Mendikdasmen Tegaskan Bahwa Deep Learning Bukan Kurikulum

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
232
Abdul Mu'ti

Abdul Mu'ti

PURWOREJO, Suara Muhammadiyah - Abdul Mu’ti menyebut pembelajaran mendalam dimaksudkan untuk memperbaiki kualitas pendidikan di tingkat pendidikan dasar dan menengah dengan pendekatan mindful learning (belajar dengan kesadaran penuh), meaningful learning (belajar dengan makna), dan joyful learning (belajar dengan kegembiraan) serta bukan hasil adopsi dari luar negeri. 

“Saya tegaskan, pembelajaran mendalam ini bukan kurikulum baru, tapi pendekatan dalam pembelajaran yang bisa diterapkan baik dalam kurikulum K13 maupun dalam kurikulum merdeka. Ini merupakan bagian dari kekayaan khasanah pendidikan Indonesia sendiri, meskipun memang juga diterapkan di negara-negara maju serta bukan hasil adopsi dari luar negeri,” ujar Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah tersebut. 

Ia menambahkan, bahwa pendekatan ini memungkinkan siswa untuk belajar secara lebih mendalam, memahami esensi materi, dan membentuk karakter serta akhlak mulia. 

"Karena itu kita berusaha dengan pembelajaran yang mendalam ini murid-murid dapat belajar dengan penuh semangat dan antusias," paparnya dalam Seminar Nasional PGSD 2025 dengan tema “Pendekatan Deep Learning pada 'Pembelajaran Sekolah Dasar di Era Abad 21” bertempat di Ruang Seminar Kampus Sucen UMPWR (22/5). 

Suyoto, ketua panitia dan sekaligus dosen PGSD UMPWR mengatakan, kegiatan ini merupakan agenda rutin yang diadakan setiap tahun oleh Prodi PGSD UMPWR. Menghadirkan tokoh-tokoh penting sebagai narasumber. 

“Seminar ini kami selenggarakan untuk menginformasikan memperkenalkan lebih dalam konsep deep learning kepada guru-guru, mahasiswa, dan pemangku kepentingan pendidikan dasar, terutama di wilayah Purworejo dan sekitarnya. Ini bukan kurikulum baru, tetapi pendekatan yang lebih mendalam dan bermakna dalam proses pembelajaran," kata Suyoto disela-sela kegiatan. 

Ia menambahkan, kegiatan ini diselenggarakan sebagai bentuk kontribusi akademik dalam menyambut kebijakan pendidikan nasional serta penyesuaian kurikulum pada pemerintahan yang baru. 

Agenda diikuti diikuti kurang lebih 532 peserta dari unsur mahasiswa, guru dan masyarakat umum yang berlangsung secara luring dan daring. Tercatat sekitar 150 peserta bertindak sebagai pemakalah. 

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Purworejo, Dion Agasi Setiabudi yang hadir dalam seminar itu juga memberikan arahan terkait pentingnya pergeseran paradigma pendidikan dengan berbagai perkembangan teknologi yang menyertainya. 

Dion menekankan bahwa tenaga pendidik adalah tulang punggung dalam menciptakan generasi emas Indonesia 2045. Ia pun menyampaikan kekaguman serta apresiasinya kepada Mendikdasmen. 

Menurutnya, pembelajaran mendalam ini menekankan pemahaman, bukan sekadar hafalan. Siswa diajak untuk memahami apa yang dipelajari. Sehingga tenaga pendidik diminta untuk memotivasi siswa, untuk memberikan pemahaman kepada siswa, tidak sekedar menghafal, tapi siswa-siswi juga diharapkan juga memahami apa yang dihafalkan.

 

 


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Lembaga Dakwah Komunitas Pimpinan Pusat Muhammadiyah akan menyeleng....

Suara Muhammadiyah

18 January 2024

Berita

Terima Kunjungan Delegasi NGTS SEAMEO RECFON Governing Board Meeting SLEMAN, Suara Muhammadiyah - S....

Suara Muhammadiyah

27 September 2024

Berita

SLEMAN, Suara Muhammadiyah – Sekitar 6.000 warga Muhammadiyah Kabupaten Sleman memadati komple....

Suara Muhammadiyah

30 April 2025

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Dalam rangka meningkatkan kapasitas sumber daya manusia untuk menda....

Suara Muhammadiyah

12 January 2025

Berita

MALUKU UTARA, Suara Muhammadiyah - Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU) dengan bangga mengum....

Suara Muhammadiyah

27 January 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah