BANTUL, Suara Muhammadiyah - Subuh Ceria merupakan kegiatan rutin yang diadakan setiap hari Ahad di Masjid Khoirul Ummi dan ditayangkan secara live melalui channel youtube Khoirul Ummi TV. Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY, Ustadz Arif Jamali Muis, M.Pd., menjadi pembicara Subuh Ceria #154 pada Ahad (29/12/2024).
Arif Jamali mengawali tausiyahnya dengan membacakan surat At – tin. Ia juga menekankan pentingnya shalat subuh berjamaah di Masjid yang merupakan karunia dan anugerah yang harus disyukuri.
“Kata nabi Muhammad SAW., saking luar biasanya hikmahnya dan luar biasa pahalanya, merangkak sekalipun untuk ke masjid itu akan dilakukan kalau dia tau ke masjid berjamaah sholat shubuh itu sangat disayangi oleh Allah SWT, penuh dengan hikmah dan pahala,” jelas Arif.
Staf Khusus Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah itu menjelaskan kandungan surat At- Tin yang per-ayatnya saling berkesinambungan dan juga beberapa ayat Al – Qur’an, Allah ingin menunjukkan keterangan ayat selanjutnya itu penting. Kata “Demi” dalam surat At – Tin disebut 3 kali yaitu demi buah Tin dan Zaitun, demi gunung Sinai, dan demi kota (Makkah) yang aman. Arif mengatakan kata “Demi” dalam surat tersebut merujuk pada perkataan Allah bahwa manusia adalah versi terbaik dan sebaik – baiknya dari ciptaan-Nya.
“Tidak ada produk gagal yang diciptakan oleh Allah. Kita ini adalah penciptaan yang terbaik, yang dibentuk dan diciptakan oleh Allah. Kita tidak boleh meragukan itu dan merasa rendah,” tegasnya.
Ayat ke – 4 dalam surat At – Tin menjadi jawaban ketika manusia merasa rendah dengan kekurangan yang dimiliki. Hanya manusia yang diberi keistimewaan oleh Allah berupa akal dan pikiran, hal ini menunjukkan Manusia adalah sebaik – baiknya bentuk yang diciptakan oleh Allah dan juga sebagai Khalifah atau Pemimpin di muka bumi.
“Manusia itu walaupun menjadi sebaik – baiknya bentuk, dia bisa terjerembab jatuh, dia bisa dalam posisi yang serendah – rendahnya,” kata Arif. Merujuk pada ayat ke – 5, sekalipun manusia adalah ciptaan terbaik namun manusia juga berpotensi menjadi makhluk yang paling rendah dan hina. Ia juga melanjutkan bahwa di dalam diri manusia terdapat beberapa potensi yang apabila manusia tidak dapat mengendalikannya maka manusia akan terjatuh dan terjerumus.
Ayat ke – 6 sebagai solusi atau cara agar manusia tidak berada dalam situasi tersebut. Berpegang teguh kepada keimanan dan mengerjakan amal shaleh serta senantiasa melakukan kebaikan. Arif juga mengingatkan beberapa hal yang bisa meningkatkan keimanan yaitu istiqomah dalam beribadah, menjaga lisan, dan menjaga sikap. (nad/tia)