Menembus Ombak: Perjalanan Inspiratif Wanjeli, Sarjana yang Tak Kenal Menyerah

Publish

19 December 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

1
252
Foto Istimewa

Foto Istimewa

Menembus Ombak: Perjalanan Inspiratif Wanjeli, Sarjana yang Tak Kenal Menyerah

Oleh: Furqan Mawardi, Muballigh Akar Rumput

Di tengah kehidupan yang penuh tantangan dan hambatan, kadang kita merasa bahwa segala sesuatu begitu sulit untuk dicapai. Namun, di balik setiap perjuangan, selalu ada kisah luar biasa yang mengajarkan kita arti ketekunan, keberanian, dan tekad yang tidak pernah padam. Kisah seorang wanita bernama Wanjeli adalah salah satu kisah itu. Perjalanan hidupnya adalah tentang mengalahkan segala rintangan, tentang bagaimana sebuah mimpi besar bisa terwujud melalui kerja keras yang tak mengenal lelah.

Wanjeli adalah seorang wanita asal Pulau Karampuang, yang setiap hari harus menyeberangi lautan untuk bisa melanjutkan pendidikannya di Universitas Muhammadiyah Mamuju. Setiap pagi, ia harus mengarungi samudra, menyeberangi gelombang dan angin kencang untuk mencapai Mamuju, tempat ia menuntut ilmu. Dengan kapal yang kadang berangkat lancar, namun sering kali harus kembali ke pelabuhan akibat ombak tinggi dan angin kencang, perjalanan yang harus ditempuhnya tidak pernah mudah. Namun, Wanjeli tidak pernah menyerah. Ia menghadapinya dengan penuh harapan, seolah-olah laut yang ganas itu adalah ujian bagi tekad dan semangatnya untuk mencapai impian.

Perjalanan kuliah Wanjeli bukan hanya sekadar perjalanan fisik yang menantang, tetapi juga perjalanan emosional yang menguras tenaga. Dengan latar belakang keluarga yang sederhana—sang ayah seorang nelayan dan ibu seorang ibu rumah tangga—Wanjeli harus berjuang keras untuk mendanai pendidikannya. Tanpa beasiswa, ia bekerja di Mamuju, mencari nafkah tambahan untuk membiayai kuliahnya dan membantu orang tuanya yang memiliki lima orang anak. Di tengah kesulitan itu, ia tetap semangat untuk menyelesaikan pendidikannya.

Ada kalanya Wanjeli harus menunda keberangkatannya kuliah karena cuaca yang tak bersahabat atau kapal yang tak dapat berlayar karena kondisi lautan yang buruk. Ada kalanya ia harus rela melewatkan kuliah, namun semangatnya tidak pernah padam. Ia selalu bangkit dan mencari jalan agar bisa terus belajar, walaupun tantangan datang silih berganti. Setiap tetes keringat yang ia keluarkan adalah bagian dari perjuangannya untuk meraih mimpi. Ia tidak hanya berjuang untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk keluarganya yang berharap banyak padanya.

Di tengah segala keterbatasan, Wanjeli terus berusaha. Setiap hari, ia menapaki jalan yang penuh rintangan, namun dengan tekad yang kokoh ia terus maju. Ia tidak pernah merasa takut atau malu untuk bekerja keras demi mencapainya. Ketika banyak orang lain menyerah karena tantangan hidup, Wanjeli memilih untuk bertahan. Ia berjuang, bukan hanya untuk dirinya, tetapi juga untuk orang tuanya, saudara-saudaranya, dan komunitas yang selalu mendukungnya.

Puncak perjuangan Wanjeli mencapai titik puncaknya pada Senin, 16 Desember 2024. Di hari wisuda, di tengah ribuan wajah yang penuh kebahagiaan, Wanjeli berdiri di sana, dengan mata yang berkaca-kaca, merasakan kebanggaan yang tak terhingga. Hari itu adalah hari yang sangat berarti baginya, sebuah mimpi yang menjadi kenyataan. Ia adalah satu-satunya di antara lima saudara kandungnya yang berhasil meraih gelar sarjana. Dalam kisah hidupnya yang penuh perjuangan, dia berhasil menaklukkan segala rintangan—tidak hanya ombak tinggi, tetapi juga tantangan ekonomi dan ketidakpastian masa depan.

Namun, meski telah mencapai kesuksesan luar biasa ini, Wanjeli tidak berhenti bermimpi. Dengan penuh keyakinan, ia berkata, "Doakan saya, Pak. Saya ingin melanjutkan ke jenjang pasca sarjana dan menjadi seorang magister manajemen." Kata-kata itu menggugah hati siapa saja yang mendengarnya. Wanjeli tidak hanya berhenti pada satu pencapaian, tetapi terus berusaha untuk menggapai mimpi yang lebih tinggi lagi.

Kisah Wanjeli adalah kisah tentang keteguhan hati, tentang keberanian untuk menghadapi hidup dengan segala tantangannya. Ia mengajarkan kita bahwa tidak ada yang tidak mungkin, bahwa setiap rintangan adalah peluang untuk menjadi lebih kuat. Jika Wanjeli bisa melakukannya, kita juga bisa. Semua orang memiliki kekuatan dalam dirinya untuk mengatasi kesulitan hidup dan meraih impian.

Di dunia yang penuh ketidakpastian ini, kisah Wanjeli mengingatkan kita bahwa keberhasilan bukanlah soal seberapa besar atau kecil apa yang kita miliki, melainkan seberapa kuat tekad kita untuk terus berjuang. Keberhasilan sejati datang bukan hanya dari kecerdasan atau kesempatan, tetapi dari ketekunan, kesabaran, dan keinginan yang kuat untuk tidak pernah menyerah.

Kisah ini adalah bukti bahwa setiap orang, tidak peduli latar belakangnya, memiliki potensi untuk meraih impian asalkan mereka berani bermimpi dan berjuang untuk mencapainya. Wanjeli adalah contoh nyata dari seorang pejuang yang menembus ombak kehidupan untuk akhirnya meraih cita-cita yang pernah dianggap mustahil. Dengan semangat dan tekad yang tak pernah padam, ia telah membuktikan bahwa tidak ada impian yang terlalu besar untuk dicapai. Dan kisah ini, tentu saja, menginspirasi kita semua untuk terus berjuang, tidak peduli seberapa besar rintangan yang ada di depan kita.


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Humaniora

Oleh: Cristoffer Veron Purnomo Dari ufuk timur Indonesia, tepatnya di Merauke, ada salah satu kader....

Suara Muhammadiyah

30 October 2023

Humaniora

Bangunan masjid itu nampak paling megah di antara bangunan- bangunan rumah di sekitarnya. Apalagi ....

Suara Muhammadiyah

6 October 2023

Humaniora

Ngudha Rasa antara Sang Kyai dengan Muridnya "Orang yang mengaji itu bikin baik akhlaknya atau maki....

Suara Muhammadiyah

10 July 2024

Humaniora

Lebaran Terakhir  Cerpen Affan Safani Adham Siapa yang tahu kalau saat ini adalah waktu terak....

Suara Muhammadiyah

7 June 2024

Humaniora

Melihat Identitas Tengahan Muhammadiyah dari Kuburan Kiai Ahmad Dahlan  Oleh: Aan Ardianto, Ka....

Suara Muhammadiyah

22 July 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah