JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Immawati Digital Impact Academy (IDIA) resmi diluncurkan pada hari Sabtu, 25 Januari 2025. Kegiatan ini dihadiri oleh peserta yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk Maluku, Gorontalo, dan bahkan ada yang datang dari Iran. Program pelatihan ini diselenggarakan oleh Korps Immawati Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPP IMM) dan akan berlangsung selama empat minggu, dengan program mentoring yang dimulai pada tanggal 1 hingga 28 Februari 2025.
IDIA bertujuan untuk memberikan bekal praktis kepada peserta agar dapat menciptakan dampak positif melalui konten kreatif di berbagai platform digital. Dengan tema "Fast Track to Content Creation Mastery," program ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan generasi muda dalam memahami strategi konten, storytelling, dan analisis data.
Wilda Kumala Sari, Ketua Korps Immawati DPP IMM, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan respons terhadap tantangan zaman di era revolusi industri 4.0. Ia menekankan pentingnya literasi digital untuk mengatasi meningkatnya diskriminasi dan Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO). "Kegiatan ini adalah inisiatif strategis kami untuk membekali anggota Immawati dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk menjadi influencer yang berdampak," ungkap Wilda.
Sumarni, Ketua Bidang Immawati DPP IMM, juga mengapresiasi antusiasme peserta dalam mengikuti acara ini. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya forum diskusi, tetapi juga langkah strategis dalam membangun jaringan dan solidaritas di antara perempuan. "Mari kita terus berkolaborasi dan menciptakan dampak yang signifikan bagi masyarakat," ujarnya.
Ismail Fahmi, MPI PP Muhammadiyah, menekankan pentingnya program ini bagi persyarikatan Muhammadiyah. Ia menyatakan bahwa era digital memberikan peluang besar untuk menyampaikan amal dan informasi sebagai bentuk dakwah. "Kegiatan IDIA sangat penting dan bagus untuk Persyarikatan. Ini adalah salah satu bentuk dakwah karena bisa mengajak publik untuk turut serta melakukan kebaikan," jelasnya.
Dalam acara tersebut, beberapa narasumber berpengalaman turut memberikan wawasan. Kalis Mardiasih, seorang konten kreator, menekankan pentingnya kehadiran perempuan di dunia digital untuk mendorong inovasi dan perkembangan teknologi. Fatwa Amalia juga membahas strategi konten yang efektif dan pentingnya memahami audiens.
Angga Fauzan, Co-Founder dan CEO MySkill, menyoroti pentingnya menjalin jejaring sebagai organisasi dan influencer di era digital. Ia mengajak generasi muda untuk aktif membangun jejaring positif guna mendukung pertumbuhan pribadi dan profesional serta memberikan kontribusi yang lebih besar kepada komunitas.
Dengan peluncuran IDIA, diharapkan generasi muda Muhammadiyah dapat lebih aktif dan positif dalam dunia digital, serta mampu menciptakan konten yang berdampak luas bagi masyarakat.