generasi muda untuk terlibat aktif dalam kesiapsiagaan bencana dan adaptasi perubahan iklim, maka kita telah berinvestasi untuk masa depan yang lebih baik,” ungkap Khoirul Anas, Project Coordinator Urban Nexus MDMC.
Khoirul berharap semua praktik baik dalam program ini, dapat terus dilanjutkan maupun direplikasi oleh para pihak maupun MDMC di seluruh Indonesia.
Ketua MDMC PP Muhammadiyah, Budi Setiawan, juga menyampaikan apresiasinya atas capaian program ini.
“Acara Rana Muda di Depok kemarin yang merupakan bagian akhir dari program Urban Nexus Periode 2 sangat menarik, dan ini bukan hanya penilaian dari MDMC, tetapi juga dari Pemerintah Kota Depok. Pemerintah Kota Depok memberi kepercayaan penuh untuk menindaklanjuti program ini ke tahap selanjutnya,” ujarnya.
Menurutnya hal ini adalah sesuatu yang harus disyukuri karena Rana Muda menghasilkan 150 relawan yang siap mengembangkan kegiatan tersebut, termasuk kelompok disabilitas juga akan dilanjutkan.
Lebih lanjut, Budi menyampaikan ucapan terima kasih kepada Plan International dan seluruh pihak yang telah bekerja sama dalam Program Urban Nexus Fase 2. "Program ini telah berhasil membangun kolaborasi dan inovasi yang sangat menarik, khususnya dalam penguatan kesiapsiagaan bencana dan perubahan iklim bagi kaum muda, termasuk penyandang disabilitas secara proporsional,” ungkapnya.
Dirinya juga berharap program yang menjadikan pemuda di Kota Depok sebagai aktor perubahan ini, menjadi pembelajaran dan keteladanan, baik bagi generasi muda, penggiat mitigasi bencana, maupun para pengambil kebijakan di seluruh Indonesia. Ia juga bersyukur atas dukungan dari Pemerintah Kota Depok terhadap kelanjutan aktivitas kaum muda Ranantara, sebagai hasil program Urban Nexus.
Program ini telah melahirkan 158 pemimpin muda dari Depok dan 27 provinsi lain yang melaksanakan lebih dari 290 aksi iklim dan kebencanaan. Sebanyak 61% dari total partisipan adalah perempuan muda, termasuk anak muda dengan disabilitas, mencerminkan inklusivitas yang menjadi semangat utama program.
MDMC mendampingi para pemuda ini dengan pendekatan partisipatif dan penguatan kapasitas, mendorong terbentuknya komunitas-komunitas tangguh di perkotaan.
Dengan kegiatan ini, MDMC turut berkomitmen menanamkan semangat kesiapsiagaan dan kepemimpinan perubahan sejak usia muda, sebuah langkah penting dalam membangun masa depan yang tangguh terhadap bencana dan perubahan iklim. (m)