Membangun Hubungan Spiritualitas dengan Allah

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
101
GSM

GSM

BANDUNG, Suara Muhammadiyah - Gerakan Subuh Mengaji (GSM) edisi ke-229, sudah memasuki tahun ke-4. Program ini diadakan secara rutin melalui media daring oleh Pimpinan Wilayah Aisyiyah Jawa Barat. Dengan mengangkat tema “Spiritualitas dalam Kehidupan dan Keberagaman” yang dibawakan oleh Prof. Dr. H. Tobroni, MSi, Anggota Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah.

“Sebagai hamba Allah, kita dituntut untuk bisa menjadi hambanya yang sejati. Untuk menjadikan hubungan kita dengan Allah yang baik, tentu perlu spiritualitas yang baik,” ujarnya. 

Menurut Tobroni, sesungguhnya hakikat spiritualitas berkaitan dengan kesucian, keabadian, dan kemurnian. “Maka kalau kita bicara spiritualitas, pengertiannya adalah bagaimana kita menjadi orang yang sejati. Kalau kita jadi guru, maka bagaimana menjadi guru yang sejati. Menjadi pemimpin yang sejati dan yang suci,” ucap Tobroni saat mengawali majelis pada Sabtu, (24/8).

Kesucian dan keabadian dalam konteks persoalan spiritualitas adalah hal yang penting. Menurutnya, ini akan menjadikan kita hamba Allah yang sebenar-benarnya. Ia mengibaratkan spiritualitas yang baik dengan kegiatan sehari-hari kita dalam bekerja. “Ketika kita dipercaya dalam posisi apapun, maka kita bisa menjadi hambanya dan bisa berperan dengan mengemban amanah dengan kesungguhan,” ucapnya.

Lebih lanjut, Tobroni mencandra pentingnya spiritualitas dalam kehidupan dan beragama. Menurutnya, manusia zaman sekarang semakin diambang krisis spiritual. 

Manusia zaman sekarang hanya fokus yang sifatnya materialitas. Menurut Tobroni, orang yang hanya mengejar dunia tanpa mendekatkan dirinya kepada Allah, maka itu akan menjadikannya bencana yang tertunda.

Sehingga ketika pribadi tahu akan agamanya dengan benar, akan membuatnya lebih terpandu hidupnya.  “Sesungguhnya orang yang hanya berorientasi pada materialitas saja, maka ia akan semakin jauh pada yang suci. Boleh jadi dia akan buta dengan kebenaran dan keadilan, sehingga dia bisa korupsi, mencuri, dan lain sebagainya,” ujarnya.

Dalam perspektif agama kita, tentu terdapat bentuk implementasi spiritualitas yang beragam. Bisa dalam bentuk berdoa, shalat, zakat, puasa, dan haji.

Dalam beribadah, sebenarnya kita sedang berkomunikasi dengan Allah. Sehingga kita perlu mengetahui dan melakukan itu dengan ikhlas sebagaimana kita yang membutuhkan-Nya.

“Itu semua adalah sarana kita berkomunikasi kita kepada Allah SwT, agar kita menjadi hambanya yang haqiqi [R4] dan sejati. Maka janganlah kita hanya pura-pura berdoa sebagai formalitas. Sehingga ketika kita beribadah muncul keyakinan jika kita sedang berkomunikasi dengan Allah SwT,” tegasnya. (Fab/diko)

 


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Milad Muhammadiyah yang ke-111, Universitas Ahmad Dahlan mengundang....

Suara Muhammadiyah

20 November 2023

Berita

LAMPUNG, Suara Muhammadiyah – Semarak Milad Muhammadiyah 111 tahun telah dilaksanakan oleh Pim....

Suara Muhammadiyah

21 December 2023

Berita

MAKASSAR, Suara Muhammadiyah - Dalam upaya memperkuat peran dan kontribusi di bidang perencanaan wil....

Suara Muhammadiyah

30 January 2024

Berita

TERENGGANU, Suara Muhammadiyah – Fakultas Pengajian Islam, Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM....

Suara Muhammadiyah

7 December 2023

Berita

BOGOR, Suara Muhammadiyah - Masjid Al-Munawar beserta tanah yang terletak di RT 1 RW 7 Desa Setusari....

Suara Muhammadiyah

21 July 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah