BANTUL, Suara Muhammadiyah – Ketua Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pembinaan Masjid (LPCRPM) Pimpinan Pusat Muhammadiyah Jamaludin Ahmad mengatakan, saat ini banyak bertebaran masjid di mana-mana. Merespons hal itu, Ia sangat bersyukur, tetapi masih menyimpan dilema tersendiri. Sebab, belum banyak masjid yang bisa makmur dan memakmurkan umat secara keseluruhan.
“Kita belum bisa menemukan masjid Muhammadiyah yang betul-betul makmur dan memakmurkan,” ujarnya saat Pengajian Ahad Pagi (29/9) di Halaman SMA Muhammadiyah Sewon, Mredo, Bangunharjo, Bantul.
Menurut Jamal, masjid Muhammadiyah yang makmur dan memakmurkan dikategorisasikan menjadi beberapa hal. Pertama, masjid selalu banyak jamaah yang datang. “Jadi masjid itu dipenuhi jamaah untuk melakukan salat,” tegasnya. Masjid tidak pernah sepi dari jamaah. “Artinya setiap hari, jamaah selalu meningkat jumlahnya,” imbuhnya.
Jamal mengaku, tidak banyak ditemukan masjid dengan kategorisasi seperti itu. Apalagi sekarang, justru banyak masjid yang sangat sedikit jumlah jamaahnya. “Rata-rata jumlah jamaah masjid Muhammadiyah itu ada 30 orang. Ini sudah diteliti oleh LPCRPM dari 1106 masjid,” terangnya.
Meskipun demikian, Jamal mengatakan, masih ada masjid Muhammadiyah yang memiliki jamaah sebanyak 800-1000 orang, yakni Masjid Al-Jihad Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Masjinya ini sangat nyaman dan aman untuk jamaah. Banyak fasilitas laik digunakan bagi jamaah, khususnya bagi mereka yang sudah usia tua.
Ditambah sosok imamnmya merupakan hafiz. Dengan hafalan sempurna 30 juz cum suaranya sangat indah. Menariknya, di Masjid Al-Jihad Banjarmasin ini, para imamnya mendapatkan santunan dari masjid.
“Itu salah satu contoh masjid yang makmur-memakmurkan. Hampir setiap hari jamaahnya ada yang salat lima waktu menempuh jarak 30 kilometer hanya bisa untuk salat jamaah di Masjid Al-Jihad Banjarmasin,” bebernya.
Kedua, masjid selalu mengadakan pengajian. “Masjid itu harus punya pengajian rutin. Kalau di Masjid Al-Jihad Banjarmasin sehari ngajinya 2 kali. Jadi selama 1 bulan ngajinya 56 kali, setelah Subuh dan Isyak,” katanya. Pengajian bisa dikhususkan untuk kalangan bapak-bapak dan ibu-ibu. Juga, pengajian anak-anak yang dikemas secara lebih unik, menarik, dan kreatif.
Ketiga, masjid selalu mengadakan kegiatan. Yakni kegiatan yang bisa bermanfaat bagi jamaah. Salah satunya kegiatan MIRAS (Mikul Beras), di mana memberikan bantuan beras (sembako) kepada jamaah yang membutuhkan. Lalu ada kegiatan parenting dan membantu mencari pasangan bagi calon keluarga sakinah.
“Masjid mencarikan jodoh bagi yang ingin menikah. Yang menjodohkan tetap Allah, tugas kita ikhtiar. Akhirnya, dipertemukan pecinta masjid dengan pecinta masjid, sehingga menjadi keluarga yang perhatian pada masjid,” tuturnya.
Keempat, masjid dengan jumlah infak, sedekah, dan zakat selalu banyak. Jumlah tersebut kemudian disalurkan kepada jamaah yang membutuhkan. Kelima, makmur anak mudanya. Masjid harus bisa menampung keinginan anak-anak muda. Berangkat dari Ide-ide kreatifnya bisa dijadikan sebagai inspirasi untuk memajukan dan memakmurkan masjid ke depannya. (Cris/Farrel)