BANYUMAS, Suara Muhammadiyah - Masjid Al Muttaqiin yang berada di perumahan Grand Tanjung Elok yang semula bernama Bumi Tanjung Elok adalah masjid di Purwokerto yang aktivitasnya cukup beragam. Masjid yang berada di kawasan perumahan yang dibangun oleh Perumnas dan sebagian besar adalah bangunan RSS (Rumah Sangat Sederhana) kini sudah berubah totdal dari sebelumnya. Jamaah masjid di kawasan ini juga diakui dalam ha; soliditasnya untuk berjamaah. Jamaah masjid ini baik bulan Ramadhan maupun di luar Ramadhan jumlah jamaahnya relatif stabil artinya tidak ada perbedaan yang menyolok.
Masjid ini mempunyai banyak kegiatan mulai dari pengajian dan TPA bagi anak-anak dan remaja, jamaah tahsin, Jumat berkah maupun kajian Ahad pagi yang ditambah dengan kajian bakda subuh dan kultum bakda isya setiap hari saat bulan Ramadhan. Kegiatan yang menggembirakan lainnya diantara adalah setiap iedul kurban jumlah korban setiap tahunnya mencapai 24 ekor sapi. Jumlah ini menjadi jumlah yang terbesar dalam satu masjid maupun satu perumahan,bahkan dikabarkan menjadi yang terbanyak dalam satu kompleks di Banyumas.
Kegiatan Ramadhan tahun 2024 diawali dengan pengajian pembuka pada hari Sabtu 9 Maret 2024 dengan pengisi materi Ust.Mintaraga Emansurya,LC dan dilanjutkan dengan kultum setiap bada Isya dan kuliah subuh setiap bada subuh setiap hari. Adapun kajian Ahad pagi bada subuh pada tanggal 17 Maret mendatangkan Ketua PDM Banyumas. Pengajian Ahad pagi ini diantarkan oleh aktivis pengajian anak-anak ananda Rasendria Arya yang masih duduk di bangku SD. Tema pengajian yang disampaikan Drs. H. M.Djohar,AS, M.Pd. adalah imanan wa ihtisaban.
Djohar menyampaikan imanan mengandung pengertian yakin. Imanan dalam hal ini adalah keyakinan untuk menjalankan ibadah puasa karena telah diwajibkan oleh Allah. Imanan juga bermakna membenarkan tidak ada keraguan untuk menjalankan puasa. Imanan atau keyakinan juga diawali dengan keyakinan bahwa Nabi menjalankan perjalanan isro miraj dari Mekah ke Palestina hanya berjalan dalam sepersekian malam yang secara logika tidak mungkin. Sama halnya perjalanan semut dari Purwokerto ke Jakarta hanya 4 jam karena terbawa oleh kereta api. Semua itu terjadi karena kehendak Allah.
Berpuasa adalah keyakinan untuk mencari pahala Allah dengan jiwa yang bersih. Dengan jiwa yang bersih manusia menjalankan puasa terasa ringan dan tidak terbebani (ihtisaban). Tidak makan selama seharipun tidak akan terasa lama dan berat. Rasa lapar yang dirasakan tidak akan membuat manusia merasa malas untuk tetap melakukan pekerjaan. Manusia yang beriman tetap melaksanakan pekerjaannya dan terasa ringan saja dalam menjalankannya.
Menurut Imam Nawawi ihtisaban artinya berharap bertemu dengan Allah. Kebahagiaan manusia saat berpuasa adalah saat berbuka puasa dan saat bertemu dengan Allah nantinya, karena sudah dijanjikan Allah. Manusia berharap bisa masuk melalu pintu Ar Royan yaitu pintu yang disediakan khusus untuk orang yang berpuasa. Puasa adalah kegiatan yang dikhususkan untuk perbuatan yang tidak perlu ditunjukkan kepada sesama manusia.
Dalam praktiknya, ihtisab adalah cara yang sangat efektif dalam memperkuat nilai moral dan etika dalam kehidupan sehari-hari seseorang. Ketika seseorang mempraktikkan ihtisab, mereka menjadi lebih sadar akan lingkungan mereka dan lebih cenderung untuk bertindak dengan cara yang sesuai dengan nilai dan kebaikan yang dihormati. Dalam masyarakat umum, ihtisab dapat membantu seseorang untuk menjadi anggota masyarakat yang bertanggung jawab dan terhormat. Seseorang yang mempraktikkan ihtisab akan berusaha untuk menghasilkan kontribusi positif dalam masyarakat, dan menjauhi tindakan yang merugikan masyarakat. (Eka)