YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali menggelar ceramah Tarawih ke-20 yang kali ini menghadirkan Prof. Brian Yuliarto, S.T., M.Eng., Ph.D. Menteri Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi Republik Indonesia sebagai penceramah pada Rabu (19/3). Dalam ceramahnya, Brian menekankan pentingnya doa sebagai sarana utama bagi seorang Muslim untuk memohon kepada Allah SWT.
Ceramah diawali dengan salam dan pujian kepada Allah SWT. “Segala puji kita panjatkan kepada Allah SWT karena pada malam hari ini kita dapat berkumpul di masjid ini. Semoga ibadah kita mendapatkan keberkahan dan kita dikuatkan untuk bersiap memasuki 10 hari terakhir Ramadan,” ujarnya.
Brian mengutip firman Allah dalam Surat Al-Ghafir ayat 60 yang berbunyi, 'Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk ke dalam neraka Jahanam dalam keadaan hina.’ Ia menjelaskan bahwa doa merupakan bentuk keistimewaan yang Allah anugerahkan kepada manusia. “Allah telah berjanji dalam Al-Qur’an bahwa siapa pun yang berdoa kepada-Nya, maka Allah pasti akan mengabulkan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Ia juga menekankan bahwa tidak ada alasan bagi umat Islam, termasuk para mahasiswa, untuk tidak memanjatkan doa. Ia mengingatkan bahwa doa tidak boleh hanya dilakukan saat dalam kesulitan, tetapi harus menjadi kebiasaan sehari-hari.
“Bahkan dalam hadis Rasulullah SAW disebutkan, Barang siapa yang tidak meminta kepada Allah, maka Allah akan murka kepadanya. Berbeda dengan manusia yang bisa merasa terganggu jika sering dimintai tolong, Allah justru senang jika hamba-Nya sering berdoa,” jelasnya.
Brian juga mengajak para jamaah untuk memanfaatkan waktu-waktu mustajab dalam berdoa, seperti sepertiga malam terakhir dan menjelang berbuka puasa. “Dalam satu hadis, Rasulullah SAW bersabda bahwa Allah turun ke langit dunia pada sepertiga malam terakhir dan berkata, ‘Barang siapa yang berdoa kepada-Ku, Aku akan mengabulkannya. Barang siapa yang meminta kepada-Ku, Aku akan memberinya. Dan barang siapa yang memohon ampunan kepada-Ku, Aku akan mengampuninya.’”
Ia membagikan berbagai kisah nyata tentang bagaimana doa telah mengubah kehidupan banyak orang. Salah satu cerita yang Ia bagikan adalah tentang seseorang yang awalnya tidak menyangka bisa berhaji, tetapi berkat doa yang tulus dan terus-menerus, Allah mengabulkan permohonannya. “Jangan pernah meremehkan doa. Orang yang biasa-biasa saja bisa menjadi luar biasa hanya dengan doa, karena Allah itu Maha Besar,” tegasnya.
Mengakhiri ceramahnya, Brian berpesan kepada para jamaah, khususnya para mahasiswa, untuk senantiasa berdoa sejak awal, bukan hanya saat mendekati ujian atau saat dalam keadaan mendesak. "Jika ingin IPK tinggi, doa itu harus dimulai sejak awal semester, bukan saat nilai sudah keluar. Begitu pula dengan cita-cita dan impian besar lainnya, harus selalu diiringi dengan doa yang tulus,” pungkasnya. (n)