PASAMANBARAT, Suara Muhammadiyah - Majelis Ekonomi Bisnis dan Pariwisata Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Pasaman Barat menggelar dialog seputar pertanian, Ahad, 10/12/23. Dialog yang digelar di Pusat Pelatihan Petani dan Pedesaan Swadaya (P4S) Pasaman Barat menghadiran Wakil Ketua Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Sumatea Barat Suyono sebagai Nara Sumber.
Hadir pada kesempatan ini sejumlah Wakil Ketua PDM Pasaman Barat Mizlan, M. Ribhan Sihaloho, Denni Mailizon, Sekretaris Abror Lisman, Wakil Bendahara Isron Lubis, Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Pasaman Barat, Pengurus dan Anggota Majelis Ekonomi Bisnis dan Pariwisata PDM Pasaman Barat, Pimpinan Cabang Muhammadiyah Tamiang, Pimpinan Cabang Muhammadiyah Pasaman, Pimpinan Cabang Muhammadiyah dan Aisyiyah Sungai Aur.
Mengawali dialog Wakil Ketua PDM Pasaman Barat membidangi EBP dan Pengembangan UMKM Mizlan menyampaikan bahwa sejak Muktamar Muhammadiyah ke 47 di Makasar menetapkan empat pilar perioritas program yaitu bidang tabligh, pendidkan, ekonomi dan kesehatan. Di Pasaman Barat berkaitan dengan pilar ekonomi belum menggeliat, untuk itu saatnya PDM Pasaman Barat menggeliatkan pilar ekononi melalui semua bidang, salah satunya bidang pertanian, harapnya.
Lebih lanjut ia menyampaikan, warga Muhammadiyiah Pasaman Barat mayoritasnya petani, pekebun dan nelayan, maka dengan potensi ini sudah saatnya kita mengorganisir dan mengelolanya. Disamping sebagai upaya peningkatan kesejahteran dan peningkatan sumberdaya petani, pekebun dan nelayan dijadikan sebagai basis dakwah Muhammadiyah.
Sehingga kedepannya kita berharap tebentuk Jamaah Tani Muhammadiyah (JATAM) seperti yang di programkan Majelis Pemberdayaan Masyarakat PP Muhammadiyah. Menutup ucapannya Mizlan menyampaikan pesan “jangan remehkan petani, menjadi petani itu keren”.
H. Suyono pada kesempatan ini menyampaikan kita sangat beruntung tinggal di negara agraris, sebagian besar peduduknya bekerja di sektor pertanian. Keberadaan petani sangat penting untuk turut serta dalam meningkatkan kesejateraan masyarakat. Dalam hal ini tentunya Muhammadiyah harus mengambil peranan penting dalam upaya penigkatan kesejahteraan petani, seperti pembentukan kelompok tani dibawah binaan Muhammadiyah.
Petani sangat membutuhkan pembinaan, peningkatan pengetahuan, keterampilan serta sikap dalam usaha tani. Menjadi petani harus cerdas, juga harus hati-hati memilih bibit yang unggul, berpandai-pandai juga dalam mencari komoditi andalan sehingga hasilnya nanti dapat maksimal dan sesuai dengan harapan. berkaitan dengan hal itu Muhammadiyah juga dapat mendirikan Pusat Pelatihan Petani dan Pedesaan Swadaya Muhammadiyah (P4SMu), katanya.
Di akhir dialog, Abror Lisman Sekretaris PDM Pasaman Barat, sembari menutup kegiatan dialog menyampikan bahwa kegiatan ini diadakan dalam rangka menjaring ide dan gagasan, yang nantinya akan dijadikan sebagai draf program kerja Majelis-majelis tarkait di PDM Pasama Barat. Gagasan ini akan dibawa pada Rapat Kerja (Rakerda PDM Pasaman Barat pada januari 2024 mendatang. (Sulpandri)