MDMC: Tabayyun Isu Gelombang Panas, Bangun Kesiapsiagaan Hadapi Cuaca Ekstrem

Publish

9 May 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
963
Sumber Foto Unsplash

Sumber Foto Unsplash

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) ajak masyarakat ber-tabayyun dalam menanggapi isu gelombang panas (heatwaves) akibat kenaikan suhu bumi mencapai maksimal yang terjadi di Indonesia akhir-akhir ini. 

Melalui webinar “Pencegahan dan Kesiapsiagaan Nasional Hadapi Gelombang Panas di Indonesia” yang dilaksanakan pada siang ini (7/5), MDMC mengundang Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan tenaga kesehatan untuk menjawab fenonema heatwaves secara ilmiah. 

Dr. Siswanto, M.Sc., Sub Koordinator Bidang Produksi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG, menyebutkan bahwa suhu panas yang terjadi di Indonesia saat ini tidak termasuk dalam fenomena heatwaves, akan tetapi sebagai akibat dari perubahan iklim.

Sebagaimana pernyataan resmi yang telah diinfokan oleh BMKG bahwa Indonesia tidak termasuk dalam wilayah gelombang panas karena geografi Indonesia berada pada titik evakuator dan terdiri dari lautan dan kepulauan. 

Adapun salah satu tanda untuk dapat dikatakan sebagai fenomena gelombang panas adalah terjadinya kenaikan suhu panas yang tidak normal dan terjadi selama 5 hari berturut-turut, sedangkan Indonesia tidak mengalami hal tersebut. 

Di sisi lain, cuaca ekstrem yang saat ini terjadi tetap harus dikaji penyebab dan dampaknya. Maka dari itu Budi Setiawa, Ketua MDMC menghimbau seluruh wilayah untuk menyiapkan diri hadapi perubahan iklim saat ini. 


“Fenomena ini mengajak kita (MDMC) untuk berpikir serta bersiap-siap, tentu kesiapan membutuhkan pemahaman yang serius tentang heatwaves. Jangan sampai kita mengabaikan peringatan dari lembaga resmi” ujarnya 

Menurut Budi, apapun kondisinya (fenomena iklim) jika berdampak pada keberlangsungan hidup seseorang maka antisipasi adalah kewajiban bagi MDMC dengan memberikan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat. 

Jika dipandang secara kesehatan, fenomena cuaca ekstrem saat ini memang memiliki dampak cukup serius terutama bagi anak-anak, lansia dan penyandang komorbid. dr. Nurmila Sari, Sp.PD., dari Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar, menyampaikan bahwa tekanan panas yang berlebih dapat menimbulkan terjadinya penyakit heat stress. 

Maka dari itu, selain dengan pemahaman mengenai perubahan iklim yang baik, tindakan preventif untuk mengurangi risiko dampak kesehatan perlu dipersiapkan. Seperti pemenuhan kebutuhan air dalam tubuh, menghindari kontak langsung dengan matahari dan penggunaan bahan pakaian yang menyerap keringat.


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

Validasi dan Verifikasi Rekening Jadi Kunci Kelancaran Pencairan Tunjangan Guru Pemerintah melalui ....

Suara Muhammadiyah

28 March 2025

Berita

 YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Kuliah Kerja Nyata (KKN) Plus Umroh Universitas Muhammadiyah ....

Suara Muhammadiyah

9 January 2024

Berita

JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shodaqoh Muhammadiyah (Lazismu) dan BPJS ....

Suara Muhammadiyah

13 May 2024

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Ahad, 26 Mei 2024, bertempat di SDMU Al-Falah Gunungkidul, BMT UMY ....

Suara Muhammadiyah

27 May 2024

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Pemandangan tidak biasa pada pagi hari di ruang Redaksi Suara....

Suara Muhammadiyah

13 November 2024