Membangun Hubungan Spiritualitas dengan Allah

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
189
GSM

GSM

BANDUNG, Suara Muhammadiyah - Gerakan Subuh Mengaji (GSM) edisi ke-229, sudah memasuki tahun ke-4. Program ini diadakan secara rutin melalui media daring oleh Pimpinan Wilayah Aisyiyah Jawa Barat. Dengan mengangkat tema “Spiritualitas dalam Kehidupan dan Keberagaman” yang dibawakan oleh Prof. Dr. H. Tobroni, MSi, Anggota Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah.

“Sebagai hamba Allah, kita dituntut untuk bisa menjadi hambanya yang sejati. Untuk menjadikan hubungan kita dengan Allah yang baik, tentu perlu spiritualitas yang baik,” ujarnya. 

Menurut Tobroni, sesungguhnya hakikat spiritualitas berkaitan dengan kesucian, keabadian, dan kemurnian. “Maka kalau kita bicara spiritualitas, pengertiannya adalah bagaimana kita menjadi orang yang sejati. Kalau kita jadi guru, maka bagaimana menjadi guru yang sejati. Menjadi pemimpin yang sejati dan yang suci,” ucap Tobroni saat mengawali majelis pada Sabtu, (24/8).

Kesucian dan keabadian dalam konteks persoalan spiritualitas adalah hal yang penting. Menurutnya, ini akan menjadikan kita hamba Allah yang sebenar-benarnya. Ia mengibaratkan spiritualitas yang baik dengan kegiatan sehari-hari kita dalam bekerja. “Ketika kita dipercaya dalam posisi apapun, maka kita bisa menjadi hambanya dan bisa berperan dengan mengemban amanah dengan kesungguhan,” ucapnya.

Lebih lanjut, Tobroni mencandra pentingnya spiritualitas dalam kehidupan dan beragama. Menurutnya, manusia zaman sekarang semakin diambang krisis spiritual. 

Manusia zaman sekarang hanya fokus yang sifatnya materialitas. Menurut Tobroni, orang yang hanya mengejar dunia tanpa mendekatkan dirinya kepada Allah, maka itu akan menjadikannya bencana yang tertunda.

Sehingga ketika pribadi tahu akan agamanya dengan benar, akan membuatnya lebih terpandu hidupnya.  “Sesungguhnya orang yang hanya berorientasi pada materialitas saja, maka ia akan semakin jauh pada yang suci. Boleh jadi dia akan buta dengan kebenaran dan keadilan, sehingga dia bisa korupsi, mencuri, dan lain sebagainya,” ujarnya.

Dalam perspektif agama kita, tentu terdapat bentuk implementasi spiritualitas yang beragam. Bisa dalam bentuk berdoa, shalat, zakat, puasa, dan haji.

Dalam beribadah, sebenarnya kita sedang berkomunikasi dengan Allah. Sehingga kita perlu mengetahui dan melakukan itu dengan ikhlas sebagaimana kita yang membutuhkan-Nya.

“Itu semua adalah sarana kita berkomunikasi kita kepada Allah SwT, agar kita menjadi hambanya yang haqiqi [R4] dan sejati. Maka janganlah kita hanya pura-pura berdoa sebagai formalitas. Sehingga ketika kita beribadah muncul keyakinan jika kita sedang berkomunikasi dengan Allah SwT,” tegasnya. (Fab/diko)

 


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Wakil Rektor II Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) menerima Surat ....

Suara Muhammadiyah

1 November 2024

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Salah satu problematika yang tengah dihadapi di dunia kesehatan, kh....

Suara Muhammadiyah

6 December 2023

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Pada Rabu (17/1), Tim Pengabdian Universitas Ahmad Dahlan (UAD) men....

Suara Muhammadiyah

24 January 2024

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – SM Tower Malioboro merayakan Milad pertamanya pada Senin (24/....

Suara Muhammadiyah

24 June 2024

Berita

LAMTENG, Suara Muhammadiyah - Fakultas Teknik Universitas Lampung menjajaki kerjasama bidang pendidi....

Suara Muhammadiyah

19 July 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah